- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Olah Masa dan Olah Rasa Yang Diperlukan Dunia Olahraga Kita
TS
arbibm
Olah Masa dan Olah Rasa Yang Diperlukan Dunia Olahraga Kita
Dunia olahraga kita sedang dalam masa gonjang-ganjing. Polemik kerusuhan suporter dan kisruh sponsor dalam pencarian bibit atlet bulutangkis, mewarnai berita baru baru ini.
Quote:
Baru saja negara kita sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Prestasi beberapa atlet kita terukir bagus disana. Namun sayangnya di tahun ini, prestasi yang baru saja dilewati setahun, tercoreng dengan adanya insiden memalukan, dari para suporter sepakbola kita.
Kisruh yang terjadi dalam ajang pertandingan sepakbola antara kita vs Malaysia, semoga saja menjadi pelajaran berharga. Sanksi berat, yang di tuntut pihak Malaysia, kita nantikan dengan pasrah. Memang, dari segi keuntungan berbagai sisi, sangsi yang didapatkan akan merugikan berbagai kepentingan kita. Namun, satu sisi baiknya, ini bisa membuat kita merenung sejenak, untuk jera dan memperbaiki diri.
Strategi olah Masa yang sudah dirancang oleh panitia, tak membuat perjalanan kegiatan berjalan mulus. Pil pahit kekalahan membuat suporter kita, tidak terkendali. Pil yang seharusnya menjadi obat untuk menyehatkan para pemain dan seluruh jajaran dunia sepakbola kita, justru dijadikan sebagai pemicu rusuh, yang menambah penyakit dalam kegiatan olahraga kita.
Kerusuhan yang terjadi akibat ulah banyak suporter sepakbola kita sangat merugikan. Mencoreng nama baik kita. Terutama sebagai penyelenggara kegiatan, kita pasti sudah diberikan label buruk, oleh dunia internasional. Menjadi tuan rumah yang baik, gagal sudah. Akibat kegagalan olah rasa, dari kita sendiri.
Setiap kekalahan memanglah menyakitkan. Namun, setiap kekalahan, seharusnya menjadi pelajaran kita untuk mencari solusi dan belajar lagi memperbaiki diri. Olah rasa, diperlukan oleh kita semua. Agar perasaan jumawa jika menang dan Angkara murka jika kalah, bisa berkurang. Mengolah perasaan kita, kini menjadi pekerjaan utama yang mesti kita lakukan.
Pelajaran dan petuah leluhur, tentang adab menyambut tamu dengan baik, yang kita pelajari dari kecil hingga kini, harus kita baca dan pelajari kembali dengan seksama. Kita mesti ulangi pelajaran itu, hingga kita benar benar bisa untuk menerapkan adab yang baik dalam memperlakukan tamu.
Tata tertib, norma tertulis dan yang tidak, serta aturan atau adab sebagai tuan rumah yang baik, mau tidak mau harus kita pelajari kembali. Harus kita terapkan dengan paksa. Agar sebagai penyelenggara kegiatan serupa di kemudian hari, kita mampu olah Masa dengan baik. Dan olah rasa dengan baik pula, agar sikap terpuji, bisa tampil menggantikan sikap barbar yang mungkin masih kuat merekat, dalam masing masing pribadi kita.
Olah rasa juga diperlukan para pengawas segala jenis kegiatan kita. Kritikan KPAI pada kegiatan atau ajang pencarian bakat atlet bulutangkis, yang disponsori oleh merek dagang rokok Djarum kini masih hangat menuai pro dan kontra. Karena dituding melakukan eksploitasi anak untuk kepentingan merek dagang rokok, ajang PB Djarum dan beasiswa atlit yang disponsori oleh merek dagang rokok ini, diumumkan akan terhenti di tahun mendatang.
Sungguh sangat disayangkan bila kegiatan pencarian bakat, terhenti karena minimnya pendanaan dari sponsor. KPAI sebagai wadah pengawasan dan perlindungan kepentingan anak, memang melakukan tugasnya dengan baik. Menurut mereka dan orang orang yang mendukung. Namun, pernahkah dipikirkan, bagaimana nasib anak anak yang terputus kegiatannya dalam ajang tersebut, karena ajang tersebut kehilangan pendanaan yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan.
Sekali lagi ini soal olah rasa. Pernahkah terpikirkan apa perasaan anak anak, yang sudah menggeluti ajang pencarian bakat tersebut, bila sponsor pengganti tidak bisa diraih. Pernahkah dipikirkan, bagaimana perasaan anak anak, yang sudah berharap mampu mengukir prestasi dimasa depan, bila ajang ini berhenti total. Bila memang kegiatan dan merek dagang sponsor dianggap merupakan suatu eksploitasi, mesti diperhatikan lagi, apakah anak anak yang terlibat dalam kegiatan tersebut merasa di eksploitasi atau tidak.
Bila betul ajang pencarian bakat terhenti karena isu eksploitasi anak, sudahkah dipikirkan kembali apa perasaan anak anak yang terputus kegiatannya. Terputus harapannya. Apakah mereka akan ceria, atau akan murung berduka, itu harus ditinjau ulang. Olah rasa dibutuhkan dalam hal ini, agar sikap dan keputusan organisasi, bisa memberikan solusi bukan menuai polemik menghasilkan persoalan yang lebih runyam.
Dari dua persoalan yang sedang hangat diperbincangkan ini, semoga kita dan berbagai pihak yang terkait, mau dan mampu duduk diskusi bersama. Untuk mencari jalan keluar terbaik. Berhenti saling tuding dan saling menyalahkan. Agar kedepannya kita mampu olah Masa dan olah rasa dengan baik di bidang olahraga. Sehingga bidang olahraga kita mampu mengukir prestasi dengan Energi baik, dalam berbagai ajang kegiatan.
Sekian dan sampai jumpa dan baca juga Thread lainnya
0
5.6K
Kutip
0
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan