- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ibu Kota Negara Pindah? Semoga Demi Kebaikan Indonesia


TS
srinami
Ibu Kota Negara Pindah? Semoga Demi Kebaikan Indonesia
Ibu Kota Indonesia


:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2543499/original/018476800_1545134618-kalimantan-timur-kekurangan-bidan-desa.jpg)




13/09/2019
Sumber referensi :
1, 2 , 3 , 4 , 5 , 6

Beberapa waktu yang lalu, Senin, 26 Agustus 2019, secara resmi Bapak Presiden Joko Widodo didampingi oleh Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla berserta pejabat terkait, memberikan keterangan pers, mengumumkan wacana akan pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia dari kota Jakarta ke Pulau Kalimantan.

Tugu Monas Jakarta
Tepatnya sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara dan sebagian di Kabupaten Penajam Passer Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2543499/original/018476800_1545134618-kalimantan-timur-kekurangan-bidan-desa.jpg)
Kalimantan Timur
Dalam keterangan pers itu, Presiden jokowi juga menegaskan bahwa tidak akan melupakan kota Jakarta.
Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis, pusat ekonomi, perdagangan dan jasa. Ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur hanya akan menjadi pusat pemerintahan saja.

Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Menurut saya pribadi, pemerintah melaui instansi terkait pasti sudah melakukan penelitian jauh-jauh hari sebelumnya, terhadap lokasi baru yang dipilih sebagai pengganti Jakarta.
Pulau Kalimantan juga merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia. Dan ternyata di Pulau Kalimantan tidak terdapat gunung berapi. Dengan demikian Pulau Kalimantan tidak akan terkena dampak letusan gunung berapi.
Peneliti Geologi Kegempaan LIPI, Danny Hilman mengatakan, Pulau Kalimantan relatif lebih aman dibandingkan dengan pulau lainnya yang ada di Indonesia, karena pulau ini terletak lebih jauh dari batas lempeng.
Namun, bukan berarti di pulau kalimantan tidak pernah terjadi gempa. Gempa bumi juga sempat mengguncang Tarakan, Kalimantan Utara, dengan kekuatan 6,1 SR pada 2015 lalu.
Gempa bumi tersebut dapat terjadi karena adanya sesar Tarakan.
Terdapat 3 zona sesar utama yang teridentifikasi di Pulau Kalimantan, diantaranya adalah sesar Tarakan, sesar Mangkalihat dan Sesar Meratus.
Masing-masing dari sesar tersebut memiliki panjang lebih dari 100 km, yang berpotensi menimbulkan gempa hingga 7 SR.
Dalam ilmu geologi Sesar atau patahan adalah fraktur planar atau diskontinuitas dalam volume batuan di mana telah ada perpindahan signifikan sebagai akibat dari gerakan massa batuan.
Berdasarkan jejak gempa yang pernah terjadi di Pulau Kalimantan, Peneliti Geologi Kegempaan LIPI, Danny Hilman menyimpulkan bahwa Pulau
Kalimantan sesungguhnya tidak aman.
Kalimantan sesungguhnya tidak aman.
Kalaupun ada daerah yang bisa disebut relatif aman atau bebas dari gempa dan juga tsunami yaitu hanya wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
Mungkin adas dasar pertimbangan seperti yang dikatakan oleh Danny Hilman itu juga yang membuat terpilihnya Kalimantan Timur sebagai pusat pemerintahan yang baru bagi Indonesia.
Terlebih lagi berdasarkan riset tim peneliti geodesi ITB, di Jakarta Utara setiap tahunnya telah mengalami penurunan permukaan tanah secara signifikan dengan kedalaman mencapai lebih dari 15 sentimeter.

Ilustrasi Jakarta Tenggelam
Dan jika dibiarkan saja dampak penurunan tanah itu akan semakin meluas, sehingga diperkirakan pada tahun 2050, wilayah Jakarta akan tenggelam mencapai 95 peraen.
Penurunan permukaan tanah ini terjadi akibat dari pembangunan gedung pencakar langit juga penggunaan air tanah yang terlalu berlebih.

Ilustrasi Kemacetan
Selain itu, kemacetan di Jakarta juga menurut saya pribadi sangat-sangat membuat setres. Pada tahun 2011 yang lalu saya berkesempatan untuk menginjakan kaki di Jakarta. Saya terkagum-kagum dengan megahnya kota Jakarta. Namun, di lain sisi saya menjadi tahu sendiri, semenjak pesawat mendarat di Bandara Soekarno Hatta, dari pagi, sore hari saya baru sampai di rumah kontrkan saudara saya. Akibat macetnya lalulintas saat itu. Mungkin ini juga salah satu alasan dari rencana pemindahan ibu kota negara.
Memang kesiapan dari pemerintah juga harus matang dalam urusan ini. Apalagi dana yang harus dikeluarkan bukan dalan jumlah yang sedikit, yaitu mencapai Rp 466 T.
Dalam konferensi pers-nya di Istana Negara pada Senin, 26 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo
mengatakan pendanaan dalam upaya pemindahan ibu kota ke Kalimantan akan menggunakan 19% dari APBN. Sedangkan sisanya lagi 81% adalah pendanaan dari investasi swasta dan BUMN.
mengatakan pendanaan dalam upaya pemindahan ibu kota ke Kalimantan akan menggunakan 19% dari APBN. Sedangkan sisanya lagi 81% adalah pendanaan dari investasi swasta dan BUMN.
Menurut saya juga, pembangunan ibu kota baru pasti memerlukan jangka waktu yang panjang sampai puluhan tahun. Mungkin bisa di cicil cara membangunnya sedikit demi sedikit agar biaya yang dikeluarkan tidak langsung membengkak. Mengingat hutang negara juga yang tidak sedikit nominalnya.
Selain itu juga, menurut saya, nanti di ibu kota yang baru, jangan sampai terulang lagi seperti di Jakarta. Keasrian lingkungan alam dan budaya setempat harus tetap di jaga dan lestarikan.

Ilustrasi Hutan
Hutan Kalimantan juga harus tetap ada. Saya sebagai Warga Negara Indonesia hanya berharap, semua langkah yang diambil oleh pemerintah merupakan langkah yang terbaik untuk Indonesia.
Bila mendengar nama Kalimantan saya selalu ingat dengan alat musik tradisionalnya, yaitu Sape. Di bawah ini alunan lagu dari Sape yang mungkin bisa menyadarkan kita semua. Betapa Indah dan berharganya Indonesia. Mari kita jaga Indonesia tetap bersatu. Untuk anak cucu kita kelak.
Musik Sape
Spoiler for Instrumen Sape Alat Musik Tradosional Kalimantan:
13/09/2019
Sumber referensi :
1, 2 , 3 , 4 , 5 , 6
Diubah oleh srinami 17-10-2019 07:39


nurulnadlifa memberi reputasi
1
1K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan