

TS
santoh
Roda Neraka
Roda Neraka
Oleh Ven Ajahn Brahm
Andalah yang menciptakan neraka bagi diri Anda sendiri. Mohon ingat ini: Anda yang menciptakannya, tetapi juga Anda yang bisa melenyapkannya. Saya mempelajari hal ini dalam perjalanan saya ke pulau Jawa, saat saya mengunjungi seorang bhikkhu yang sangat luar biasa, bhikkhu Pannavaro, yang tinggal di vihara Mendut, tak jauh dari Candi Borobudur yang megah.
Karena saya mengunjunginya, beliau memberikan tour khusus untuk saya ke Borobudur, monumen indah yang ada ditengah-tengah pulau Jawa ini. Candi itu memiliki banyak tingkat, dan di setiap tingkatnya menggambarkan banyak alam kehidupan, dan disana juga ada pemandangan alam neraka. Ada relief ukiran disana yang benar-benar berkesan. Ukiran itu adalah gambar seorang pria dengan roda tajam di kepalanya. Roda itu berputar, berputar, dan berputar menusuk kepalanya. Ukiran ini menggambarkan kisah dari naskah Buddhis kuno.
Konon, ada seseorang yang snagat kejam kepada ibunya. Suatu hari, ia bersikap begitu kasar kepada ibunya sampai ia mendorongnya dan kepala ibunya terbentur. Lalu ketika ia meninggal, ia masuk ke alam neraka ini. Di sana , ia melihat ada pria lain dengan roda tajam menggerus kepalanya selama 500 tahun, sungguh siksaan tanpa henti.
Saat pria yang tersiksa ini melihat pemuda yang baru datang itu, ia berkata, "Akhirnya ! Akhirnya! Aku diberitahu 500 tahun yang lalu, bahwa orang lain yang menyakiti ibunya akan datang, lalu roda ini akan meninggalkan kepala ku dan berpindah ke kepalamu."
Roda itu benar-benar berpindah. Jadi pria pertama itu terbebas, dan roda itu berpindah ke orang baru yang kini harus menanggung siksaan ketika roda tajam itu menggerus kepalanya.
Namun pria ini, meskipun tersiksa hebat, pada momen itu dengan sangat bijaksana dan welas asih, ia berpikir, "Sungguh buruk yang telah aku lakukan kepada ibu ku, kini aku sudah bertekad untuk mengemban roda ini selama 3.000 tahun berikutnya, agar lima orang berikutnya yang bernasib sama dengan ku tidak harus menderita seperti diriku, aku akan melakukan ini karena aku tak ingin mereka menderita seperti diriku!"
Berkat satu pikiran maha welas asih itu, roda tajam tersebut hancur berkeping-keping. Ia lalu terlahir kembali di alam surga. Demikianlah kisahnya.
Makna sesungguhnya dari kisah itu adalah: kapan pun Anda berada dalam keadaan bagai di neraka, maka cukup satu momen kebaikan, satu momen pengampunan, satu momen tidak mementingkan diri, bisa meluluhkan semua derita yang sangat buruk.
Penyebab orang masuk ke alam neraka dalam kehidupan ini atau kehidupan berikutnya adalah karena mereka tidak belajar kebaikan dan pengampunan secara cukup. Pengampunan sungguh sulit dilakukan dalam keadaan tersiksa.
Pengampunan mutlak, total. Amda bisa mengerahkan segenap hati untuk mengampuni apa pun, 100%. Mengapa bisa begitu? Jawabannya: Kenapa tidak?
Tatkala Anda berbuat salah, akuilah, maafkanlah, tanpa ada hukuman, dan belajarlah dari itu. Dengan begitulah kita bisa bahagia dan lepas dari neraka.
Oleh Ven Ajahn Brahm
Andalah yang menciptakan neraka bagi diri Anda sendiri. Mohon ingat ini: Anda yang menciptakannya, tetapi juga Anda yang bisa melenyapkannya. Saya mempelajari hal ini dalam perjalanan saya ke pulau Jawa, saat saya mengunjungi seorang bhikkhu yang sangat luar biasa, bhikkhu Pannavaro, yang tinggal di vihara Mendut, tak jauh dari Candi Borobudur yang megah.
Karena saya mengunjunginya, beliau memberikan tour khusus untuk saya ke Borobudur, monumen indah yang ada ditengah-tengah pulau Jawa ini. Candi itu memiliki banyak tingkat, dan di setiap tingkatnya menggambarkan banyak alam kehidupan, dan disana juga ada pemandangan alam neraka. Ada relief ukiran disana yang benar-benar berkesan. Ukiran itu adalah gambar seorang pria dengan roda tajam di kepalanya. Roda itu berputar, berputar, dan berputar menusuk kepalanya. Ukiran ini menggambarkan kisah dari naskah Buddhis kuno.
Konon, ada seseorang yang snagat kejam kepada ibunya. Suatu hari, ia bersikap begitu kasar kepada ibunya sampai ia mendorongnya dan kepala ibunya terbentur. Lalu ketika ia meninggal, ia masuk ke alam neraka ini. Di sana , ia melihat ada pria lain dengan roda tajam menggerus kepalanya selama 500 tahun, sungguh siksaan tanpa henti.
Saat pria yang tersiksa ini melihat pemuda yang baru datang itu, ia berkata, "Akhirnya ! Akhirnya! Aku diberitahu 500 tahun yang lalu, bahwa orang lain yang menyakiti ibunya akan datang, lalu roda ini akan meninggalkan kepala ku dan berpindah ke kepalamu."
Roda itu benar-benar berpindah. Jadi pria pertama itu terbebas, dan roda itu berpindah ke orang baru yang kini harus menanggung siksaan ketika roda tajam itu menggerus kepalanya.
Namun pria ini, meskipun tersiksa hebat, pada momen itu dengan sangat bijaksana dan welas asih, ia berpikir, "Sungguh buruk yang telah aku lakukan kepada ibu ku, kini aku sudah bertekad untuk mengemban roda ini selama 3.000 tahun berikutnya, agar lima orang berikutnya yang bernasib sama dengan ku tidak harus menderita seperti diriku, aku akan melakukan ini karena aku tak ingin mereka menderita seperti diriku!"
Berkat satu pikiran maha welas asih itu, roda tajam tersebut hancur berkeping-keping. Ia lalu terlahir kembali di alam surga. Demikianlah kisahnya.
Makna sesungguhnya dari kisah itu adalah: kapan pun Anda berada dalam keadaan bagai di neraka, maka cukup satu momen kebaikan, satu momen pengampunan, satu momen tidak mementingkan diri, bisa meluluhkan semua derita yang sangat buruk.
Penyebab orang masuk ke alam neraka dalam kehidupan ini atau kehidupan berikutnya adalah karena mereka tidak belajar kebaikan dan pengampunan secara cukup. Pengampunan sungguh sulit dilakukan dalam keadaan tersiksa.
Pengampunan mutlak, total. Amda bisa mengerahkan segenap hati untuk mengampuni apa pun, 100%. Mengapa bisa begitu? Jawabannya: Kenapa tidak?
Tatkala Anda berbuat salah, akuilah, maafkanlah, tanpa ada hukuman, dan belajarlah dari itu. Dengan begitulah kita bisa bahagia dan lepas dari neraka.


nona212 memberi reputasi
1
225
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan