Aksi demonstrasi di Papua menjadi pelajaran bagi kita semua. Terutama dalam segi penggunaan media sosial.


Pasalnya, salah satu pemicu chaos di sana berawal dari gelontoran informasi di media sosial. Sadar atau tidak, jari jemari kita ketika menyebarkan berita dan sejenisnya, akan sangat mempengaruhi situasional di sana.

Semakin banyak narasi positif yang kita sampaikan, maka akan kian mendoront terjadinya perdamaian. Sebaliknya, jika hal negatif yang kita sebar, maka kondisi di sana bakal sebaliknya.

Kita harus sadar bahwa media sosial bisa menjadi pemicu sebuah konflik. Narasi narasi negatif, hoax, hingga yang bersifat provokatif, akan mudah menyulut masyarakat.

Penyebabnya tak lain kemampuan masyarakat kita dalam mem-filter informasi masih cukup rendah. Ini yang kemudian membuka celah penyebaran informasi hoax ataupun provokatif.

Maka dari itu sedari awal kita harus sadar bahwa verifikasi menjadi kunci dalam mengendalikan informasi. Jangan sampai kita ikut ikutan menjadi 'agen' penyebar informasi provokatif.

Di tengah situsi yang sedang diuji ini, mari kita sebarkan pesan damai. Perbanyak narasi informasi yang teduh dan sejuk.