aldwin160Avatar border
TS
aldwin160
Ini Alasan Mengapa Menghina Ras Lain Sama Dengan Menghina Diri Sendiri



Sumber gambar : cnnindonesia.com


Belakangan ini, kita dihebohkan oleh tindakan rasis yang terjadi di Surabaya. Aparat keamanan, TNI, dan organisasi masyarakat mengepung asrama mahasiswa Papua lalu melontarkan makian bernada rasis kepada para mahasiswa Papua di asrama tersebut. Awal mula pengepungan itu disebabkan oleh perusakan Bendera Indonesia yang terdapat di depan asrama. Pihak aparat pun menduga perusakan Bendera pusaka dilakukan oleh oknum mahasiswa di asrama sehingga langsung menyergap asrama mahasiswa tersebut dan menembakan gas air mata ke dalam asrama.

Diskriminasi berdasarkan ras ini sangat disayangkan. Hanya karena perbedaan ciri fisik, para pengepung asrama tega untuk merendahkan derajat mahasiswa Papua di asrama. Padahal, kita sebagai sesama manusia memiliki lebih banyak persamaan dibanding perbedaan. Dikutip dari Wikipedia, perbedaan genom antara dua manusia berbeda adalah sekitar 0,4%. Berarti kesamaannya adalah 100% dikurangi 0,4%, yaitu sekitar 99,6%. Hal ini menunjukan bahwa kita terlalu mirip satu sama lain. Jadi, kalau kita mengatakan orang Papua dengan sebutan "monyet", sama saja dengan mengatakan diri kita sendiri "amat-sangat-mirip dengan monyet". Sebaliknya, kalau kita memuji orang Papua dengan sebutan "kurang lebih setara jenius", sama saja kita memuji diri sendiri sebagai orang dengan kepintaran "mendekati jenius". Kalau begitu, bukankah lebih baik kita memuji mereka dibanding merendahkan?

Kita adalah bangsa yang besar. Jangan sampai hanya karena perbedaan ciri fisik kita sampai bertengkar. Majalah Forbes pun sadar bahwa Indonesia adalah negara yang perkasa, sehingga menjuluki Indonesia sebagai "macan Asia Tenggara". Namun, gelar ini kita sandang hanya karena kita bersatu. Kalau kita terus berselisih hingga mengakibatkan disintegrasi bangsa, Indonesia akan kehilangan kebesarannya. Tidak ada lagi sebutan Indonesia si "macan Asia Tenggara". Jangan-jangan julukannya berubah jadi Indonesia si "tikus Asia Tenggara". Semoga kejadian tersebut tidak akan pernah terjadi.

Perbedaan memang akan tetap ada. Para pendiri bangsa ini pun menyadari hal ini. Makanya Indonesia dibekali semboyan "bhinneka tunggal ika" (berbeda-beda tetapi tetap satu) untuk menjaga persatuan. Boleh jadi kita tinggal di pulau berbeda, memiliki adat berbeda, dan berciri fisik beda. Tetapi, ingat kembali isi sumpah pemuda bahwa kita berbangsa, berbahasa, dan bertumpah darah yang satu, yaitu Indonesia. emoticon-I Love Indonesia

Spoiler for Sumber:
Diubah oleh aldwin160 01-09-2019 17:21
indramamothAvatar border
indramamoth memberi reputasi
1
699
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan