- Beranda
- Komunitas
- News
- Education
Plus Minus Sekolah Islam Terpadu, Agan Sista Masih Mau Sekolahkan Anak di Sana?


TS
Kokonata
Plus Minus Sekolah Islam Terpadu, Agan Sista Masih Mau Sekolahkan Anak di Sana?

Agan dan Sista yang lahir tahun tahun 1980-an dan 1990-an mungkin belum ada yang bersekolah si sekolah Islam Terpadu (IT) atau sekolah Islam swasta lainnya. Misalnya Sekolah Al Azhar yang cukup terkenal di Jakarta. Sekolah dengan nama IT (SDIT, SMPIT, SMAIT) mudah ditemukan di kota-kota besar.
Bagaimana dengan sekolah Islam bernama madrasah? Agan dan Sista pasti tahu. Sebagian dari Agan dan Sista mungkin pernah bersekolah di sana.

Apabila kita amati, sekolah swasta Islam zaman now lebih banyak daripada madrasah. Dahlan Iskan pernah menuliskan tentang sekolah IT dalam artikelnya di Jawapos.com pada (15/3/2019). Sekolah IT bersatu di bawah naungan organisasi Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Jumlah anggotanya lebih dari 2.000. Artinya ada lebih dari 2.000 sekolah IT dari tingkat SD, SMP, dan SMA.
Berdasarkan survei ane di Kota Bandung, biaya sekolah IT cukup mahal. Meskipun mahal, tetap diminati. Pendaftaran murid baru sejak awal tahun ajaran selalu ramai peminatnya. Apa yang menyebabkan masyarakat kelas ekonomi menengah dan atas juga cenderung memilih sekolah. Berikut menurut paparan ane.
1. Belajar Al Quran Selain Ilmu Pengetahuan Umum
Setiap sekolah IT memiliki kurikulum tambahan belajar Al Qur’an dan pengetahuan dasar Islam lainnya. Misalnya anak-anak kelas 1 dites dulu, sejauh mana kemampuan baca Al Quran-nya. Setelah itu mereka dikelompokkan ke dalam kelas-kelas pembelajaran baca Al Quran yang baik dan benar.
Pelajaran tentang bersuci, shalat dan adab lainnya pun mendapat perhatian khusus. Bagi orang tua yang merasa minim ilmu agamanya, merasa sangat terbantu dengan kurikulum seperti itu. Belajar ngajidan kesilaman lainnya sudah satu paket di sekolah, tidak perlu pusing cari guru ngaji lagi untuk si anak.

2. Memiliki Fasilitas yang Lengkap
Sekolah IT memiliki fasilitas belajar dan mengajar yang lebih baik daripada sekolah-sekolah negeri. Kelas yang nyaman, perpustakaan yang terkelola dengan baik, laboratorium, fasilitas olahraga lainnya. Fasilitas yang lengkap ini membuat orang tua merasa telah menyekolahkan anaknya di tempat yang tepat.
Kelengkapan fasilitas inilah yang harus dibayar mahal oleh para orang tua ketika memasukkan anaknya di sekolah IT. Di Bandung untuk uang pangkal saja sekitar Rp10juta-Rp20juta. Lebih mahal dari jumlah itu masih ada. Untuk uang SPP di kisaran Rp1juta setiap bulannya, belum termasuk cateringdan mobil antar-jemput.
3. Belajar dari Pagi Sampai Sore
Sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah IT karena waktu belajarnya dari pagi sampai menjelang sore. Bahkan anak-anak kelas rendah pun bisa pulang sekitar pukul 14.30. Apa kagak capek tuh?
Ane sempat berpikir seperti itu juga. Namun setelah melihat jadwal pelajaran kelas satu di sebuah SDIT Bandung, jadwal pelajaran serupa namun tak sama dengan sekolah negeri. Sama jam belajarnya, berbeda karena di SDIT ada jam belajar ekstra.
Satu jam pelajaran sekitar 35 menit. Satu hari total jam belajar 210 menit atau 3,5 jam. Kelas satu di sekolah negeri masuk jam 06.30, pulang jam 10. Anak kelas satu di SDIT masuk sekitar pukul 07.30 pulang jam 14.30. Ada tambahan waktu shalat duha, istirahat dua kali, belajar membaca dan hafalan Al Qur’an sehingga waktu di bersekolah di SDIT lebih panjang daripada di sekolah SD negeri.

4. Penerapan Kebiasaan Baik
Sebagian besar sekolah IT memiliki kebiasaan baik yang jarang diterapkan pada sekolah negeri. Misalnya di SDIT, pagi-pagi kepala sekolah dan beberapa guru sudah berdiri di gerbang sekolah. Anak-anak yang datang bersalaman dengan mereka.
Sekolah IT pada umumnya memiliki masjid sendiri. Pagi hari anak-anak diarahkan shalat duha. Saat waktu dzuhur tiba, guru dan murid shalat berjama’ah. Shalat asar pun di beberapa sekolah IT wajib berjamaah di sekolah.
Kebiasaan-kebiasaan baik seperti itu belum dapat terlaksana di sekolah negeri, khususnya di SD karena berbagai keterbatasan. Apalagi di sebagian SD Negeri, satu bangunan dapat digunakan bersama-sama oleh 2 – 3 sekolah yang berbeda.

5. Banyak Kegiatan Positif
Selain belajar di kelas sekolah IT juga menyelenggarakan berbagai kegiatan positif pada jam sekolah. Misalnya studi lapangan atau field trip, market day, outbond, dan lainnya. Dana untuk kegiatan-kegiatan itu biasanya sudah masuk ke dalam biaya pendidikan selama 1 tahun ajaran.
Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah IT juga lebih beragam daripada sekolah negeri. Anak-anak dapat memilih 2 – 3 kegiatan ekskul. Apabila mendatangkan guru atau mentor dari luar sekolah, kegiatan ekskul berbayar lagi.

Kekurangan Sekolah IT
Biaya pendidikan yang mahal merupakan kekurangan sekolah IT menurut sebagian orang. Terutama bagi masyarakan kelas ekonomi bawah. Biaya SPP bulanan saja bisa mencapai Rp1 juta. Biaya masuknya belasan sampai puluhan juta.
Kesamaan agama dan kelas sosial ekonomi juga dinilai membuat pergaulan di sekolah IT sempit. Sebagian orang menilai sekolah negeri memberikan kesempatan untuk bergaul dengan beragam anak dari latar belakang yang berbeda-beda.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, sekolah IT merupakan pilihan favorit kelas ekonomi menengah atas di Indonesia. Ketidakmampuan orang tua mendidik anak sendirian, bisa jadi merupakan alasan utama pemilihan sekolah IT. Maka dari itu tetap perlu kerja sama pihak sekolah dan orang tua agar sekolah tidak berubah menjadi perusahaan jasa pendidikan.

Bagi anak-anak yang tidak berkesempatan mencicipi pendidikan di sekolah IT, bukan berarti meraka akan kalah bersaing dengan anak-anak sekolah IT. Peluang untuk lebih unggul tetap ada, namun peran guru dan orang tua perlu lebih besar agar bisa menyamai kualitas sekolah IT.
Sumber Informasi
Artikel
Sumber foto
sdibinainsani.files.wordpress.com
sdit.thi.or.id
sditalkahfi.sch.id
sd-igs.sch.id
bintangmadani.sch.id
blogarama.com
Diubah oleh Kokonata 02-09-2019 13:26


finsternisfinnr memberi reputasi
1
2.7K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan