Presiden Jokowi sudah mengambil keputusan bahwa kelak Indonesia mempunyai Ibukota baru,Ragam pro dan kontra hilir mudik di dunia medsos,Di masyarakat umum pun ramai membicarakan hal tersebut.

Ane sebenarnya pro dan kontra juga sih,Pro karena setuju bahwa Ibukota memang harus pindah dari Jakarta dan kontra karena Kaltim yang menjadi cikal bakal Ibukota Indonesia.

Alasan Ane pro Ibukota harus pindah karena Jakarta sudah tak sanggup lagi menampung segala aktivitas di dalamnya,Wajar sih karena Jakarta merupakan pusat pemerintahan dan juga pusat bisnis Indonesia,Kemacetan pun tak dapat di hindari karena mobilitas tinggi para penghuni Kota Jakarta,
Banyaknya Pejabat tinggi negeri ini yang lalu lalang dan Mereka biasanya tidak mau terhambat oleh kendaraan lain membuat kemacetan di Jakarta semakin parah,Dampak negatif sosialnya pun cukup terasa setiap hari karena kemacetan Kota Jakarta, seperti mobil ambulans yang susah tuk segera sampai ke rumah sakit yang di tuju karena terjebak kemacetan,Mank sih masih ada jalur transjakarta yang sedikit banyaknya membantu,Itu baru satu soal dari banyaknya soal dampak negatif sosialnya akibat kemacetan.

Belum lagi kerawanan akan Banjir besar yang sering melanda wilayah Jakarta,Efek banjir besar akan menimbulkan kerugian besar sekali secara ekonomi bangsa ini karena menjadi pusat kegiatan bisnis Indonesia,Seperti yang kita tau barusan saja terjadi,Yaitu pemadaman listrik mendadak saja sudah membuat kerugian ekonomi yang lumayan besar nilainya,Apalagi kena banjir besar gan.

Dilansir beberapa media berita yang ane pernah baca,Kerugian akan banjir di jakarta bisa mencapai ratusan milyar dan itu sudah sering terjadi beberapa tahun yang lalu.

Andai betul Jakarta sedang berbenah,Namun prosesnya membutuhkan waktu yang sangat lama,Bisa di bilang Jakarta "telat sekali"memperbaiki kotanya,Dengan catatan,Pemimpinnya memang pekerja keras dan pemikir yang handal menangani sebuah Kota.

Jakarta sudah terlalu kompleks permasalahannya,Ibarat benang kusut,Pemimpin di Jakarta harus mengurai benang kusut tersebut secara perlahan dan itu membutuhkan waktu yang sangat lama.

Beberapa tokoh mengatakan bahwa perpindahan Ibukota belum urgent dan biaya besar perpindahan tersebut lebih baik di gunakan tuk kepentingan masyarakat yang lain,Seperti BPJS yang terus menerus merugi atau tuk memberantas kemiskinan,Kali ini Ane nggak begitu setuju dengan opini Mereka.

Kebiasaan buruk di Indonesia ini yang sering terjadi adalah sering kali menggunakan ilmu "TARSOK",
Sebentar atau besoklah,Sebenarnya sih tidak masalah dengan ilmu TARSOK ini,Andai memang benar-benar di kerjain sesegera mungkin,Sayangnya yang malah sering kejadian,Mereka lupa dan akhirnya malah menjadi mengobati daripada mencegah hal buruk yang datang dan biasanya sih pasti grasa grusu menanganinya.

Jadi memindahkan Ibukota dari jakarta itu bukan memindahkan masalah atau menghindari masalah,Tapi biar Jakarta lebih lega dalam memperbaiki Kotanya dan Pemerintah pusat pun bisa maksimal fokus mengurus bangsa ini tanpa harus di ganggu dengan masalah-masalah di atas.

Mau sampai kapan menunggu masalah-masalah di negeri ini selesai,Hingga akhir jaman pun tidak bakal kelar,Jadi Ane setuju mengapa Pak Jokowi memaksakan Ibukota pindah di era keduanya menjabat Presiden Indonesia.

Kontranya Ane,Kenapa mesti ke Kaltim,Kan masih ada provinsi lain.
Kota Balikpapan adalah pintu gerbang Kaltim,Kemajuan Kota Balikpapan cukup signifikan dalam beberapa tahun ini,Yang menjadi masalah,Balikpapan itu wilayahnya tidak luas seperti Jakarta.

Mank sih Ibukotanya di daerah tetangga tapi Ane yakin,Kota Balikpapan akan menjadi tujuan utama para pendatang jikalau Ibukota sudah resmi ada di Kaltim,Secara Balikpapan adalah Kota yang nyaman di huni dan sedari dulu di jadikan kota administrasi dan jasa,Di dukung Bandara besar skala internasional plus mempunya dua pelabuhan laut yang cukup besar yaitu Pelabuhan semayang dan Terminal pelabuhan Kariangau,Balikpapan menjadi Kota paling maju di antara kota lainnya di Kaltim.

Kepadatan penduduk Kota Balikpapan akan melonjak tajam,Masalah sosial pun akan banyak terjadi dan Kemacetan parah pun tidak mungkin terhindari,Itulah kekhawatiran Ane sebagai penghuni Kota Balikpapan.

Semoga pemkot Balikpapan mempunyai langkah strategis tuk meminimalkan dampak negatif adanya Ibukota di Kaltim,Walaupun ada rasa pesimis di hati Ane.

Sejatinya Penajam memang layak jadi Ibukota karena Penajam dan sekitarnya masih banyak lahan kosong,Penduduknya masih tidak terlalu banyak,Kawasan pantainya juga sangat indah dan bukan daerah rawan bencana alam.





sumber poto