- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ibukota akan Pindah ke Kalimantan, Apakah bisa Merusak Alam ?


TS
rizapadlevi
Ibukota akan Pindah ke Kalimantan, Apakah bisa Merusak Alam ?

Baru-baru ini pemerintah meresmikan wacana pindahnya Ibukota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur. Nah, pemindahan lokasi pemerintahan pusat ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Tapi penulis disini tidak akan membahas tanggapan tentang keputusan pemerintah, karena penulis menyadari bahwa akan ada banyak pertentangan jika membahas hal yang berbau politik, yang akan membuat kondisi para pembaca tidak baik.

Namun, penulis disini akan menyatakan ekspresi tentang alam Kalimantan yang terkenal dengan hutan lebatnya yang sering disebut paru-paru dunia, nanti akan ditempati oleh para petinggi negara.

Pulau Kalimantan atau dikenal dengan nama borneo adalah salah satu pulau terbesar di dunia yang masih memiliki hutan luas dan keanekaragaman flora fauna. Di Pulau Kalimantan ini, 3 negara hidup rukun berdampingan selama puluhan tahun sampai sekarang yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.


Tidak hanya hutan beraneka flora dan fauna, ada juga berbagai sumber daya alam berupa hasil tambang seperti emas dan minyak bumi. Kalimantan juga memiliki tanah yang subur untuk dijadikan lahan perkebunan dan kondisi alamnya sangat bagus untuk dijadikan tempat peternakan.

Lalu, jika kita melihat kedepan secara realistis, Kalimantan akan berubah menjadi sangat padat penduduk dan alamnya yang masih banyak hutan pun akan menjadi lahan pembangunan fasilitas-fasilitas dan gedung-gendung, bahkan mungkin akan ada gedung pencakar langit.

Hutan-hutan dibakar, satwa-satwa unik diburu, serta eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan bisa merusak alam Kalimantan. Contoh dampak rusaknya alam, bisa kita lihat sekarang saat terjadi kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera, kabut asap menyelimuti sebagian wilayah di Indonesia yang dapat mengancam kesehatan masyarakat, menghambat aktivitas, dan mengganggu lalu lintas. Semoga hal ini tidak terjadi lagi, baik itu ulah tangan-tangan tidak bertanggung jawab maupun karena faktor cuaca yang sedang kemarau panjang.

Wah, bakal hancur dong keindahan alam Kalimantan? Tidak juga. Bisa saja pemerintah melakukan pembatasan terhadap pembangunan yang akan membuka hutan, atau membuat kota dengan penghijauan yang baik di setiap jalan layaknya kota-kota berkonsep Eco City atau Green City yang tetap menjaga ekosistem walaupun kota tersebut padat dan sibuk setiap harinya.

Kita bisa meniru kota-kota di dunia dengan konsep Eco City, contohnya Reykjavic (Islandia), Zurich (Swiss), Bristol (Inggris), dan lain-lain. Konsep inilah yang menurut penulis harus diterapkan terhadap ibukota baru dan sekitarnya nanti di Pulau Kalimantan, namun semua tergantung kepada kebijakan pemerintah bagaimana menata kota itu nantinya.


Semoga tulisan ini bisa menjadi referensi dalam membangun lingkungan yang baik terkhusus kepada Pulau Kalimantan yang akan segera menjadi pusat pemerintahan Republik Indonesia. Harapannya kedepan, Indonesia bisa terus maju tanpa merusak keindahan alam yang sudah dicap dunia Internasional sebagai "Paru-paru Dunia".

Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan sederhana ini, silahkan bertukar pikiran di kolom komentar untuk sekedar memberi tambahan, saran, atau kritik agar tulisan yang penulis buat akan menjadi lebih baik kedepannya.




Gresta dan anasabila memberi reputasi
2
364
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan