

TS
agityunita
Mendewasa Dalam Sunyi
Saat-Saat Mencari yang Melelahkan
Agit Yunita
Tak pernah ada rasa percaya dalam hatinya
baginya setiap orang adalah misteri
ia bisa saja terluka
atau mungkin melukai
Tetapi kesendirian membuatnya takut
mencari sosok seperti sang ayah menjadi hal yang paling menggiurkan
walaupun ia tak berpikir
apa yang dilakukan adalah sebuah kesalahan
Inilah jalan hidup selanjutnya
yang mengurungnya pada rasa sakit dan penyesalan
tetapi mereka bagai candu yang mengerikan
membuatnya jatuh dalam dekapan satu menuju dekapan yang lain
yang kemudian meninggalkan jika merasa sudah tak menarik lagi
Saat-saat mencari yang melelahkan
menemukan untuk kemudian kehilangan arti
Bantul, 10 September 2019
Sehangat Secangkir Kopi Pahit
Agit Yunita
Ucap kata yang begitu menggoda
membuatnya terbuai dalam singkatnya perkenalan
rela memberi apa pun yang diminta
karena janji terdengar begitu meyakinkan
Hangat yang membuatnya beku
Sentuh yang membuatnya hancur berkeping
tetapi ia masih bertahan dalam senyum yang semu
kebahagiaan yang diimpikan hanya permainan yang tak menarik
Sarinya telah terteguk habis
pahit yang tertinggal menjadi penyesalan yang tak terbayar
ia mendendam seraya sosok itu menghilang
meyisakan perih
dan jiwa yang semakin terkikis
Ini kehilangan yang memalukan
membuatnya semakin membangun benteng yang tinggi
dan tak terlihat lagi
Bantul, 10 September 2019
Tak Mengenal Kata Jera
Agit Yunita
Jatuh dan terluka
terkadang ia menyalahkan
mengapa ayah meninggalkannya
ia tak mengenal lagi dirinya
Setelah terlepas dari belenggu yang mengerikan
ia membiarkan hatinya kembali jatuh pada yang tak semestinya
karena ia tak mampu sendiri
karena dewasanya adalah sunyi yang membuat sendu
Seakan ingin melampiaskan segala pertanyaan
ia berteriak di tengah ingar bingar pencarian
membiarkan banyak tangan melindungi
padahal mereka hanya ingin menikmati
Ia hanya takut seorang diri
namun sayang waktu telah mendustai
atau dia sedang mencurangi dirinya sendiri
membenarkan yang salah
dan menyalahkan siapa saja atas apa yang terjadi padanya
Ini adalah titik terendahnya
hingga ia hampir saja mengakhiri napasnya
Bantul, 10 September 2019
Agit Yunita
Tak pernah ada rasa percaya dalam hatinya
baginya setiap orang adalah misteri
ia bisa saja terluka
atau mungkin melukai
Tetapi kesendirian membuatnya takut
mencari sosok seperti sang ayah menjadi hal yang paling menggiurkan
walaupun ia tak berpikir
apa yang dilakukan adalah sebuah kesalahan
Inilah jalan hidup selanjutnya
yang mengurungnya pada rasa sakit dan penyesalan
tetapi mereka bagai candu yang mengerikan
membuatnya jatuh dalam dekapan satu menuju dekapan yang lain
yang kemudian meninggalkan jika merasa sudah tak menarik lagi
Saat-saat mencari yang melelahkan
menemukan untuk kemudian kehilangan arti
Bantul, 10 September 2019
Sehangat Secangkir Kopi Pahit
Agit Yunita
Ucap kata yang begitu menggoda
membuatnya terbuai dalam singkatnya perkenalan
rela memberi apa pun yang diminta
karena janji terdengar begitu meyakinkan
Hangat yang membuatnya beku
Sentuh yang membuatnya hancur berkeping
tetapi ia masih bertahan dalam senyum yang semu
kebahagiaan yang diimpikan hanya permainan yang tak menarik
Sarinya telah terteguk habis
pahit yang tertinggal menjadi penyesalan yang tak terbayar
ia mendendam seraya sosok itu menghilang
meyisakan perih
dan jiwa yang semakin terkikis
Ini kehilangan yang memalukan
membuatnya semakin membangun benteng yang tinggi
dan tak terlihat lagi
Bantul, 10 September 2019
Tak Mengenal Kata Jera
Agit Yunita
Jatuh dan terluka
terkadang ia menyalahkan
mengapa ayah meninggalkannya
ia tak mengenal lagi dirinya
Setelah terlepas dari belenggu yang mengerikan
ia membiarkan hatinya kembali jatuh pada yang tak semestinya
karena ia tak mampu sendiri
karena dewasanya adalah sunyi yang membuat sendu
Seakan ingin melampiaskan segala pertanyaan
ia berteriak di tengah ingar bingar pencarian
membiarkan banyak tangan melindungi
padahal mereka hanya ingin menikmati
Ia hanya takut seorang diri
namun sayang waktu telah mendustai
atau dia sedang mencurangi dirinya sendiri
membenarkan yang salah
dan menyalahkan siapa saja atas apa yang terjadi padanya
Ini adalah titik terendahnya
hingga ia hampir saja mengakhiri napasnya
Bantul, 10 September 2019
0
271
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan