- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rasisme : Dari "Mulut Bau" Orang Tak Bertanggung Jawab


TS
rizapadlevi
Rasisme : Dari "Mulut Bau" Orang Tak Bertanggung Jawab

Beberapa waktu yang lalu terdengar berita tidak mengenakkan terkait isu rasisme yang akhirnya menyakiti saudara kita sendiri khususnya di daerah Papua.

Kita seharusnya merasakan apa yang mereka rasakan, karena layaknya organ yang satu tubuh, jika ada salah satu yang sakit maka seharusnya yang lain juga merasakan sakit itu. Penulis sendiri merasa bahwa apa yang terjadi terkait isu beberapa waktu yang lalu merupakan suatu bencana yang dapat membahayakan integritas bangsa Indonesia.

Betapa tidak, Persatuan yang kita jaga dari generasi ke generasi rusak begitu saja karena ulah beberapa oknum yang bermulut pedang namun pedangnya digunakan untuk membunuh diri sendiri.

74 tahun Indonesia merdeka, pernahkah kita berfikir bahwa tanpa persatuan dari semua kalangan masyarakat dari daerah sampai ke suku-suku, mungkin kita tidak akan pernah merdeka dan punya hidup yang patut disyukuri sekarang ini. Dan penulis pun mengajak untuk semua pembaca di tulisan ini agar dapat mengerti bahwa yang dimaksud Bahasa Indonesia itu adalah bahasa yang baik, santun, dan selalu menjadi Bahasa Persatuan Republik Indonesia.

Semua orang harus sadar pentingnya berbicara yang baik serta tidak menyinggung orang lain, dalam kasus ini membuat kekecewaan yang sangat mendalam di hati saudara kita sendiri. Camkan wahai pembaca, pada hakikatnya kita berbahasa baik dengan sopan santun yang tinggi. Namun faktor budaya luarlah yang membuat kita mengikuti kebiasaan buruk mereka.

Parahnya, bahasa kasar, kotor, dan tidak bertanggung jawab sekarang sudah berkembang pesat menjadi sebuah kebiasaan yang banyak ditemukan di kalangan gamers, youtubers, dan para pembuat meme. "Mulut-mulut bau" ini patut dievaluasi sebagai bentuk pelanggaran norma berkata-kata.

Agar semua ini tidak terulang kembali, semua pihak perlu berkomitmen untuk tidak menjelek-jelekkan sesama. Karena semua tau bahwa kita sama-sama punya kekurangan, serta tak luput dari lumpur kotor tidak terlihat bernama dosa.

Sadarlah kawan, bagi kalian yang masih bermulut pedang. Sadarlah kawan, wahai kalian yang terkadang lupa akan sejarah.
Sadarlah kawan, bahwa damai itu indah.
Sadarlah saudaraku, yang sebangsa setanah air, tanpa persatuan kita mungkin tidak akan ada disini sekarang menikmati kemerdekaan Indonesia.

Penulis harap tulisan ini dapat memberikan motivasi kepada setiap orang yang membacanya untuk selalu menjaga persatuan Indonesia.
Karena tidak cukup mengadili kejahatan untuk memperbaiki, kita juga perlu mencegah agar tetap bersama.
Terima Kasih
0
611
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan