- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Manusiasisme: Rasisme & Penistaan Ras Monyet


TS
muttou
Manusiasisme: Rasisme & Penistaan Ras Monyet

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom,
Om swasiastu,
Namo budhaya,
Salam sejahtera Agan Sista sekalian ...
Apa kabar Agan Sista? Semoga Tuhan seru sekalian alam senantiasa menaungi hidup kita dalam cinta-kasih tanpa syarat.
Semoga kita selalu menjadi pribadi-pribadi Indonesia yang menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan kemanusian.
Dalam preambule UUD 45 diterakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Kita sebagai bangsa merdeka pada 17 Agustus 1945. Satu proklamir yang sakral. Satu pengukuhan dari dalam jiwa sebuah bangsa terjajah.

dw.com
Untuk menggemakan suara, menggaungkan satu auman kepada dunia Internasional bahwa kita berhak atas hidup kita sendiri sebagai satu bangsa merdeka.
Namun naas, pada 17 Agustus kemarin kemerdekaan kita diciderai oleh sesama bangsa sendiri. Satu tindakan yang kontra-proklamasi. Satu tindakan yang menyalahi asas kemerdekaan itu sendiri.
Iya, betul, satu bentuk rasisme kepada kakak-kakak Papua adalah laku hidup yang tidak mencerminkan perilaku bermartabat.
Lihatlah akibat dari percikan api rasisme itu merobek hati kakak-kakak Papua. Percik api itu membakar nilai kemanusiaan. Hingga berbuntut demonstrasi yang hingga kini belum padam.

coconuts.co
Sesungguhnya rasisme verbal dengan lema "monyet" itu satu bentuk nomen et omen "manusiaisme". Satu istilah yang merujuk rasa ke-aku-an sebagai manusia. Dan menilai yang liyan sebagai seolah bukan manusia. Sangat tak bermartabat.
Kecuali itu, sungguh laku rasisme menggunakan lema kata "monyet", juga seolah menilai monyet adalah binatang hina. Ada satu kekacauan psikologis menstigmakan monyet sebagai hewan yang nista.
Maka dari itu, rasisme verbal dengan kata monyet bukan hanya menyayat hati kakak-kakak Papua, tapi juga menghinakan makhluk Tuhan bernama monyet itu.
Peradaban yang besar tidak dibangun dengan gonjang-ganjing benturan nilai sosial. Peradaban yang besar dibangun dengan kemurnian akal-budi. Keluhuran jiwa menjunjung kemanusiaan.
Oleh sebab itu jika laku rasisme ini tidak diputus moda persebarannya, bakal menimbulkan kemunduran peradaban bangsa Indonesia di mata dunia.
Mari, memulai dari diri sendiri untuk katakan "tidak!"pada segala bentuk tindakan rasis. Sebab itu hanya menelanjangi kepandiran pelakunya sendiri.
Orang cerdas tak bakal rasis. Manusia bernurani selalu junjung tinggi cinta dan mengasihi.
Say No to Racism!
@muttou


tien212700 memberi reputasi
1
464
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan