Media sosial mendadak ramai dengan berita rencana pindahnya ibu kota. Bahkan kreator meme langsung cekatan membuat karya-karya yang lucu. Tingkat ketegangan otak yang meningkat karena berita itu menjadi meluncur turun secara drastis. Tak jarang kita tertawa meskipun terdengar garing bahkan seperti nyengir. Di antaranya gambar meme yang cukup viral adalah monas yang dibawa helikopter.



Banyak hujatan dan harapan dialamatkan pada rencana tersebut. Ungkapan-ungkapan bernada menyindir, mencaci, menyanjung bahkan skeptis turut mewarnai rencana itu. Keberagaman tidak hanya pada suku, budaya dan agama, dalam berpendapat pun kita bisa berbeda.




Apakah yang ane dengar ini benar? Itulah reaksi ane ketika mendengar berita itu. Bukankah wacana pemindahan ibukota itu sudah cukup lama? Ide itu telah mencuat di era tahun 1980-an. Hingga belum lama terdengar wacana pemindahan ibukota di Palangkaraya.



Mengapa, sih, ibukota harus pindah?

Kenapa, sih, tidak mengurus kesejahteraan masyarakat dulu sebelum mewujudkan rencana itu?

Kenapa tidak menurunkan harga-harga kebutuhan pokok dulu?

Begitu mendesakkan pemindahan ibukota di tengah hutang negara yang bertumpuk ini?

Kira-kira pertanyaan-pertanyaan itulah yang paling banyak ane dengar selama menghangatnya issue ini.

Melihat betapa gencarnya media sosial memberitakan hal ini, ane pun terusik untuk melihat dan membaca beritanya di layar ponsel. Di salah satu konten youtube, Bapak Bambang Brojonegoro, ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional berujar, penentuan letak ibukota baru akan disampaikan Presiden Jokowi tahun ini. Tahun depan akan disiapkan aspek hukum dan peraturan perundangan, persiapan master plan dan lain-lain. Hingga tahun 2024 tahap pertama pemindahan bisa dilakukan.

Lalu bagaimana kata Bang Sandiaga Uno tentang hal ini? Di sela acara yang bertajuk ‘Selamatkan Indonesia dari Kebangkrutan’ beliau meminta masyarakat tak perlu repot-repot memikirkan rencana Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke wilayah lain. Menurut Sandiaga, pemindahan ibu kota masih dalam tahap wacana bahkan belum dianggarkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020.
"Jadi nyantai aja bro, ini belum dianggarin," ujar Sandiaga.
"Jadi seharusnya sekarang kita bantu pemikirannya. Jangan dulu bilang gua setuju, enggak setuju, lah lu liat belum ada anggaran sama sekali, buat apa kita repot meributkan," lanjut mantan Wakil Gubernur DKI itu.

Dalam penyampaian nota keuangan RAPBN 2020 yang disampaikan Presiden Jokowi di Gedung DPR, 16 Agustus 2019 tak disebutkan besaran anggaran tentang pemindahan ibu kota, meskipun Jokowi telah meminta izin untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan.

Presiden Jokowi juga mengatakan ibu kota nantinya akan menjadi representasi kemajuan bangsa. Melalui pemindahan ini akan ada pemerataan dan keadilan ekonomi.

Jadi, Agan dan Sista, buat apa kita gontok-gontokan, adu mulut dengan teman, bermusuhan dengan kerabat sendiri, lebih baik kita wait and see sambil terus berkarya demi kemajuan negeri kita tercinta ini.

Setuja kan?
Salam Indonesia bersatu dari bumi Sriwijaya.

Sumber
Satu
Dua
Tiga