Kimunitas gw adalah komunitas pemancing. Orang banyak yang mengatakan memancing adalah pekerjaan para pemalas. Salah banget itu. Memancing memang membutuhkan kesabaran. Tapi bukan pemalas.

Memang sih, di beberapa daerah memancing hanya dapat dilakukan di kolam ikan. Mungkin saja yang seperti itu disebut pemalas. Karena hanya duduk, pasang umpan terus duduk manis sambil melamun.

1. Memancing di Sawah



Beda dengan memancingnya gw. Kalau memancingnya kebetulan di sawah, maka harus berjalan hingga beberapa kilo meter di pematang sawah. nah, itu namanya olahraga.

Berpindah dari tempat yang satu ke tempat lain. Tempat pertama kadang ikannya kurang. Jadi harus pindah mencari ikan di sawah yang lain. Benar-benar menguras keringat.

Ikan yang biasa dipancing di sawah adalah ikan gabus, bethok, sepat siam. Belut juga termasuk hewan sawah.

Jika memancing sendirian sih kurang seru. Yang seru itu jika datang bersama teman-teman. Komunitas mancing sawah namanya. Ketika mancing bisa sambil bercanda. Jor-joran siapa dapat ikan paling besar. Juga ikan yang paling banyak.

Yang sangat seru jika bersama komunitas mancing sawah itu adalah pas ketika jalan lewat pematang, kemudian biasanya menjelang musim hujan. Rombongan sembut salimbada beriringan mau pindah sarang. Jika menggigigt sangat sakit.

Nah ketika gw paling pertama di barisan, pura-pura melakukan sesuatu. Akhirnya teman yang di belakangnya ikut stop. Pas di kakinya tempat semut salimbada bergerumul. Kena gigit dah. Langsung loncat dan teriak-teriak kesakitan. Kadang yang seperti itu bergantian.

Ikh, pokoknya seru dah mancing dengan komunitas pemancing di sawah. Sensasi berangkat dan pulangnya itu yang sangat menggembirakan. Banyak cerita-cerita unik disampaikan. Kadang ketemu ular besar. Ketemu jin jika pulang kemalaman. Dan lain-lain.

2. Mancing di Empang



Memancing di empang beda lagi Gan/Sist. Kalau di empang kan naruh kendaraannya dekat dengan badan. Tak perlu jauh berjalan. Biasanya di jalan-jalan perkebunan sawit. Ikan yang adipancing juga sama. Kadang sepat siam, bethok juga ikan gabus.

Sensasinya beda lagi. Untuk memancing di empang, kami komunitas mancing empang kadang rebutan lahan. Bila sudah dapat tempat banyak ikannya bergerombollah di tempat sama. Lau, suara riuh saling rebutan tempat. Hasilnya? Ikan pada lari. Tak mau makan umpan pancing lagi. Saling menggerutulah jadinya. Tapi tetap seru.

Nah, yang paling membuat jengkel adalah ketika asyik-asyiknya dapat ikan besar-besar. Pancing teman nyangkut. Sayang pancing, akhirnya berceburlah di empang tersebut. Ya jelas teman pada menggerutu dan ngomel.Terpaksa pindah cari empang lain. Begitulah mamcing bersama komunitas mancing empang.

3. Mancing di Laut



Beda tempat beda sensasi. Mancing di laut penuh dengan trik-trik yang harus dikuasai. Biasanya ke laut rombongan, empat hingga delapan orang. Seru banget. Sambil tamasya lihat-lihat indahnya matahari terbenam dan matahari terbit. Paling indah ketika berada di tengah laut.

Jika sudah ombak besar, penyakit lama muncul. Mabuk laut. Beberapa teman bila sudah mabok laut, pasti tidur. Tak ada aktifitas mancing. Nah, serunya ketika itu juragan kapal yang bertingkah. Minta di antar ke karang satu, tapi tak ada yang menurunkan pancingnya. Ya karena mabuk tadi.

Kemudian pindah ke karang lainnya. Jaraknya tidak dekat Gan/sist. Perlu beberapa menit untuk sampai ke karang lainnya. Bila sudah jauh kapal berjalan kemudian tak ada yang menjatuhkan umpannya ke laut. Pasti tak dapat ikan. Juragan kapal ngomel hingga siang tuh.

Tapi bila pas kebetulan ombak tenang, kemudian ikan ramai menyambar umpan. Teriakan-teriakan gembira pasti terdengae. Saling olok mengolok bila ada senar pancing yang puths ditarik ikan.

Demikian Gan/Sist komuninat mancing gw. Semua seru banget untuk mengisi waktu sambil bertamasya. Jadi mancing bukan pekerjaan orang pemalas, tapi hoby yang penuh sensasi.

4. Mancing di Kali



Oh iya, lupa. Satu lagi komunitas mancing Gw yang paling seru. Mancing di sungai. Ikan yang dipancing adalah ikan super besar. Seperti hampala, pipih, kakap, patin. Semua besar-besar.

Masalahnya adalah ketika berangkat mancing di sungai waktunya sore hingga malam hari. Jarang dapat Gan/sist. Namanya juga ikan besar sulit didapatkannya. Tapi bila sudah dapat pasti gembiranya tak terkira.

Kadang berangkat sore pukul 5. Hngga pukul 5 pagi tak satu pun dapat ikan. Nah kalau yang begini sih bolehlah jika disebut pemalas. Sudah tau ikannya tak mau makan umpan tetap ditunggu saja. Tapi bukan malas ternyata. Hanya sabar saja kali ya.

Dadah, selesai kisah gw tentang komunitas mancing Gw. Semoga bermanfaat ya? Minimal membaca untuk sekedar mengisi waktu.

Terimakasih. Sampai jumpa di tread Gw selanjutnya. Salam Kaskus Gan/Sist semoga tetap sehat. Jangan lupa cendol dan reputasi ya ya.