Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fandyr.frAvatar border
TS
fandyr.fr 
Aku dan 10 Batang Korek Api



Saat jumat pagi dimulai aku dan para sahabatku mulai sibuk mempersiapkan sebuah perlengkapan menghadapi perkemahan perjusami. Beberapa barang yang harus aku bawapun tidak sedikit seperti kompor sumbu, panci, dan alat alat masak lainnya. Begitu banyaknya perlengkapan yang aku bawa sampai hati ini bergumam “bagaimana aku bisa membawanya dan bagaimana dengan orang tuaku nanti kalau bawa semua perlengkapan masaknya?” hatiku bertanya.

Tetapi semua harus aku coba untuk mengutarakannya, kutemui ibuku

Aku : “ibu, aku nanti sore akan mengikuti perkemahan dan akan membawa bla bla bla? “

Ibu : “tidak apa apa nak, jika itu untuk kebaikanmu dan masa depanmu maka bawalah ibu ikhlas”

Saat mendengar perkataan ibu , akupun menangis begitu sayangnya orang tuaku untuk melihat anak anaknya sukses

Aku : “Terima Kasih Ibu, aku sayang Ibu”

Jumat sorepun dimulai akupun berangkat dengan tergesa gesa karena ingin memilih lokasi tenda yang baik dan rata, didalam perjalanan kutemuilah seorang kakek tua dan bertanya kepadaku

Kakek : “nak! Mau kemana dirimu?”

Aku : “aku Mau kemah kek kakek mau kemana?“

Kakek : “Kakek mau pulang, oh ya nak nanti kalau kamu kemah hati hati terhadap lingkungan sekitar karena ada sosok yang sering menampakkan diri disana”

Aku : “(dengan rasa pensaran) baik kek”

Dan aku mulai berjalan lagi menuju tempat perkemahan, dengan perasaan takut dan khawatir saat ucapan si kakek, aku memberanikan diri. Sesampainya di tempat perkemahan perasaan itupun hilang karena aku telah berjumpa dengan reguku “King Cobra”, selang beberapa jam kemudian pembina meniup peluitnya tanda untuk berkumpul

Pembina : “prit, prit, priiiit, adik adik sekarang kita akan memulai upacara pembukaan jadi persiapkan diri kalian untuk mengikutinya “

Adik adik pramuka : “Baik kak”

(Pause_acara pun dibuka oleh kamabigus dan pesan pesanpun disampaikan oleh beliau tentang kebersamaan dan saling tolong menolong)

Detik, menit, jam, dan haripun kami lalui dengan kegiatan kegiatan yang mengasikkan sehingga membuat aku lupa dengan pesan kakek yang saat itu aku jumpai, malam api unggun pun tiba, dengan nyala api yang berkobar membuat semangatku untuk tidak takut terhadap sesuatu dan berani menghadapinya.

(Pause_ saat unggun ria Pembina berpesan agar selalu mengamalkan darma pramuka yang isinya

Quote:

Malampun semakin larut dan ku coba memejamkan mata ini. Tepat jam 00.00 tiba tiba terdengar suara gaduh ditelinga tapi aku tidak menghiraukannya dan ku tarik selimutku untuk tidak keluar dari tenda tetapi lama kelamaan suara itu semakin keras terdengar, saat kucoba membuka mata ternyata kakak pembina tengah membangunkan diriku dengan membisikkan ditelingaku untuk ikut jelajah malam /uji nyali di sebuah pemakaman. Dengan perasaan takut akupun bangun dan berkumpul dengan teman teman yang sudah berada dilangan

Pembina : “adik adik pramuka, hari ini kita akan berjalan menuju ke sebuah pemakaman dan mencari sesuatu yang telah kakak taruh dibeberapa tempat disana, nanti adik adik akan masuk satu persatu kedalam sana, apa ada pertanyaan”

Akupun bertanya : “apa yang harus kita bawa kak kedalam sana”

Pembina : “10 batang korek api, untuk menerangi jalanmu jadi manfaatkan sebaik baik”

Aku : “Baik Kak”

Banyak yang mulai resah dan cemas karena takut bertemu sosok sosok astral yang akan menampakkan diri didalam sana untuk menggoda para peserta. Satu persatupun masuk kedalam pemakaman, dengan 10 batang korek api kayu mereka berjalan mencari sesuatu, nama nama kamipun dipanggil.

Tibalah ke giliranku, dengan perasaan yang sama akupun mulai masuk dengan batang korek api yang diberikan kakak pembina, sebelum aku masuk ke pemakaman akupun membaca semua yang aku tahu untuk tidak bertemu dengan makhluk makhluk astral.

Sesampainya didalam aku tidak menghidupkan korek apiku karena aku coba untuk menghematnya. dengan atau tanpa korek api aku mencoba mencari barang yang telah ditaruh oleh kakak pembina, satu jam berlalu aku belum juga menemukannya karena tempat yang sangat gelap dan barang yang dicari kecil sehingga korek apiku pun aku gunakan,

Satu korek api sampai sembilan korek api aku nyalakan tapi belum menemukan hasil dan akupun mencoba menyalakan korek api terakhirku tapi tiba tiba ada sesosok makhluk yang duduk dipojokan makam sambil menangis, kucoba menghampirinya dengan perasaan takut, saat aku mendekatinya tiba tiba korek api yang aku pegang mati ketiup angin dan akupun menepuk pundak makhluk yang duduk disana ternyata, saat dia menoleh akupun merasa terkejut dan kaget karena yang aku temui adalah sahabatku yang menangis karena korek api yang ia bawa hilang saat baru masuk ke pemakaman karena terjatuh tersandung batu, saat itu pun aku hanya bisa tersenyum dan hilang semua perasaan takut ku. Dan selang beberapa menit kami pun memcari bersama sama untuk menemukan barang itu.


Diubah oleh fandyr.fr 30-08-2019 09:10
merigatAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan merigat memberi reputasi
2
790
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan