Kita semua pasti sudah tahu kalau baru-baru ini Pemerintah kita mengumumkan satu keputusan yang sangat mencengangkan bagi kita semua. Katanya Ibu Kota Negara kita akan dipindahkan dari Kota Jakarta. Walau belum pasti akan dipindahkan ke daerah mana, tapi yang jelas akan berpindah dari Pulau Jawa yang dimana memang Pulau Jawa sudah terlalu padat dan menjadi tempat tinggal lebih dari setengah penduduk Indonesia.

Tentu hal ini bukan karena adanya cacing besar Alaska ya gansis (hehehe). Tetapi karena Kota Jakarta memang sudah terlalu banyak sekali menanggung beban mulai dari penduduknya yang paling padat, polusi yang semakin bikin kita sesak dan tentu saja soal kemacetan lalu lintas yang kita sendiri tidak tahu sampai kapan masalah ini akan bisa selesai. Belum lagi soal ekonomi Jakarta yang setara dengan daerah lainnya. Karena pendapatan Kota Jakarta itu ternyata setara seperti pendapatan yang ada diseluruh Provinsi di Pulau Sumatera. Dan tidak hanya itu saja, kita tentu sudah tahu juga kalau Kota Jakarta itu rawan sekali dengan bencana alam mulai dari adanya banjir tanpa henti setiap musim hujan tiba sampai ancaman gempa bumi yang besar akibat dari pergerakan lempeng di daerah Selatan Pulau Jawa.

Pendeknya bahwa kriteria kota yang dicari itu tentu harus relatif aman dari bencana alam tentunya. Dan letaknya juga harus berada di tengah-tengah dan wajib masih mempunyai banyak lahan yang kosong untuk bisa dilakukan pembangunan nantinya. Dan dari kriteria itu seluruh wilayah Kalimantan sebelah Selatan Sulawesi dan area Timur Pulau Sumatera muncul menjadi sebuah kandidat untuk dijadikan Ibu Kota Negara kita selanjutnya berada. Yang jelas kalau sudah dipilih nanti, mungkin saja akan ada monas-monas baru yang akan dibangun disana. Dan mobil para pejabat pun tidak perlu lagi untuk menyalakan sirine mobilnya di tengah kemacetan lalu lintas supaya mereka bisa jalan duluan.

Tapi sebenarnya memindahkan Ibu Kota Negara kita itu bukan menjadi sesuatu hal yang baru bagi kita tentunya. Karena banyak juga negara-negara yang bisa dibilang berhasil memisahkan kantor Presiden mereka dan segala urusan Pemerintahan mereka dari pusat bisnisnya. Misalnya seperti Amerika, Australia, Kanada, Brazil atau bahkan sampai India. Tapi kalau membayangkan perpindahan Ibu Kota itu akan mudah, justru itu malah menjadi kebalikannya. Coba kita bayangkan ada puluhan gedung Pemerintahan sekaligus orang-orangnya yang juga harus ikut dipindahkan juga tentunya. Belum lagi fasilitas publik dan transportasi umum yang harus dibangun lagi semuanya dari awal. Jadi kalau dihitung-hitung memindahkan Ibu Kota Negara kita itu butuh waktu yang sangat super lama sekali. Dan itu membutuhkan waktu puluhan sampai ratusan tahun sampai akhirnya semuanya bisa berfungsi normal kembali seperti saat sekarang ini.

Terus memindahkan Ibu Kota Negara kita itu ke tempat yang baru tentu akan membutuhkan dana yang tidak sedikit juga tentunya. Kalau di ibaratkan akan setara dengan membuat dan menerbangkan 15 teleskop di luar angkasa. Sungguh sangat-sangat super mahal sekali bukan. Jadi memindahkan Ibu Kota Negara kita itu tidak mungkin menggunakan istilah sistem kebut semalam saja atau biasa disebut dengan singkatan SKS. Untuk memindahkannya pun membutuhkan usaha yang setengah mati susahnya. Akan tetapi jika rencana pemindahan Ibu Kota Negara kita ini berhasil dilakukan, mungkin nanti pembangunan akan menjadi lebih adil dan ekonomi menjadi lebih merata. Asalkan rencana pemindahan Ibu Kota Negara kita ini direncanakan dengan sangat-sangat matang dan untuk banjir beserta kemacetannya tidak ikut terbawa ke Ibu Kota yang baru nantinya. Memindahkan Ibu Kota Negara itu mungkin bisa menjadi salah satu solusi yang perlu dilakukan untuk kebaikan bagi Negara kita kedepannya.

Namun jika ditanya tentang pendapat saya sendiri secara pribadi tentang pemindahan Ibu Kota Negara kita ini, saya sedikit kurang setuju jika Ibu Kota Negara kita ini berpindah ke daerah Pulau Kalimantan. Karena kita sudah tahu tentunya bahwa sebagian besar hutan Indonesia sendiri berada di daerah pulau Kalimantan. Dan kita juga sudah tahu bahwa hutan itu dalah paru-paru dunia. Oleh karena itu sangat disayangkan jika Ibu Kota Negara kita ini akan dibangun di daerah Pulau Kalimantan. Karena secara tidak langsung sebagian kecil atau besarnya akan dilakukan penebangan pohon-pohon di hutan agar bisa menjadi lahan kosong yang luas dan bisa dilakukan pembangunan Ibu Kota disana. Jadi hal ini menurut saya sedikit merugikan fungsi daerah Pulau Kalimantan yang menjadi paru-paru dunia saat ini. Akan tetapi itu semua tergantung akan kebijakan Pemerintah kita untuk ditempatkan di daerah mana yang paling cocok untuk didirikan Ibu Kota Negara kita selanjutnya berada.