Hidup adalah perjalanan. Dari sebuah perjalanan akan menghasilkan kekuatan untuk menjadikan manusia tegar ataupun runtuh. Semua tergantung kepada manusia itu sendiri dalam memilih jalur yang benar ataupun tidak. Ya begitulah kira-kira gan-sis

Sebuah kisah pilu menurut sebagian orang, juga plus ejekan dari sebagian orang lagi, ini cerita tentang seorang bocah di Ohio, Amerika Serikat bernama Jefferson Sharpnack. Dia murid SD Green, Uniontown. Yang tidak lagi mendapatkan jatah makan siang di sekolah karena berhutang sebesar 9 dolar AS atau sekitar Rp 125.000.

Kejadiannya adalah ketika Jeff hendak keluar setelah mengambil stik keju di kantin, ibu kantin datang dan menukaran makan siang dari tangan Jeff, dengan mengganti setangkup roti dan keju. Kemudian dibuang ke lantai.

Rupanya masalah hutang bisa sangat begitu berpengaruh besar ya? Sehingga harus terjadi sesuatu di luar kendali manusia. Hingga mampu berbuat yang tidak-tidak bukan? Ya begitulah kehidupan, sudah terpasang sesuai dengan yang tercatat dalam jejak takdirnya.

Aksi hutang ini terjadi saat ulang tahun ke-9 Jeff. Dia dimasukkan ke dalam program makan siang bersubsidi dan mungkin karena pesta itulah akhirnya Jeff memiliki hutang kepada ibu kantin.

Jaff pulang dengan membawa surat hutang dari ibu kantin dan diberikan kepada neneknya yang bernama Bailey.

Si nenek langsung menelpon sekolah untuk mencari solusi. Dia berpikir kejadian tersebut sudah selesai sehingga tidak akan ada kejadian tentang pemberian makan siang yang mempermalukan cucunya di sekolah. Sang nenek menegaskan bahwa yang berhutang bukan cucunya tetapi dirinya dengan dinas pendidikan terkait.

Kisah ini menjadi viral di media sosial dan memaksa dinas pendidikan untuk mengubah kebijakan untuk Jeff.

Pengawas SD Green, Jeff Miler akhirnya mengirimkan surat yang berisi bahwa Jeff akan mendapatkan makan siang meskipun berhutang.



Bagaimana dengan pendapat anda, agan dan sista mengenai hal ini?

sumber tulisan di sini