Pendidikan dan kebudayaan adalah wajah indonesia. Benarkah demikian?





Pendidikan di masa kini, bisa dibilang sudah banyak mengalami kemajuan, diantaranya negara sudah menyediakan dan BOS, sebagai penunjang operasional sekolah.

Jika dulu "Jer basuki mawa bea (sekolah kudu bondo)kini hal itu bisa tidak berlaku, pasalnya ada beberapa kebijakan pemerintah yang memudahkan masyarakat untuk menimba ilmu tanpa harus membayar mahal.

Dibilang gratis, ya memang tidak keseluruhan digratiskan, uang buku lembar kerja siswa dan ujian masih tetap harus dibayar.

lantas jika dengan demikian masih ada yang keberatan? Pihak orangtua wali murid bisa bertemu langsung untuk menyampaikan keberatannya, agar nantinya pihak sekolah bisa membicarakan masalah tersebut dengan pihak yayasan dan memutuskan kebijakan yang tepat untuk murid dengan keterbatasan tersebut.



Budaya, menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada dunia pendidikan. Seperti halnya, budaya banyak menuntut sedikit berbuat. Hal ini, berakibat pada ketimpangan antara tuntutan akan hak lebih banyak, daripada pemenuhan kewajiban.

Budaya berprasangkaburuk, budaya berargumen menurut pemikirannya sendiri tanpa mau melihat dari sudut pandang lain.




Sebuah kenyataan bahwa, kwalitas pendidikan di negeri tercinta ini, masih sangat diperlukan perbaikan serta peningkatan kwalitas menyebabkan banyaknya orangtua yang merasa perlu mencari lembaga pendidikan yang sesuai kriteria serta sesuai kemampuan kantong.

Semakin hari, semakin banyak berdiri lembaga pendidikan, lantas apakah sudah bisa dipastikan lembaga tersebut benar-benar bertujuan meningkatkan mutu, atau hanya sebagai ladang Bisnissemata.



Sepertinya kutipan tersebut sedikit memberi pencerahan. Kenali dulu lembaganya, gali informasi, dan tentukan pilihan. Jika masih ragu, agama memberi jalan agar keragu-raguan enyah dari pikiran.


Saran ane, okelah kita berusaha memilih lembaga yang memiliki faktor yang menjadikannya lembaga favorit, tapi satu hal ... Sebagus apapun lembaga yang kita pilih, tetap saja rumah adalah Lembagapertama yang anak kenap, jadi ... Jangan mengabaikan "kwalitas waktu di rumah" ya gan.





Selalu berharap dan tak lelah berdoa, agar kelak anak yang kita lahirkan menjadi pelita dihari-hari kita, penyejuk mata yang melihat serta menentramkan hati kita di usia senja.



Sudut hati, 2019