Kaskus

News

noisscatAvatar border
TS
noisscat
Aktivis Papua Surya Anta Disebut Ditahan di Ruang Isolasi
Kamis, 5 September 2019

Aktivis Papua Surya Anta Disebut Ditahan di Ruang Isolasi
Aktivis Papua Surya Anta Disebut Ditahan di Ruang Isolasi

Juru bicara Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) Surya Anta disebut ditahan di ruang isolasi yang terpisah dari tahanan lain. Dalam ruang itu diputar lagu-lagu kebangsaan sepanjang hari.

Kondisi penahanan Surya Anta tersebut diungkapkan oleh juru bicara Koalisi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi, Suarbudaya Rahadian, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (5/9).

"Dimasukkan di ruang isolasi. Dipisahkan dari yang lain. Hanya boleh keluar kalau ada penasihat hukum," kata Suarbudaya.

Ia mengaku membesuk Surya Anta di rumah tahanan Mako Brimob kemarin.

Surya Anta ditahan di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Minggu (1/9), setelah sehari sebelumnya ditangkap di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta.

Polda Metro Jaya kemudian menetapkan Surya bersama lima orang lain sebagai tersangka dalam pengibaran bendera Bintang Kejora saat unjuk rasa di Istana Merdeka.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Argo Yuwono mengatakan pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan dan mengamankan kedelapan orang tersebut dari tempat berbeda.

"Ya, termasuk (Surya Anta)," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (1/9).

Suarbudaya mengatakan Surya awalnya tak diperkenankan menerima tamu dari keluarga. Setelah bernegosiasi polisi akhirnya memberi kelonggaran kepada Surya Anta bertemu keluarganya.

Ruang tahanan Surya dalam sel isolasi disebut tak memiliki jendela. Sepanjang hari ruangan itu memutar lagu-lagu kebangsaan seperti 'Hari Merdeka' dan 'Garuda Pancasila'.

CNNIndonesia.com menghubungi Argo untuk mengkonfirmasi kondisi penahanan Surya Anta, namun belum mendapat respons.


https://m.cnnindonesia.com/nasional/...-ruang-isolasi

Sel Surya Anta di Mako Brimob: Bekas ISIS & Disetel Lagu Kebangsaan

Surya Anta Ginting, Juru Bicara Front Rakyat Indonesia untuk West Papua dan aktivis HAM pembela Papua, ditahan di sel Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, lantaran dituduh menyuarakan makar.

Pendeta Suarbudaya Rahadian, Juru Bicara Koalisi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi, membenarkan ihwal sel yang ditempati Surya terpisah dari sel tahanan lain. "Menurut informasi dari Surya yang dia dapatkan dari penjaga, ruangan isolasi yang ia tempati pernah ditempati oleh tahanan terduga ISIS," ucap Suar kepada reporter Tirto, Kamis (5/9/2019).

Informasi itu diketahui saat Suarbudaya dan kelima rekannya membesuk Surya sekitar pukul 11.00. Bahkan, dalam penahanan, pihak Mako Brimob menyetelkan lagu-lagu kebangsaan kepada Surya.

"(Diperdengarkan melalui) speaker yang ada di seluruh penjuru Mako," sambung Suar.

Ia menirukan pernyataan Surya bahwa lagu-lagu kebangsaan disetel sepanjang hari, setiap jam, tapi tidak full 60 menit. "Dari yang saya dengar, selama kami di sana, diputar juga lagu-lagi itu. Lagu nasional versi komposer Addie MS, bukan versi RRI zaman dahulu," jelas Suar.

Dalam pertemuan 2,5 jam itu, para pembesuk tidak menanyakan alasan pemutaran lagu kebangsaan. Suar berencana menanyakan hal itu kepada pihak polisi esok hari saat besuk selanjutnya.

Kunjungan Pendeta Suar dan rekannya itu diizinkan oleh polisi bertemu dengan Surya di area yang Suar sebut "lorong".

Pada tatap muka itu polisi mengizinkan lima tahanan lain di Mako Brimob, yakni Ambrosius Mulait, Carles Kossay, Dano Tabuni, Isay Wenda, dan Wenebita Wasiangge.

Para pembesuk duduk di velbed, sedangkan para tahanan duduk di kursi panjang bersandar pada kawat pembatas. Dua meter kanan-kiri dari mereka ada polisi yang menyandang senjata laras panjang.

"Saat kami bicara, empat penjaga dengan laras panjang siaga, lima orang berpakaian preman dan lima lainnya pejabat Polda Metro," ucap Suar.

Satu pejabat Polda Metro Jaya yang ia kenal adalah Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Suyudi Ario Seto.

Hampir semua aparat yang berpakaian dinas maupun tidak, membawa pistol di pinggangnya.

Suar berkata merasa terintimidasi lantaran penjagaan ketat dan isi pembicaraan mereka terbatas pula. Tiada mungkin berbicara detail, ditambah polisi merekam kegiatan tersebut, ujar Suar.

Mereka makan siang. Dalam kesempatan itu, Surya berkata, "Kalau soal makanan, di sini istimewa," ujar Suar meniru ucapan Surya.

Surya sehat namun sedikit linglung, kata Suar, karena rekannya itu tidak bisa berpikir jernih, hanya melihat tembok yang mengelilinginya dan mendengarkan lagu-lagu kebangsaan. Surya makan di dalam sel, tidak bisa keluar jeruji.

"Bisa kena cahaya matahari, bisa merokok, kalau lagi ada pertemuan dengan pengacara. Selebihnya di dalam sel," ucap Suar.

Dua hari lalu Surya dikirimkan celana dalam dan kaus baru. Suar juga memberikan novel karya Eka Kurniawan berjudul Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Pertemuan itu ditutup dengan doa bersama. Hari ini dia dan rekannya masih berkoordinasi dengan pihak Polda Metro Jaya untuk niat besuk esok siang.

Semula ada delapan aktivis Papua yang ditahan Polda Metro atas tuduhan makar karena mengibarkan bendera Bintang Kejora di depan Istana Negara pada Rabu, 28 Agustus lalu. Namun, kepolisian melepaskan Naliana Lokbere dan Norince Kogoya karena dianggap tidak ikut aksi pengibaran itu. Surya bersama lima rekan lain ditetapkan sebagai tersangka dengan jerat Pasal 106 KUHP dan Pasal 110 KUHP.


https://tirto.id/sel-surya-anta-di-m...ebangsaan-ehzX




Di rukiyah pake lagu kebangsaan...

emoticon-Wakaka emoticon-Wakaka
Diubah oleh noisscat 05-09-2019 12:04
gabener.edanAvatar border
gabener.edan memberi reputasi
1
2.7K
61
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan