- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kondisi "Crack" Dan Material Penyebab Kecelakaan Pesawat


TS
ukurdanuji
Kondisi "Crack" Dan Material Penyebab Kecelakaan Pesawat

Quote:
Dewasa ini semakin marak terjadinya permasalahan pada dunia penerbangan di Indonesia. Seringkali kita lihat di televisi maupun di surat kabar tentang kecelakaan pesawat ataupun masalah internal pada maskapai penerbangan (permasalahan birokrasi ataupun kebangkrutan suatu maskapai).
Dalam tulisan ini saya akan lebih menjelaskan (dengan kemampuan dan pemahaman yang saya tahu) mengenai hubungan antara peranan kondisi material yang sering dipakai pada pesawat dengan penyebab kecelakaan pesawat.
Dalam tulisan ini saya akan lebih menjelaskan (dengan kemampuan dan pemahaman yang saya tahu) mengenai hubungan antara peranan kondisi material yang sering dipakai pada pesawat dengan penyebab kecelakaan pesawat.

Quote:
Ketidakpastian kondisi material pesawat sudah menghantui dunia penerbangan paling tidak selama 40 tahun karena baik pemakai dan produsen sama - sama tidak tahu persis, penyebab yang pasti seringnya terjadi kecelakaan pesawat (apalagi dengan maskapai penerbangannya).
Dalam hal ini, unsur material, merupakan bahan - bahan yang digunakan dalam suatu proses yang potensial menjadi penyebab kecelakaan bila tidak dikelola dengan benar. Kecelakaan pesawat terbang akan menyebabkan kerugian yang fatal yang dapat terjadi karena kerusakan konstruksi pesawat yang tidak terdeteksi.
Dalam hal ini, unsur material, merupakan bahan - bahan yang digunakan dalam suatu proses yang potensial menjadi penyebab kecelakaan bila tidak dikelola dengan benar. Kecelakaan pesawat terbang akan menyebabkan kerugian yang fatal yang dapat terjadi karena kerusakan konstruksi pesawat yang tidak terdeteksi.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa kondisi material pesawat yang dianggap dapat menyebabkan kecelakaan pesawat :
Spoiler for 1:
Kelelahan (fatique) pada badan pesawat terbang


Quote:
Kelelahan (fatique) pada bodi masih sulit dideteksi dengan keterbatasan perkakas. Pada titik sambungan antara sayap dan badan pesawat terbang atau antara sayap dan dudukan mesin merupakan titik atau bagian yang paling rawan mengalami kelelahan. Hal ini karena pada bagian inilah yang sering mengalami guncangan keras secara terus - menerus. Guncangan tersebut dialami baik ketika tubuhnya lepas landas maupun mendarat. Saat pesawat lepas landas maka sambungannya akan mendapatkan tekanan udara (uplift) yang besar dan ketika menyentuh landasan bagian tersebut juga akan menanggung empasan tubuh pesawat. Hal ini akan menyebabkan kelelahan logam dan inilah awal dari keretakan (krack).
Titik rambat, terkadang dimulai dari ukuran yang sangat kecil (missal : 0,005 milimeter) itu terus merambat. Semakin hari kian memanjang dan bercabang - cabang. Apabila sampai tidak terdeteksi maka taruhannya mahal karena sayap bisa sontak patah saat pesawat tinggal landas. Oleh karena itu pemerikasaan keretakan harus rutin dilakukan, kini pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan lebih mudah menggunakan alat pendeteksi keretakan atau flaw detector. Alat tersebut dapat mendeteksi keretakan yang berukuran mili atau bahkan mikro dengan menggunakan rambatan gelombang ultrasonik.
Titik rambat, terkadang dimulai dari ukuran yang sangat kecil (missal : 0,005 milimeter) itu terus merambat. Semakin hari kian memanjang dan bercabang - cabang. Apabila sampai tidak terdeteksi maka taruhannya mahal karena sayap bisa sontak patah saat pesawat tinggal landas. Oleh karena itu pemerikasaan keretakan harus rutin dilakukan, kini pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan lebih mudah menggunakan alat pendeteksi keretakan atau flaw detector. Alat tersebut dapat mendeteksi keretakan yang berukuran mili atau bahkan mikro dengan menggunakan rambatan gelombang ultrasonik.
Spoiler for 2:
Umur pesawat terbang

Quote:
Dalam hal umur material, pembahasan berorientasi pada airframe. Prinsip utama yang dipakai adalah teori kelelahan material. Biasanya logam aluminium alloyying sering digunakan, karena dalam satu cycle operasi : take-off — flight–landing, airframe tidak mengalami beban yang statis. Harus diingat beban dinamis menghasilkan fatigue yang berujung pada kerusakan material pada beban yang jauh dibawah maksimum. Contohnya kita bisa memotong kawat baja dengan cara mengongkek sehingga lama-lama si kawat putus padahal gaya yang kita beri jauh dibawah kekuatan maksimal kawat tsb. Walaupun sebuah pesawat menjalani penerbangan selama berjam - jam, namun tetap beban terbesar yang ditanggungnya adalah ketika take off dan landing.
Jadi faktor terpenting adalah flight cycle (jam terbang juga berpengaruh namun usia fisik sama sekali tidak relevan), sebagai contoh sebuah pesawat sipil dengan 20000 jam terbang yang hanya diakumulasi dari penerbangan jarak jauh (misal Singapura-Prancis) akan memiliki usia yang lebih muda daripada pesawat sipil berjenis sama dengan katakanlah 10000 jam terbang yang diakumulasi dalam penerbangan jarak pendek (misal Bandung-Makassar).
Jadi faktor terpenting adalah flight cycle (jam terbang juga berpengaruh namun usia fisik sama sekali tidak relevan), sebagai contoh sebuah pesawat sipil dengan 20000 jam terbang yang hanya diakumulasi dari penerbangan jarak jauh (misal Singapura-Prancis) akan memiliki usia yang lebih muda daripada pesawat sipil berjenis sama dengan katakanlah 10000 jam terbang yang diakumulasi dalam penerbangan jarak pendek (misal Bandung-Makassar).
Spoiler for 3:
Usia mesin didasarkan pada kelelahan material


Quote:
Usia mesin pesawat terbang tidak identik dengan usia pesawat karena mesin dapat diganti dengan mudah. Dalam satu tahun buku sebuah airliner dapat saja beroperasi dengan menggunakan 2 atau lebih set mesin. Biasanya dalam situasi semacam ini mesin2 tsb di lease terpisah dari pesawat terbang. Berbeda dengan airframe, metal fatigue untuk mesin biasanya datang dari putaran tinggi (turbine, kompressor dan fan) ataupun osilasi dalam proses pembakaran (kombustor) yang juga dipengaruhi oleh flight cycle.
Spoiler for 4:
Initial krack


Quote:
Ada initial krack manufacturing pesawat terbang harus segera diketahui karena bila krack ini berkembang maka akan menyebabkan pecahnya kabin pesawat. Simple eksperimen, dengan mengambil kertas yang ditarik kedua ujungnya. Lalu ambil kertas yang lain, gunting sedikit dengan arah tegak lurus dengan arah gaya tarik. Lalu tarik kertas kedua tersebut dengan gaya yang sama. Hasilnya kertas kedua lebih mudah sobek karena adanya initial krack, akan tetapi dalam kasus kabin pesawat. Anda dapat membayangkan kabin pesawat sebagai tabung gas bertekanan yang siap meledak jika panjang kracknya signifikan.
Mengenang Bapak Presiden Ke 3 Indonesia BJ.Habibie

Jangan Lupa Kasih Ini Gan


Quote:

Sekian dari ane semoga trit ini bermanfaat buat agan sis semuanya, sampe ketemu lagi di pengetahuan lainnya tentunya di trit ukurdanuji




anasabila dan nurulnadlifa memberi reputasi
2
783
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan