Rachmat Fahzry , Okezone Kamis 12 September 2019 11:12 WIB
Quote:
Akilisi Pohiva. Foto/Kantor PM Tonga)
Quote:
WELLINGTON- Perdana Menteri Tonga Akilisi Pohiva, seorang juru kampanye pro-demokrasi dan perubahan iklim di Pasifik Selatan, meninggal di sebuah rumah sakit Selandia Baru pada Kamis (12/9/2019).
Kantor perdana menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan mengatakan, Pohiva (78) didiagnosis dengan komplikasi hati dan dirawat di rumah sakit di Tonga dua minggu lalu karena pneumonia.
Para ahli medis memutuskan dia harus dievakuasi secara medis ke Selandia Baru.
Parlemen telah ditangguhkan tanpa batas waktu.
Dikenal sebagai pejuang demokrasi, karier politik Pohiva terus diwarnai dengan perjuagan melawan monarki atau kerajaan Tonga. Dia didakwa menghasut setelah kerusuhan pro-demokrasi di ibu kota Nuku'alofa pada 2006.
“
Sangat berduka mendengar meninggalnya Perdana Menteri Tonga, Yang Mulia. Akilisi Pohiva. Dia adalah advokat yang berjuang untuk rakyatnya, untuk Tonga & keluarga Pasifik tercintanya,” kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam posting Twitternya.
Pohiva, anggota parlemen terlama di Tonga sejak ia pertama kali terpilih pada 1987. Ia sering bicara terbuka tentang perubahan iklim dan menyerukan para pemimpin dunia untuk membantu negara-negara kepulauan, beberapa di antaranya berjuang melawan naiknya permukaan laut.
Pohiva juga mengangkat isu kekhawatiran tentang meningkatnya utang China di Pasifik Selatan.
(fzy)
Sumber
