- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Save Keselamatan Jalan Raya, Ini Jalur-jalur Tengkorak di Bekasi
TS
bayivan02
Save Keselamatan Jalan Raya, Ini Jalur-jalur Tengkorak di Bekasi
Jumat, 13 September 2019 | 14:09 WIB
Keselamatan jalan raya jadi faktor penting bagi masyarakat yang tinggal di sana.
Seperti Bekasi sering dianggap sebagai daerah yang rawan kecelakaan hingga menyebabkan nyawa melayang.
Tapi, di Bekasi juga tidak semua tempat rawan kecelakaan lalu lintas atau jalan raya.
Di Bekasi terdapat 3 tingkatan daerah rawan kecelakaan.
Seperti yang di utarakan oleh Dodi Setiono yang tinggal di Bekasi.
Kuning: Tidak terlalu tering terjadi kecelakaan.
Merah: Sering terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa/tidak.
Tengkorak: Langganan kecelakaan merenggut nyawa/tidak.
Daerah-daerah yang rawan kecelakaan di Bekasi itu diposting oleh Dodi Setiono di grup Motuba.
Katanya sekadar himbauan bagi para pengguna kendaraan motor atau mobil harap berhati-hati yang ingin melewati Jl. Narogong dari arah Rawa Panjang sampai Perempatan Cileungsi atau sebaliknya.
Lebih lanjut Dodi mengingatkan, sudah banyak tragedi kecelakaan yang hampir semuanya merenggut nyawa pengendara.
Harap diperhatikan titik-titik jalan yang sering terjadi kecelakaan.
Sedikitnya tiga kali peristiwa kecelakaan di sepanjang Jalan Raya Narogong, Bekasi dalam sepekan terakhir. Akibatnya, tiga orang pemotor meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Terakhir pada kemarin sore di depan Polsek Bekasi Timur, seorang perempuan asal Babelan meninggal akibat kecelakaan.
Sejumlah netizen Bekasi meminta pemerintah segera bertindak. Mereka memberikan beberapa catatan ihwal jalur yang ditetapkan sebagai Black Spot alias Jalur Tengkorak oleh Polres Metro Bekasi Kota sejak 2012 silam.
“Pemerintah harus segera turun, setidaknya bisa meminimalisasi kecelakaan,” kata warganet, Amardian.
Catatan pertama adalah jalur tersebut cukup banyak bergelombang, sehingga membahayakan pengendara sepeda motor. Tak ada median atau pembatas jalan dari depan Polsek Bekasi Timur hingga ke Cileungsi.
“Di sana truk sering ugal-ugalan malam hari seperti truk sampah, harus ada rambu untuk mengantisipasinya,” ujar dia.
Selain itu, di beberapa spot jalur tersebut licin akibat tumpahan air lindi dari truk sampah. Padahal, standar truk sampah air licit tidak boleh jatuh.
Keselamatan jalan raya jadi faktor penting bagi masyarakat yang tinggal di sana.
Seperti Bekasi sering dianggap sebagai daerah yang rawan kecelakaan hingga menyebabkan nyawa melayang.
Tapi, di Bekasi juga tidak semua tempat rawan kecelakaan lalu lintas atau jalan raya.
Di Bekasi terdapat 3 tingkatan daerah rawan kecelakaan.
Seperti yang di utarakan oleh Dodi Setiono yang tinggal di Bekasi.
Kuning: Tidak terlalu tering terjadi kecelakaan.
Merah: Sering terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa/tidak.
Tengkorak: Langganan kecelakaan merenggut nyawa/tidak.
Daerah-daerah yang rawan kecelakaan di Bekasi itu diposting oleh Dodi Setiono di grup Motuba.
Katanya sekadar himbauan bagi para pengguna kendaraan motor atau mobil harap berhati-hati yang ingin melewati Jl. Narogong dari arah Rawa Panjang sampai Perempatan Cileungsi atau sebaliknya.
Lebih lanjut Dodi mengingatkan, sudah banyak tragedi kecelakaan yang hampir semuanya merenggut nyawa pengendara.
Harap diperhatikan titik-titik jalan yang sering terjadi kecelakaan.
Sedikitnya tiga kali peristiwa kecelakaan di sepanjang Jalan Raya Narogong, Bekasi dalam sepekan terakhir. Akibatnya, tiga orang pemotor meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Terakhir pada kemarin sore di depan Polsek Bekasi Timur, seorang perempuan asal Babelan meninggal akibat kecelakaan.
Sejumlah netizen Bekasi meminta pemerintah segera bertindak. Mereka memberikan beberapa catatan ihwal jalur yang ditetapkan sebagai Black Spot alias Jalur Tengkorak oleh Polres Metro Bekasi Kota sejak 2012 silam.
“Pemerintah harus segera turun, setidaknya bisa meminimalisasi kecelakaan,” kata warganet, Amardian.
Catatan pertama adalah jalur tersebut cukup banyak bergelombang, sehingga membahayakan pengendara sepeda motor. Tak ada median atau pembatas jalan dari depan Polsek Bekasi Timur hingga ke Cileungsi.
“Di sana truk sering ugal-ugalan malam hari seperti truk sampah, harus ada rambu untuk mengantisipasinya,” ujar dia.
Selain itu, di beberapa spot jalur tersebut licin akibat tumpahan air lindi dari truk sampah. Padahal, standar truk sampah air licit tidak boleh jatuh.
0
3.1K
7
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan