Stop rasis



Apa itu rasisme? Rasis menurut Pramoedya Ananta Toer.

Rasisme atau rasialisme ialah pemahaman yang menolak suatu golongan masyarakat yang berdasarkan atau berbeda ras. Dengan kata lain, mempunyai kelainan daripada umumnya.

Kalian sudah tahu ya apa yang sedang memanas di bumi cendrawasih. Tentang rasis yang memicu pertengkaran hebat yang mengakibatkan korban harta bahkan nyawa. Korban tak hanya menimpa masyarkat pendatang saja, tetapi penduduk setempat juga.


Sumber gambar: klik disini

Berikut ini cuplikannya:



Kitakan negara Pancasila. Bhineka Tunggal Ika menjadi pedoman kita. Negara Kesatuan Republik Indonesia negara kita. Jaga persatuan dan kesatuan itu wajib.

Kita dimata Tuhan sama, yang membedakan hanyalah iman.

Ini dia yang bisa memperkokoh persaudaraan, tanpa rasis (stop racism)

1. Kita semua sama.

Masalah perbedaan warna kulit memang menjadi ciri khas tersendiri. Itulah nikmat Tuhan supaya kita mudah dalam mengenal, misalkan orang itu warna kulitnya A sudah bisa ditebak dia pasti orang daerah B. Bukan berarti saling menghujat satu sama lainnya. Itu semua nikmat dari-Nya yang tak bisa digantikan.

Jangan jadikan warna kulit, wajah, dan postur tubuh menjadi penghambat interaksi? Tapi jadikan pererat interaksi yang membuktikan kita semua sama dimata Tuhan.

2. Adat istiadat.

Bukankah setiap daerah punya adat istiadat sendiri. Adat bisa dikatakan kekayaan alam karena setiap daerah punya adat masing-masing yang tidak bisa ditolak. Dengan adanya suatu adat, dunia ini akan berwarna bahkan terlihat indah. Andai saja bumi ini hanya memiliki satu adat pasti sepi karena gak bakal ada yang akan ngepoin adat daerah lain.

Ngapain dikepoin kalau sama? Maka adanya berbagai adat sesuai dengan wilayahnya membuat seseorang tertarik untuk mengenal lebih dekat.

3. Watak.

Hargailah watak setiap orang karena itu takdir. Watak tidak bisa dirubah, tetapi sifat bisa dirubah. Pernah gak kalian dengar wah si C dari suku D jadi wataknya keras? Emang batu apa kog keras hhhh. Gak ada watak yang keras. Memang beliau cara ngomongnya kayak gitu. Maka dari itu pahamilah! Jangan langsung berpikiran negatif! Berpikirlah positif!

Bayangkan saja andai semua orang wataknya sama seperti kalian. Apa yang akan terjadi? Gak bakalan ada profesi yang bermacam-macam karena watak juga mempengaruhi pekerjaan seseorang juga.

Kesimpulannya jangan pernah membeda-bedakan masyarakat berdasarkan rasnya! Karena manusia tidak punya hak untuk menjadi pembeda.

Lipiyus Biniluk, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), mengatakan kepada BBC News Indonesia melalui telepon,

"Jangan bosan-bosan untuk tetap bangun komunikasi damai, bermartabat, toleransi, hidup rukun, aman dan damai di mimbar-mimbar agama, di rumah-rumah ibadah,"

Kita semua makhluk Tuhan harus saling menghormati dan menghargai tanpa memandang Suku Agama Ras maupun Antar Golongan. Wujudkan indonesia satu, tanpa ada rasisme diantara kita semua.




Referensi:
1. Opini pribadi.
2. klik disini



Jogjakarta, 29082019.