Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bembie92Avatar border
TS
bembie92
Habibie Anak Emas Soeharto


Jakarta, Obsessionnews.com –  Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie berotak cemerlang. Setelah tamat SMA Habibie kemudian belajar tentang keilmuan teknik mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada 1954. Pada 1955–1965 Habibie melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH AachenJerman Barat, menerima gelar diplom ingenieur pada 1960 dan gelar doktor ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.

Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di HamburgJerman. Pada 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan Presiden Soeharto.

Nama Habibie menjadi buah bibir masyarakat ketika Presiden Soeharto memberinya kepercayaan sebagai sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) dalam Kabinet Pembangunan III periode 1978-1983.

Soeharto kembali kembali memberi amanah kepada Habibie menjadi Menristek di Kabinet IV periode 1983-1988, Kabinet V (1988-1993), dan Kabinet VI (1993-1998). Ini berarti Habibie selama 20 tahun menjadi menteri dan merupakan menteri terlama di masa kepemimpinan Soeharto. Bahkan anak emas Soeharto tersebut merupakan sosok yang paling lama menduduki jabatan menteri dalam sejarah Republik Indonesia!



Soeharto yang berkuasa di Indonesia sejak 1966 secara mengejutkan menggandeng Menristek BJ Habibie sebagai Wakil Presiden dalam Kabinet Pembangunan VII. Duet Soeharto-Habibie dilantik sebagai Presiden RI dan Wakl Presiden dalam Sidang Umum MPR pada Maret 1998 untuk masa bakti 1998-2003.

Pada pertengahan 1997 Indonesia dilanda krisis moneter yang berlanjut ke krisis ekonomi. Mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi agar pemerintah secepatnya mengatasi krisis ekonomi.



Pasca Soeharto dilantik menjadi Presiden untuk keenam kalinya di Sidang Umum MPR pada Maret 1998, isu yang dilontarkan mahasiswa dalam unjuk rasa bergeser menjadi tuntutan reformasi bidang ekonomi, politik, dan hukum.



Unjuk rasa semakin membesar ketika beberapa mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, tewas tertembak di kampusnya oleh aparat keamanan pada 12 Mei 1998. Selain itu puluhan mahasiswa lainnya terluka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.



Pasca tragedi Trisakti tersebut aksi demonstrasi besar-besaran terjadi di seluruh Indonesia, menuntut Soeharto mundur.



Pada Kamis, 21 Mei 1998 Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya akibat desakan reformasi yang dipelopori oleh mahasiswa.    Kemudian Wakil Presiden BJ Habibie naik kelas menjadi Presiden. Ia merupakan Presiden ketiga RI. Habibie menamakan kabinetnya Kabinet Reformasi Pembangunan.



Tumbangnya Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun itu menandai bubarnya Orde Baru. Indonesia memasuki babak baru: era reformasi.  Habibie membuat sejumlah reformasi di bidang politik, antara lain ABRI dan PNS harus netral. Ini artinya ABRI dan PNS tidak wajib lagi mendukung Golkar. Terobosan lain yang dilakukan Habibie adalah mengizinkan berdirinya partai politik (parpol) baru.

 

Terdapat 48 parpol peserta Pemilu 1999, yang merupakan pemilu di era reformasi. Sebelumnya di era Orde Baru hanya terdapat tiga parpol, yakni Golkar, PPP, dan PDI.

Habibie berkuasa hingga 20 Oktober 1999. Ia kemudian digantikan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).


Habibie meninggal dunia pada usia 83 tahun. Ia mengembuskan napas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019) sore. Habibie meninggal dunia setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif. (arh)

0
1.7K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan