- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Komunitas Lupa Namanya Ingat Rasanya
TS
arbibm
Komunitas Lupa Namanya Ingat Rasanya
Hari komunitasNasional, pada akhir September ini, merupakan waktu yang tepat untuk berbagai kegiatan komunitas kita.
Quote:
Sebuah komunitas yang terorganisir, biasanya akan memperkuat tali silaturahmi sesama anggota pada beragam pertemuan, termasuk bila mengadakan temu muka di bulan ini.
Era teknologi informasi terkini, membuat beragam komunitas sedikit mengalami kebiasaan pertemuan secara fisik.
Komunitas online semakin bertumbuhan, sejak era Facebook bercokol di internet. Salah satu semboyan komunitas online atau social media comunity, adalah ' lupa namanya ingat rasanya'.
Gambar ilustrasi pelengap, diambil dari situs pixabay.com
Biasanya dalam komunitas yang sering posting Kalimat itu, merupakan komunitas yang sering kali dianggap sebagai tempat yang tidak baik. Misalnya komunitas pecinta puisikomunitas cewek abg labil, komunitas Tante Jakarta, komunitas janda dan duda, komunitas SPG ceria, komunitas mahasiswi kampus x, Komunitas penggemar film semi dan masih banyaknya lagi contohnya.
Itu sekedar contoh saja. Jadi jangan heran bila dicari di berbagai sosial media, komunitas tersebut tidak akan ditemukan. Jikalau ada, ditemukan nama yang sama dengan yang sudah ts sebut tadi, itu hanyalah kebetulan belaka. Bukan kenyataan yang sebenarnya.
Mungkin bila kita balik kenang sepuluh tahun kebelakang, ada banyak komunitas sosial media yang pernah kita ikuti. Pernah nimbrung bareng dalam diskusi-diskusi berbagai topik hangat saat itu. Atau juga pernah pula debat politik, selayaknya debat caleg, atau capres-cawapres di televisi.
Dalam setiap komunitas yang pernah ikuti, baik yang hanya kita ikuti secara online saja, hingga ke komunitas yang mengadakan jumpa member atau kopdar, tentu saja ada sisi baik dan buruknya. Tak hanya berkomunitas sebetulnya, dalam keseharian kita, pastinya ada pula sisi baik buruknya.
Oleh karena itu, kita mesti punya timbangan untung rugi yang akurat. Agar kita bisa memilih, menghindari beragam komunitas yang memberikan dampak negatif dan merapatkan diri agar bisa mendapatkan manfaat pada komunitas yang positif.
Komunitas penari ( dance ) seringkali dipandang sebelah mata atau dipandang negatif, padahal ada banyak hal positif yang meningkatkan kreatifitas kita dalam komunitas serupa itu. Ajang kompetisi yang diikuti berbagai komunitas penari, sebetulnya bermanfaat bagi promosi pariwisata dan budaya negara. Seni tari, merupakan hiburan yang bermanfaat dalam skala kecil hingga ke skala yang lebih besar seperti halnya pertunjukan tari tarian pada ajang Asian Games 2018 yang lalu.
Hal positif dari bergabung dalam suatu komunitas sebetulnya banyak sekali. Komunitas yang memiliki image negatif sekalipun itu ada manfaat nya. Tinggal, bagaimana kita membawa atau menjaga diri. Jika tak pandai kita membawa diri maka kita akan menjadi korban, akibat dari paparan atau terserap dampak negatif yang ada. Istilahnya menjadi korban pergaulan.
Namun, bila kita cermat memilih, mana yang layak diikuti, mana yang patut ditinggalkan, tentu kita akan menjadi pribadi yang punya pendirian. Pandai menyaring setiap masukan yang didapat dari setiap yang dilihat, ditemui atau dialami. Pertambahan usia kita harus disertai dengan kedewasaan dalam berpikir dan bertindak. Termasuk ketika kita memilah milih suatu komunitas.
Ts sendiri pernah beberapa kali ikut dalam pertemuan komunitas para blogger, vlogger, jurnalis , social media volunteers, dan komunitas sejenisnya. Salah satu contohnya adalah kegiatan para komunitas tersebut, dalam pameran Senandung Ibu Pertiwi di Galeri Nasional Jakarta.
Kegiatan ini memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah sebagai berikut:
- Saling mengenal sesama anggota grup WhatsApp komunitas. Yang semula hanya kenal dalam chating diskusi grup, saat pertemuan bisa bertemu muka dan berbagai canda tawa serta berbagi pengalaman dan pengetahuan.
- Menambah teman baru alias memperluas pergaulan.
- Mengetahui seluk beluk nilai seni sebuah lukisan, dari lukisan yang sederhana hingga ke lukisan legendaris yang berharga fantastis. Sampai sampai lukisannya dijaga dengan ketat, dan tak boleh di foto.
Selain beberapa manfaat tadi, masih banyak manfaat lain yang didapat. Manfaat yang paling berkesan adalah pengalaman kita. Apalagi jika kita membuat ulasan yang berupa tulisan, yang menceritakan lukisan.
Bila kita datang langsung ketempat atau objek yang akan kita ulas dalam sebuah tulisan, tentu rasanya beda apabila kita hanya dapat info saja. Walaupun beragam sumber yang kita dapatkan sebagai materi penulisan, rasanya akan berbeda dengan bila kita hadir langsung dalam objek yang akan kita ulas pada tulisan.
Singkatnya, bila kita hadir langsung dalam pertemuan komunitas tertentu, walaupun kitalupa namanya, tapi kita masih ingat rasanya. Oleh karena itulah: Komunitas "Lupa namanya ingat rasanya", tak mungkin akan terlupakan begitu saja...
Era teknologi informasi terkini, membuat beragam komunitas sedikit mengalami kebiasaan pertemuan secara fisik.
Komunitas online semakin bertumbuhan, sejak era Facebook bercokol di internet. Salah satu semboyan komunitas online atau social media comunity, adalah ' lupa namanya ingat rasanya'.
Gambar ilustrasi pelengap, diambil dari situs pixabay.com
Biasanya dalam komunitas yang sering posting Kalimat itu, merupakan komunitas yang sering kali dianggap sebagai tempat yang tidak baik. Misalnya komunitas pecinta puisikomunitas cewek abg labil, komunitas Tante Jakarta, komunitas janda dan duda, komunitas SPG ceria, komunitas mahasiswi kampus x, Komunitas penggemar film semi dan masih banyaknya lagi contohnya.
Itu sekedar contoh saja. Jadi jangan heran bila dicari di berbagai sosial media, komunitas tersebut tidak akan ditemukan. Jikalau ada, ditemukan nama yang sama dengan yang sudah ts sebut tadi, itu hanyalah kebetulan belaka. Bukan kenyataan yang sebenarnya.
Mungkin bila kita balik kenang sepuluh tahun kebelakang, ada banyak komunitas sosial media yang pernah kita ikuti. Pernah nimbrung bareng dalam diskusi-diskusi berbagai topik hangat saat itu. Atau juga pernah pula debat politik, selayaknya debat caleg, atau capres-cawapres di televisi.
Dalam setiap komunitas yang pernah ikuti, baik yang hanya kita ikuti secara online saja, hingga ke komunitas yang mengadakan jumpa member atau kopdar, tentu saja ada sisi baik dan buruknya. Tak hanya berkomunitas sebetulnya, dalam keseharian kita, pastinya ada pula sisi baik buruknya.
Oleh karena itu, kita mesti punya timbangan untung rugi yang akurat. Agar kita bisa memilih, menghindari beragam komunitas yang memberikan dampak negatif dan merapatkan diri agar bisa mendapatkan manfaat pada komunitas yang positif.
Quote:
Spoiler for Komunitas moderen dance:
Komunitas penari ( dance ) seringkali dipandang sebelah mata atau dipandang negatif, padahal ada banyak hal positif yang meningkatkan kreatifitas kita dalam komunitas serupa itu. Ajang kompetisi yang diikuti berbagai komunitas penari, sebetulnya bermanfaat bagi promosi pariwisata dan budaya negara. Seni tari, merupakan hiburan yang bermanfaat dalam skala kecil hingga ke skala yang lebih besar seperti halnya pertunjukan tari tarian pada ajang Asian Games 2018 yang lalu.
Hal positif dari bergabung dalam suatu komunitas sebetulnya banyak sekali. Komunitas yang memiliki image negatif sekalipun itu ada manfaat nya. Tinggal, bagaimana kita membawa atau menjaga diri. Jika tak pandai kita membawa diri maka kita akan menjadi korban, akibat dari paparan atau terserap dampak negatif yang ada. Istilahnya menjadi korban pergaulan.
Namun, bila kita cermat memilih, mana yang layak diikuti, mana yang patut ditinggalkan, tentu kita akan menjadi pribadi yang punya pendirian. Pandai menyaring setiap masukan yang didapat dari setiap yang dilihat, ditemui atau dialami. Pertambahan usia kita harus disertai dengan kedewasaan dalam berpikir dan bertindak. Termasuk ketika kita memilah milih suatu komunitas.
Ts sendiri pernah beberapa kali ikut dalam pertemuan komunitas para blogger, vlogger, jurnalis , social media volunteers, dan komunitas sejenisnya. Salah satu contohnya adalah kegiatan para komunitas tersebut, dalam pameran Senandung Ibu Pertiwi di Galeri Nasional Jakarta.
Kegiatan ini memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah sebagai berikut:
- Saling mengenal sesama anggota grup WhatsApp komunitas. Yang semula hanya kenal dalam chating diskusi grup, saat pertemuan bisa bertemu muka dan berbagai canda tawa serta berbagi pengalaman dan pengetahuan.
- Menambah teman baru alias memperluas pergaulan.
- Mengetahui seluk beluk nilai seni sebuah lukisan, dari lukisan yang sederhana hingga ke lukisan legendaris yang berharga fantastis. Sampai sampai lukisannya dijaga dengan ketat, dan tak boleh di foto.
Selain beberapa manfaat tadi, masih banyak manfaat lain yang didapat. Manfaat yang paling berkesan adalah pengalaman kita. Apalagi jika kita membuat ulasan yang berupa tulisan, yang menceritakan lukisan.
Bila kita datang langsung ketempat atau objek yang akan kita ulas dalam sebuah tulisan, tentu rasanya beda apabila kita hanya dapat info saja. Walaupun beragam sumber yang kita dapatkan sebagai materi penulisan, rasanya akan berbeda dengan bila kita hadir langsung dalam objek yang akan kita ulas pada tulisan.
Singkatnya, bila kita hadir langsung dalam pertemuan komunitas tertentu, walaupun kitalupa namanya, tapi kita masih ingat rasanya. Oleh karena itulah: Komunitas "Lupa namanya ingat rasanya", tak mungkin akan terlupakan begitu saja...
Sampai jumpa di thread lainnya
Gresta dan 2 lainnya memberi reputasi
3
7.5K
Kutip
3
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan