Akhir minggu ini adalah hari yang sangat ingin segera dilewatkan oleh saya. Bukan tanpa alasan kenapa saya ingin segera kembali bertemu dengan hari senin, itu karena akhir minggu ini ada Perkemahan Jumat, Sabtu dan Minggu (Perjusami) di sekolah. Saya sebagai anak rumahan dan anak bungsu yang jarang keluar rumah serta jarang membantu keseharian ibu pastinya malas sekali dengan kegiatan ini. Namun karena sekolah mewajibkan seluruh siswa-siswinya untuk ikut serta akhirnya saya pun terpaksa ikut.

Secara kebetulan juga saya tergabung dalam regu Kamboja yang mana anggotanya juga hampir sama kondisinya dengan saya, yaitu tidak terlalu suka acara perkemahan ini. Persiapan demi persiapan kami rencanakan dengan seksama, terutama perlengkapan yang dibutuhkan secara kelompok, mulai dari peralatan makan hingga obat-obatan. Saya sendiri kebagian membeli lauk dan bahan mentah semisal tepung, telur dan lain sebagainya.

Jumat pagi pun tiba, hari pertama perkemahan yang tidak saya sukai pun dimulai. "Gimana dengan perlengkapan yang menjadi tugasmu, ran?" sapa Siska pemimpin regu kami. "Iya alhamdulillah sudah lengkap semua" jawabku. "Baguslah, berarti keperluan kelompok kita sudah lengkap" balas Siska. Pernyataan yang sedikit melegakanku karena itu artinya kelompok kami tidak akan terkena sanksi.

Perkemahan pun resmi dimulai dengan diawali upacara pembukaan. Regu kami mendirikan tenda tepat dipojok bumi perkemahan sesuai instruksi dari kakak pembina. Selesai mendirikan tenda kami bergegas meletakkan dan merapikan perlengkapan yang kami bawa baik untuk kebutuhan pribadi maupun kebutuhan regu. Dari sinilah awal mula masalah dimulai..

Koki Regu Kamboja



"Rin, nanti siang kamu bagian masak ya" Ucap Siska.
"Lho.. kenapa saya? saya tidak bisa memasak Sis.. Saya dirumah hanya tinggal makan saja" jawabku
"Gapapa nanti saya bantu Rin, kamu bagian masak mi instan gan goreng telur saja" Yuli tiba-tiba nimbrung.
"Eh tapi kan tiap regu hanya diperbolehkan satu orang saja untuk memasak dan jaga tenda" Jawab Siska kembali yang membuatku mengernyitkan dahi
"Gak masalah, biar saya ijin aja sebentar untuk membantu Rina memasak. Kasihan dia baru pertama memasak kalau tidak ditemani" Sanggah Yuli. Jawaban yang cukup menenangkanku.
"Ya sudah kalo gitu nanti saya temenin kamu untuk ijin Yul" Jawab Siska sambil berlalu untuk merapikan area depan tenda. Sementara saya dan Yuli bersiap melaksanakan tugas pertama kami yaitu memasak untuk regu kami.

Pengalaman sebagai koki regu pun dimulai. Saya yang tidak bisa memasak sama sekali dengan terpaksa harus memasak untuk teman-teman. Dan syukur alhamdulillah kakak pendamping regu kami kebetulan pandai memasak, selama perkemahan dia lah yang sedikit banyak membantu mengajariku memasak. Mulai dari memasak nasi agar tidak terlalu lunak, hingga mengajari cara mengolah lauk dengan bumbu-bumbu seadanya. Saya yang awalnya hanya tinggal makan saja dirumah, selama perkemahan belajar mandiri sekaligus belajar menjadi “wanita” yang sewajarnya bisa memasak. Pun juga mencuci, baik itu mencuci piring maupun pakaian juga dilakukan sendiri. Beruntunglah saya bisa menjadi peserta Perkemahan ini, karena dari sini lah saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik, meskipun juga terlihat sepele namun sangat bermanfaat untuk masa depan saya