Jika Kau ditakdirkan untukku, Kau pasti akan kembali ke dekapanku

Tak peduli berapa lama waktu telah memisahkan kita dan merubah kita yang dulu

Tulang rusuk pada akhirnya akan menemui pemiliknya

Jika aku milikmu, aku pasti pulang ke rumah kita

Kehilanganmu adalah sebuah pelajaran bagiku, agar aku menjadi orang baru yang bersiap menerimamu

Menjadi makmummu di barisan shaf kita kelak

Jika bukan kau, aku mungkin akan jatuh ke pelukan lelaki lain

Lelaki yang menurut sang Ilahi lebih tepat untukku

Namun aku tetap berharap lelaki pilihan Sang Kuasa itu adalah Kau, bukan pria lain

Hati ini tertambat untukmu sekian lama. Tak kupungkiri rasa ini masih selalu membuatku memanggil namamu

Nama yang beberapa tahun lalu adalah nama terindah di telingaku, asma yang membuat mekar bunga di hatiku

Kamu! Masih tetap Kamu, Sayang.

Mungkin kau tak mendengarku. Tapi bahasa hati ini tak mampu kubohongi

Munafik bila aku berkata tak ada rasa apapun untukmu

Aku disini mengharapmu kembali. Merajut asa kita beberapa waktu lalu

Senyum di bibir tipismu yang selalu mengembang itu. Aku rindu

Rayuan khas yang kental dengan aroma jaman dulu, meski garing tapi mampu menyejukkan hatiku

Aku salah karena tak mau mendengarmu dan memahamimu

Benang - benang kasih itu ingin kurajut kembali

Hidupku tak berwarna tanpa kain cinta darimu

Aku tak punya nyali untuk menemuimu, karena duri - duri yang sudah kau dengar dan menusuk telingamu dari mulut bedebah itu

Hatiku teriris menyaksikanmu lebih percaya padanya

Aku tak mampu berkata -kata dan mengungkapkan apa yang semestinya kau tau

Hatiku terbalut pilu tanpamu selama ribuan hari disini

Kekeringan yang sudah aku coba atasi dengan siraman dari mata air lain

Nyatanya tak juga reda dan semakin nestapa keringnya

Hanya pancaran kasihmu yang mampu membasuh kemarau panjang di kalbuku

Yang entah dimana aku dapat meneguknya demi melepas dahaga cinta ini

Jangan lagi kau pergi bila kau telah memutuskan untuk kembali

Hatiku selalu berharap meski tak tau apakah engkau akan menjadi pelabuhan hatiku nanti