Ibukota Baru, Jauh Di Mata Dekat Di Hati

Ibukota akan pindah. Ga tanggung-tanggung, pindah kota, pindah propinsi dan pindah pulau pula. Penajam, Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.




Sekilas sih, ga masalah, mungkin awal akan terasa berat tapi lama-lama terbiasa. Akan tetapi, untuk yang terbiasa hidup di pulau Jawa akan sedikit kaget.

Emang apa masalahnya? Sekadar contoh saja buat kami, para pekerja di pulau Jawa yang terbiasa punya head office di Jakarta akan bingung. Apakah perusahaan tempat bekerja akan pindah juga mengikuti pindahnya ibukota? Wah kebayang ga sih, jika ada meeting di head office? Biasanya nih, kami dari kantor cabang tinggal naik mobil atau kereta. Kalau jadi pindah artinya harus naik pesawat, terus disana nginep di hotel. Lalu berapa budget yang harus dikeluarkan oleh perusahaan hanya untuk sebuah meeting rutin dari cabangnya? Waduh kok jadi pesimis gini ya.








1. Bertambah penduduk

Penajam, calon ibukota baru apakah siap menampung kedatangan warga dari berbagai daerah? Dalam hal ini bukan masalah ketersediaan tempat, tapi apakah sarana dan prasarana disana mampu menampung arus urbanisasi yang jelas akan meningkatkan. Sebagai ibukota sangat tidak mungkin dengan sarana dan prasarana yang minim untuk menampung jumlah penduduk yang meningkat.

Tempat luas yang tersedia, geografis khas Kalimantan yaitu bentang alam berupa hutan. Akan ada pembabatan hutan untuk pembangunan perumahan pastinya.


2. Lapangan pekerjaan

Nah ini yang penting, banyaknya pendatang apakah sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia? Ambil contoh kalau di pulau Jawa, kota penopang Jakarta seperti Bekasi, Tangerang, Cikarang dan lainnya sebagai kota industri yang berlokasi dekat dengan ibukota, menyediakan lapangan pekerjaan untuk warga Jakarta dan sekitarnya.


3. Warga setempat

Warga setempat apakah mampu berbaur dengan para pendatang dari berbagai daerah, suku dan agama yang berbeda. Akan mendominasi ataukah justru tersingkir. Baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun pendidikan.


4. Ekosistem alami

Penting banget ini Gansist, geografis Kalimantan sebagai paru-paru dunia akankah beralih fungsi. Habitat alami flora dan fauna disana akan tergantikan oleh dominasi manusia dan sarana kebutuhannya. Ketersediaan sumber air dan sumber pangan juga sangat mempengaruhi kepindahan ibukota.


5. Keamanan

Faktor ini terkait dengan posisi Pulau Kalimantan yang berdekatan dengan negara lain. Penjagaan batas dengan negara lain harus diperketat. Jika penajam sudah resmi menjadi ibukota maka akan banyak imigran tertarik untuk datang. Lalu, adanya penyelundupan barang ilegal juga harus diperhatikan, bukan tidak mungkin lokasi yang dekat dengan negara lain menimbulkan ancaman keamanan bagi ibukota dan Indonesia pada umumnya.


Nah itulah hal-hal yang harus diperhatikan terkait kepindahan ibukota negara kita menurut sisi pandang ane sebagai warga negara.

Semoga dengan pindahnya ibukota Indonesia akan membawa dampak positif bagi seluruh rakyat. Terutama pemerataan pembangunan. Selalu optimis Indonesia akan menjadi lebih baik lagi dan menjadi maju.

Sekian coretan dari ane, semoga bermanfaat ya.