- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Melihat Mbah Jenggot


TS
Papa.T.Bob
Melihat Mbah Jenggot

Sore itu dengan langkah gontai Joni balik kanan dan berjalan menuju pinggir lapangan SD 1 Jamuran, ketika teman-teman satu regunya, Regu Kukang, berlarian dan tenggor-tenggoran, saling berebut mengambil tas lebih dahulu. Tentu saja si Landahur yang badannya seukuran anak SMA tak butuh mengerahkan terlalu banyak tenaga untuk memenangkan kompetisi itu. Kompetisi bocah SD yang kebelet pulang dan berlomba sampai di rumah duluan.
Landahur berjalan santai saja mengintil di belakang Joni yang terlihat lunglai seperti orang bosan hidup. Tidak seperti ketika menjalani kegiatan persami, Joni yang biasanya riang terlihat malas-malasan untuk pulang.
"Jon, kok kelihatan lemes gitu?", sapa Landahur.
"Iya nih, Hur. Besok udah hari Senin lagi. Males." jawab Joni.
"Hm, emang males kenapa Jon?"
"Ya males aja. Enakan persami daripada pelajaran di kelas.", sahut Joni sambil meraih tasnya.
"Hehe, besok kita usul aja ke Bu Endang, bikin persenin." canda Landahur.
"Oke deh Jon, aku duluan ya. Tuh, ibumu udah manggil-manggil."
*****
Kedua sahabat ini pun berpisah. Joni dijemput ibunya naik mobil. Sementara Landahur naik sepeda, sebab rumah Landahur hanya berjarak 10 menit dari sekolah.
Sepanjang jalan menuju pulang Joni tidak terlalu tertarik membuka pembicaraan. Ibu Joni yang melihat sang anak duduk lunglai di sebelahnya jadi agak segan untuk terlalu banyak bertanya. Sebab apapun pertanyaan yang ia lontarkan, Joni hanya menjawab sekenanya.
"Kamu sakit? gak enak badan?"
"Iya nih, Bu. Capek"
"Ya udah, sampai rumah nanti beres-beres, makan, terus langsung istirahat aja."
Joni manggut dua kali.
*****
Senin pagi Joni masih lengket di tempat tidurnya. Tak acuh dengan jam yang sudah menunjukkan waktu sarapan.
"Nak, kamu kenapa? masih gak enak badan?" Ibu Joni terlihat khawatir.
"Iya nih, Bu. Joni ijin gak masuk aja ya?"
"Memang sakit apa sih kamu? kalau cuma kecapekan ya masuk aja dong. Nanti habis pulang sekolah istirahat lagi."
Joni pun memutar otak untuk bisa membujuk ibunya. Sebab Joni benar-benar enggan berangkat ke sekolah.
"Bu, aku mau cerita. Tapi aku takut."
"Cerita aja gak apa-apa kok. Emang cerita apa, ada temenmu yang nge-bullykamu? cerita sama Ibu." Ibu Joni penasaran.
"Tadi malam aku mimpi lihat 'Mbah Jenggot'."
"Maksudnya? 'Mbah Jenggot' siapa?"
"Iya, Joni mimpi 'Mbah Jenggot'. Waktu persami kemarin Joni lihat 'Mbah Jenggot', jenggotnya warna putih."
"Hah, sepertinya Ibu harus panggil orang pinter!" Si Ibu panik karena takut anaknya "ketempelan".
Dan Joni tidak jadi berangkat ke sekolah.
*****
Malam itu juga, sang 'orang pintar' diundang ke rumah Joni.
"Jadi gini, Pak. Anak saya kelihatannya ketempelan deh. Dia cerita katanya mimpi lihat 'Mbah Jenggot'."
"Ya, ya ... anak Ibu habis persami kan?" potong sang paranormal.
"Eh i ... iya, Pak." Ibu Joni agak minder sebab dia tidak menyangka kalau paranormal bisa tahu suatu hal yang bahkan belum sempat ia ceritakan.
"Hm, coba bawa sini anaknya."
Joni lalu duduk di sebelah sang paranormal.
"Jadi kamu diganggu 'Mbah Jenggot' ya? apa dia bilang sesuatu ke kamu?"
"Enggak." jawab Joni.
"Hm, mungkin dia membawa sesuatu atau menampakkan diri dalam wujud siluman?"
"Eh, enggak juga."
"Baiklah, sepertinya saya tahu wujud 'Mbah Jenggot' itu."
Sang paranormal masih berusaha menebak-nebak, ketika Joni cuma menjawab bukan, bukan, dan bukan.
"Jadi dia bukan hantu?" tanya sang paranormal, terdengar seperti menyerah.
"Bukan." jawab Joni.
"Bukan 'Mbah Jenggot' yang ini?" kata paranormal
"Bukan."
"Jadi 'Mbah Jenggot' yang mana?"
"'Mbah Jenggot' yang ini dia!"

*****
Sekian dari Ane Bre & Sis.
Salam dan sampai jumpa di thread Cipt. Papa.T.Bob selanjutnya.




anasabila memberi reputasi
1
2.8K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan