Halo semuanya
Berhubung ada event kreator, ane bakal bagikan pengalaman seputar beasiswa yang diterima sahabat ane sewaktu tahun 2018 kemarin. Sebenarnya ane juga daftar Beasiswa LPDP, tapi apa mau dikata rejekinya belum sampai ke ane. Tapi yang ane syukuri, Fajrin sahabat ane lolos. Kami dari sebelum pendaftaran dan pas pengumuman selalu sama-sama terus, jadi ane tahu kenapa bisa sahabat ane lolos seleksi. Oh ya si Fajrin berhasil lolos di Erasmus University Rotterdam, Belanda, program studi Media Studies in Sociology of Culture, Media & Arts. Hebat banget kan sahabat ane.

Sebelum lanjut, ane bakal beri tahu Beasiswa LPDP itu apa. LPDP merupakan singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang dipegang langsung oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Siapapun yang menerima beasiswa ini diwajibkan untuk kembali lagi ke Indonesia untuk mengabdi. Ada berbagai macam jenis beasiswanya seperti Beasiswa Indonesia Timur, Beasiswa Dokter Spesialis, Beasiswa Pendidikan Indonesia, dan masih banyak lagi. Ini merupakan kesempatan besar buat para anak negeri yang kompeten untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di dalam ataupun di luar negeri.


sumber: lpdp kemenkeu
Sudah paham kan?
Lanjut ke pembahasan pengalaman ane dengan sahabat yang lolos seleksi tadi. Kami mengalami susah senang bersama selama proses pendaftaran hingga pengumuman. Dalam proses pendaftaran Beasiswa LPDP tidak segampang yang kalian kira. Perlu waktu yang bisa dibilang lumayan lama karena para calon pemegang beasiswa akan diwajibkan untuk melengkapi dokumen pendaftaran. Kami saja menyiapkan semua ini selama lima bulanan, lama banget kan.

Soalnya kita gak sekedar daftar aja, harus teliti dan punya strategi dalam pendaftaran beasiswa LPDP. Proses pendaftarannya sendiri semua dilakukan secara online, langsung dari situs Beasiswa LPDP Kemenkeu. Setelah masuk dalam web, ada beberapa tahap seleksi yang harus dipersiapkan yaitu seleksi administrasi, online assessment, dan seleksi substansi. Ane bakal jelasin singkat dan jelas tahap seleksinya.


sumber: kompas.com
Dalam seleksi administrasi dari pengalaman kami berdua, harus benar-benar mempersiapkan dengan semangat tinggi. Disini berkas seperti ijazah SD sampai jenjang Sarjana semua akan diminta., setelah itu ada juga essay yang mesti banget kalian kerjakan atau setidaknya bisa menjawab kebutuhan LPDP. Kemarin sih ada tiga essay yaitu essay tentang apa kontribusimu terhadap negara, sukses terbesar dalam hidup, dan rencana studimu.Tips menulis essay dari teman ane yaitu pilihlah kosakata yang sederhana mungkin supaya bisa mudah dipahami oleh panitia LPDP. Semua essay tadi harus di-scan dan dimasukkan ke dalam website LPDP.

Lanjut ke Online Assesment, setelah sudah ada pengumuman lolos tahap administrasi akan ada emali atau sms dari panitia untuk masuk ke tahap selanjutnya yaitu Online Assesment. Ane disini masih lolos kok. Pada tahap ini kita diwajibkan menjawab pertanyaan sekitar 120-an lah dalam waktu 20 menit dan 200 pertanyaan lagi diselesaikan dalam waktu 30 menit, total ada 320 pertanyaan dengan waktu 50 menit. Sebagian calon penerima beasiswa memang gagal di tahap ini, disamping soalnya susah waktunya pun sangat terbatas untuk menjawabnya.


sumber: okezone.com
Tahap terakhir yaitu substansi, disinilah tempat ane gagal. Tahap ini dilakukan di beberapa kota yang sudah ditentukan sebelumnya, tapi calon penerima beasiswa berhak kok pilih kota mana aja untuk seleksi substansi. Sama seperti tahap lain, disini bakal ada serangkaian tes yang diberikan. Ane sama sahabat memilih kota Jakarta sebagai kota untuk melakukan seleksinya, karena kami waktu itu ada kegiatan komunitas di kota tersebut jadi sekalian seleksi substansi juga. Disini juga kami melihat wajah-wajah panitia yang menyeleksi kami berdua. Hal-hal yang ada pada tahap substansi yaitu verifikasi berkas, essay on the spot, Leaderless Group Discussion (LGD), dan yang terakhir wawancara.

Doa dan usaha memang tidak akan mengkhianati hasil, sahabat ane sebelum berangkat ke Belanda ngomong seperti ini 'Masa tes sesungguhnya setelah saya dinyatakan lolos'. Dari perkataannya itu, ane makin semangat untuk mengikuti program beasiswa luar negeri yang diadakan LPDP maupun instansi swasta yang lain. Sekian pengalaman singkat ane bersama sahabat ketika proses pendaftaran beasiswa LPDP.