Kaskus

Hobby

hardlenAvatar border
TS
hardlen
Mengenal Perbedaan Kebiri Kimia dengan Vasektomi
Mengenal Perbedaan Kebiri Kimia dengan Vasektomi
Foto: Men's Health



Eksekusi hukuman kebiri kimia akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial Indonesia. Hal ini bermula dari terdakwa kasus pemerkosaan sembilan anak di Mojokerto, Muh Aris bin Syukur yang dijatuhi hukuman kebiri kimia, pidana penjara 12 tahun serta denda Rp100 juta subsider enam bulan kurungan.

Dalam metode untuk menurunkan fungsi seksual pada pria, terdapat kebiri kimia, vasektomi, serta suntik hormon. Namun ketiga metode tersebut mempunyai proses dan hasil yang berbeda dari antara satu dengan yang lainnya.

Praktik kebiri kimia pada umumnya dilakukan pada tersangka kasus pemerkosaan seksual, terlebih lagi pada kasus pedofilia. Kebiri kimia merupakan praktik yang dilakukan untuk menekan dorongan seksual seseorang, sehingga akan membuatnya untuk tidak melakukan hubungan seksual.

Dalam prosesnya, seseorang akan dimasukkan zat kimia anafrodisiak yang mampu menurunkan hasrat seksual dan libido. Melansir The Sun, obat kimia yangs sering digunakan dalam praktik kebiri kimia adalah medroksiprogesteron asetat (MPA) siproteron asetat (CPA), dan Luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH). Bermacam jenis obat kimia ini dapat mengurangi testosteron dan estradiol yang merupakan hormon seksual milik pria.

Namun obat yang paling umum digunakan dalam proses praktik kebiri kimia adalah leuprorelin. Leuprorelin berfungsi untuk mengontrol hasrat seksual, fantasi seksual yang mengganggu dan berbagai kecenderungan seksual berbahaya yang lainnya.

Kebiri kimia berbeda dengan kebiri operasi yang melibatkan proses pengangkatan alat kelamin. Dalam melakukan tindakan kebiri kimia, seseorang harus menjalankan minimal perawatan selama tiga hingga lima tahun. Jika tidak diberi obat lagi, kebiri kimia akan hilang dan tidak efektif lagi.

Jika kebiri kimia biasa dilakukan sebagai sebuah hukuman, vasektomi dilakukan sebagai permintaan dari seseorang yang memang dengan kesadaran penuh ingin menjalaninya.

Vasektomi merupakan praktik memblokir sperma dari pergerakannya menuju penis saat mengalami ejakulasi. Vasektomi adalah jenis operasi minor dengan memotong saluran sperma yang dikenal dengan nama vas deferens.

Penelitian menunjukkan hanya sebanyak 1-2 perempuan saja yang hamil dari 1,000 orang setelah melakukan hubungan dengan pasangan vasektomi selama satu tahun. Vasektomi merupakan metode kontrasepsi paling efektif dari produk dan alat yang lain.

Pada kasus kebiri kimia, seseorang tidak lagi memiliki hasrat untuk melakukan hubungan seksual. Sedangkan perbedaanya dengan vasektomi, seseorang yang melakukan vasektomi masih memiliki hasrat berhubungan namun tidak dapat melakukan pembuahan dikarenakan spermanya yang telah diblokir.
 

Sumber: CNNIndonesia.com, The Sun, Urology Health.
0
326
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan