Quote:
Quote:
SOLO - Ada pengorbanan yang dilakukan oleh Afuk (50 tahun) demi menempuh perjalanan dari Solo ke Pasuruan dengan sepeda ontel untuk mengembalikan dompet berisi STNK, KTP, dan lainnya. Dompet milik orang lain yang tidak ia kenal, bahkan bukan kerabatnya, yang ia temukan di jalan besar arah Solo-Yogyakarta.
Sebelum melakukan perjalanan panjang kurang lebih 276 kilometer itu, Afuk sampai harus menjual handphone miliknya, lalu uang hasil penjualan itu digunakan untuk bekal perjalanan. Diketahui, handphone itu laku seharga Rp 650 ribu, uang itu digunakannya untuk memperbaiki sepeda sebelum berangkat dan membeli makanan.
"Sebelum berangkat saya jual handphone seperti miliknya kamu, Mbak (smartphone Android), buat bekal perjalanan. Uangnya buat benerin sepeda," ungkap Afuk saat ditemui di rumahnya, Purwopuran, Minggu (15/9).
Setelah selesai menjualnya, Afuk sempat berbicara kepada temannya bahwa ia ingin mengembalikan dompet beserta isinya itu sesuai dengan alamat yang tertera pada STNK di dalamnya. Temannya bilang, jangan ke sana karena jauh, tetapi Afuk akhirnya nekat juga.
Afuk mengaku telah juga beberapa kali mengunggah foto dompet temuannya itu, beserta isinya, ke media sosial, tetapi tak kunjung dapat respons. Dia juga sempat menghubungi polisi setempat, tetapi juga tidak ada respons.
"Saya lacak dari alamat yang ditelusuri, saya lapor lewat Facebook enggak ada tanggapan, ke Polsek Ngoro (wilayah Mojokerto, Jawa Timur) enggak ada tanggapan, katanya lebih baik datang langsung. Akhirnya diputuskan untuk bersepeda ke sana," ujarnya.
Beberapa kali Afuk, juga sempat dibuat bingung oleh warga yang ditanyainya saat tiba di Mojokerto. Untungnya, kata Afuk, ada kerabat dari orang yang kehilangan dompet yang meneleponnya. Singkat cerita, Afuk bisa bertemu dengan pemiliknya, meskipun harus menunggu selama 3 jam.
"Awalnya saya hubungi 'Bangbeng', nama komunitasnya (si pemilik dompet) itu, tapi enggak ada respons. Setelah tiba di beberapa daerah baru bisa dihubungi, akhirnya yang nelepon saudara pemilik HP bilang janjian di Jambisari, Mojokerto," tutupnya.
Sumber.
Kakek 50 Tahun Bersepeda Solo-Pasuruan demi Kembalikan Dompet Jatuh
Quote:
Seorang kakek 50 tahun rela mengayuh sepeda angin dari Solo, Jawa Tengah; hingga Pasuruan, Jawa Timur. Kakek asal Solo tersebut rela melakukan hal itu demi mengantarkan dompet milik warga Pasuruan yang jatuh di wilayahnya.
Diky Putra Setiawan, melalui Instagram, membagikan cerita kakek yang diketahui bernama Tan Ie Hok Fuk atau Afuk itu. Afuk disebut mengaku menemukan dompet milik temannya, Ahmad Milhanudin, di daerah Solo.
Dengan mengenakan kaos hitam, jaket hitam, dan celana pendek hitam, Afuk mengayuh sepeda ontel ungu. Tak lupa, kakek ini juga mengenakan topi hitam untuk menghalau panas dan sandal jepit sederhana.
Jika dilihat sekilas, Kakek Afuk tak tampak seperti akan menempuh perjalanan jauh. Padahal, ia mengayuh sepeda sejauh 276 kilometer dari Solo ke Pasuruan.
“Hari Senin itu saya pulang touring dari Wonosobo. Kita terakhir nge-rest di daerah Solo itu pukul 01.30 WIB, pas nyampek Ngawi di pom teman saya (Ahmad Milhanudin) baru sadar kalau dompet sudah enggak ada,” ujar Diky saat dihubungi wartabromo.
Diki dan rekan-rekan akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan. Sebab, pikirnya, jika harus mencari dompet, jaraknya sudah terlalu jauh. Namun beberapa hari kemudian, salah satu teman Diky di komunitas motor menanyakan, adakah anggota komunitas di Pasuruan yang kehilangan dompet.
“Otomatis saya langsung jawab 'iya', ngiranya ketinggalan di lokasi acara tersebut, ternyata Bapak Afuk yang nemuin lalu saya minta nomornya Bapak Afuk,” ujar Diky.
Namun saat dihubungi, nomor handphone Kakek Afuk tidak aktif. Sampai pada sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (12/9/2019), Diky masih berusaha menghubungi kakek 50 tahun itu.
“Ternyata Bapak Afuk sudah ada di daerah Mojosari naik sepeda ontelnya dari Solo. Kaget saya, saya langsung telepon temen saya (Ahmad Milhanudin) kalau dompetnya itu dianterin,” lanjutnya.
Akhirnya keduanya bertemu di salah satu warung di Ngoro, Watu Kosek. Dompet milik Ahmad pun dikembalikan utuh, tanpa ada kurang sama sekali.
Setelah berbincang singkat dengan mereka, Kakek Afuk kemudian pamit pulang. Ia menolak diminta beristirahat di Pasuruan dulu. Padahal, Diky dan kawannya sudah berencana akan mengantar Afuk kembali ke Solo.
“Baru tadi pagi beliau sampai Solo ngabarin ke saya,” kata Diky.
Cerita ini kemudian dibagikan oleh Diky ke akun Instagram-nya. Warganet pun terkagum-kagum dengan ketulusan hati kakek yang berprofesi sebagai buruh harian lepas ini. Diky tak menyangka jika dompet Ahmad akan diantar sendiri oleh Kakek Afuk, bahkan naik sepeda angin.
“Kalau maunya saya sama teman saya sih begitu (dikirim dompetnya--red) biar enak. Kalau saja pas saya dapat nomornya langsung aktif enggak mungkin Bapak Afuk saya bolehin ngantar,” tutupnya.
Menurut informasi, Afuk memang kerap berkeliling dan jarang di rumah. Apalagi pekerjaannya sebagai buruh harian lepas, membuatnya kerap berpindah-pindah.
Sumber 2.
Komentar TS :
Pelajaran hidup yang berharga dari Kakek Afuk, 50 tahun, yang rela menjual HP-nya untuk modal mengembalikan dompet seseorang yang bahkan tidak dikenalnya.

Menempuh perjalanan 276 kilometer Solo - Pasuruan dengan sepeda ontel, dan hanya mengembalikan dompet saja. Karena bahkan Kakek Afuk menolak untuk menginap, menolak untuk dihantarkan, apalagi mengharap balas jasa.
Terima kasih, Kakek Afuk.
Semoga Tuhan kelak yang akan membalas kebaikan dan ketulusan hati Kakek dengan balasan yang melimpah dan lebih baik. Amin.