- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ibu Kota Pindah, Mereka yang Tidak Setuju Pasti Mereka yang Merasa Dirugikan


TS
kelayan00
Ibu Kota Pindah, Mereka yang Tidak Setuju Pasti Mereka yang Merasa Dirugikan

Sudah diputuskan, sudah diumumkan, ibu kota bakal pindah ke Kalimantan. Tahun 2020 pembangunan infrastruktur akan dimulai. Banyak yang setuju, tapii ada juga yang menolak dengan alasan macam-macam.
Rakyat Indonesia di mana pun berada, jika ditanya tentang perpindahan ibu kota, sebagian besarnya pasti akan menjawab setuju. Jakarta memang sudah tidak layak untuk jadi pusat pemerintahan. Banjir selalu datang setiap musim hujan, macet seperti menjadi pemandang rutin hampir di setiap ruas jalan. Perjalanan jadi terhambat. Masuk kerja dan pulang kerja jadi terlambat.
Mereka yang tidak setuju, hanyalah sebagian kecil dari rakyat Indonesia, itu pun hanya mereka yang tinggal di kota Jakarta. Pindahnya ibu kota membuat mereka merasa dirugikan.
1. ASN
Pindahnya ibu kota, ASN yang bekerja di Pemerintahan mau tidak mau juga harus ikut pindah. Semua barang-barang diangkut. Termasuk anak istri. Semua itu pasti akan menyita waktu dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Di tempat baru, mereka juga harus menyesuaikan diri. Kebiasaan-kebiasaan hidup di Jakarta pasti akan berubah. Kemewahan yang disajikan kota Jakarta, dalam waktu dekat mungkin tidak lagi bisa mereka nikmati. Semua serba baru, dan pasti sangat berbeda. Jika tidak bisa menerima, pasti akan membuat diri tersiksa.
ASN yang seperti ini lah pastinya yang tidak setuju. Mereka ingin bicara, ingin menolak tapi tidak berani.
2. Elit Politik
Elit politik juga ada yang menolak. Alasan yang mereka sampaikan memang masuk akal. Tapi masuk akal hanya menurut pendukung mereka saja. Ada alasan tersembunyi yang arang awam saja tau. Di Jakarta mereka punya banyak pendukung, sementara di kota baru, mereka harus bekerja keras lagi untuk mencari dukungan.
Apakah ini sangat penting? Tentu saja. Pendukung yang ada di sekitar membuat mereka lebih berani bersuara keras menentang dan mengkrtik setiap kebijakan-kebijakan pemerintah. Baik buruk mereka tidak peduli. Menentang, mengkritik seperti sudah menjadi tugas mereka.
Di Jakarta mereka punya banyak pendukung. Di Kaltim, mereka tak ubahnya orang asing, sama seperti yang lain.
3. Tukang Demo
Demo memang tidak dilarang. Demo memang dilindungan Undang-Undang. Itulah kata-kata yang serig ucapkan oleh pemerintah. Tapi sebenarnya, kata-kata itu hanyalah untuk menghibur hati. Pemerintah sebenarnya sangat membenci yang namanya aksi demo.
Demo hanya menambah pekerjaan. Pemerintah harus mengerahkan aparat untuk mengamankan suasana. Kadang aparat harus dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama berat. Satu sisi pendemo adalah saudara, di sisi lain aparat harus menjaga ketertiban, menjaga fasilitas umum agar tidak dirusak.
Jakarta sebagai pusat pemerintahan merupakan tempat strategis untuk melakukan demo. Mereka berharap suara-suara mereka bisa didengar dan cepat direspon oleh pemerintah. Padahal kenyataannya, banyak aspirasi yang disampaikan lewat demo, hanya sedikit yang didengar. Itu pun hanya didengar, tidak direalisasikan oleh pemerintah..
Demo sebenarnya merupakan hal yang sia-sia. Demo hanya mengganggu ketertiban. Demo hanya merusak pemandangan. Pindahnya ibu kota membuat tukang demo di Jakarta bakal gigit jari.
Sangat tepat jika ibu kota pindah ke kalimantan. Selain alasan pemerataan, penduduk Kalimantan juga sangat ramah, bisa menerima siapa saja. Demo jarang terjadi. Seandainya ada, jumlah bisa dihitung dengan jari.
Tapi harus diingat. Jangan sekali-sekali mengganggu masyarakat Kalimantan. Kerusuhan besar pernah terjadi. Kerusuhan yang merenggut ratusan ribu jiwa. Kerusuhan yang semula terjadi di Sampit, akhirnya meluas hingga ke seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Satu suku dihabisi tanpa sisa. Hal itu terjadi karena pendatang tidak bisa menghargai penduduk setempat.
"Haram menyarah, waja sampai keputing!" semboyan itu tertanam di jiwa orang-orang Kalimantan. Sekali harkat dan martabat mereka direndahkan, maka perlawanan pun pasti tidak akan bisa dihidari. Para pendatang, sebaiknya berhati-hati dalam bersikap, dalam berbuat, demi keamanan dan ketertiban bersama.
Provokator yang ikut masuk ke Kalimantan, sebaiknya ditembak saja. Lebih baik mengorbankan satu orang ketimbang ratusan ribu orang. Jangan sampai akibat ulah seorang provokator kerusuhan Sampit terulang kembali.
Kalimantan Timur, semoga bisa membuat tenang pemerintah dalam bekerja. Baik pemerintah yang sekarang, atau pun pemerintah yang akan datang. Semoga pindahnya ibu kota bisa membuat kehidupan masyarakat Kalimantan Timur khususnya meningkat dan juga masyarakat seluruh Indonesia. Amin.
Sampai jumpa di tread gw berikutnya. Salam
Diubah oleh kelayan00 30-08-2019 15:57


Surobledhek746 memberi reputasi
1
794
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan