Suguhan berbusana dengan menggunakan setelan kebaya ala Nusantara memang terlihat sangat unik, dimana masing - masing dari aneka ragam bentuk serta pola kebaya ini, seolah - olah mempunyai ciri khasnya tersendiri, dan seakan - akan mereka bercerita tentang megahnya budaya di negeri tercinta kita ini, Indonesia.

Kini, mengenakan bahan tradisional khususnya kebaya bukanlah hanya sekedar basa - basi cerminan semangat anak bangsa dalam hal nasionalisme, akan tetapi, InsyaAllah, dengan didukung oleh kreativitas para desainer lokal, kebaya, harapan saya akan menjadi pilihan busana kita sehari - hari nanti. 

Adalah merupakan sebuah kebanggaan bagi kita khususnya, dan bagi bangsa Indonesiapada umumnya, bahwasanya kita memiliki budaya yang teramat kaya. Hal ini haruslah dipahami oleh para penduduk negeri ini, dan sudah seharusnya kita jugalah yang turut untuk peduli serta melestarikan citra budaya berpakaian ala Nusantara ini.

Indonesia yang luas ini memanglah sangat kaya dengan corak budayanya. Tiap daerah memiliki keunikan teknis tersendiri dalam menuangkan kreasinya, hal ini yang menurut saya dipengaruhi oleh budaya serta adat istiadat di lingkungan tersebut.

Sejauh yang saya tahu, untuk desainer pakaian dalam negeri sudah mengambil gerak cepat dalam hal ini beberapa tahun yang lalu. Sebut saja yang saya sempat baca yaitu, Barli Asmara, Arie Saputra, Oscar Lawalatadan Ghea Panggabean. Mereka - mereka ini kerap kali menyelipkan rancangan - rancangan busana mereka berbalut dengan sensitifitas corak ragam budaya khas negeri sendiri, Indonesia.

Sebut saja, Ghea Panggabean, dikala itu menghadirkan kebaya encim dalam dominasi permainan warna - warna yang hangat, seperti warna ungu pastel, aqua, kuning, jingga serta maroon. Aksesori pelengkap yang digunakan juga menggunakan warna yang sepadan, aksesoris pelengkap itu berbentuk bros, gelang, anting serta kalung, dimana hal ini tentu kian mempertegas rupa corak ragam budaya etnis ala Nusantara.

Di lain pihak, Arie Saputramencoba bermain atau mengolah kebaya dengan menggunakan bahan renda ditambah taburan payet yang terlihat sangat glamor namun tetap berkesan sederhana untuk dikenakan. Lengan yang menggembung dari era victorian menjadi satu titik fokus yang dihadirkan di lengan dengan ukuran panjang yang variatif.

Terlepas dari 2 designer lokal diatas. Kitapun sebagai salah satu anak bangsa dapat juga turut serta atau turut andil melestarikan citra budaya berpakaian ini. Tak usah jauh - jauh, cukup kenakanlah kebaya untuk para wanita disaat acara - acara formal ataupun semi formal seperti undangan pernikahan, pertemuan dengan sanak saudara, pertemuan wali murid dengan wali kelas di sekolah, atau hal - hal yang lainnya. Lalu para prianya juga diharapkan turut serta meramaikan dengan mengenakan setelan batiknya yang elegan. Jangan takut dan jangan malu, karena pada dasarnya 2 pakaian ini adalah salah satu identitas bangsa. Negara yang kuat salah satunya adalah penduduknya menghargai kekayaan budayanya sendiri. Jangan sampai budaya yang sudah di kenal kaya ini, satu - persatu hilang, bukan karena di akui oleh pihak lain, akan tetapi, karena kita sendiri yang tidak mau ambil peduli terhadapnya. Naudzubillah.

Terima - kasih sebelumnya kepada kaskuser yang telah mau meluangkan waktunya dalam membaca artikel sederhana yang saya buat. Kiranya dengan penuangan pemikiran sederhana ini, kita - kita sebagai warga negara Indonesia, di lain waktu jika ada acara formal maupun semi formal tidak sungkan - sungkan untuk mengenakan kebaya untuk wanitanya, dan mengenakan batik untuk prianya. 

Akhir kata, Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.