Jenis Film:Action, Superhero
Produser: Bismarka Kurniawan, Sukhdev Singh, Wicky V. Olindo
Sutradara: Joko Anwar
Penulis: Joko Anwar
Produksi: Screenplay Bumilangit
Durasi: 123 menit
Rating Usia: 13 tahun ke atas (Remaja)
Cast: Abimana Aryasatya, Bront Palarae, Muzakki Ramdhan, Tara Basro, Lukman Sardi, Ario Bayu
Film superhero Indonesia berjudul "Gundala" ini merupakan film yang menceritakan tentang seorang anak berjuang untuk tetap bertahan hidup ditengah kacaunya kehidupan sekitarnya dan ia bernama Sancaka (Abimana Aryasatya). Sejak ditinggal ayah dan ibunya, Sancaka sudah hidup liar di jalanan. Tidak peduli dengan apa yang terjadi disekitarnya, ia hanya mencoba untuk merasa aman untuk dirinya sendiri.
Keadaan dan situasi kota makin mencekam sehingga ketidakadilan semakin menindas rakyat kecil. Sancaka harus membuat pilihan, ia harus tetap menjaga dirinya sendiri atau membela rakyat kecil yang tertindas dan keluar sebagai Gundala.
sumber: bumilangit.com
Ane akan membuat early-review kalau kepanjangan bisa-bisa kena spoiler. Film Gundala ini dimulai dari Sancaka semasa kecil, ane cukup kaget disini karena karakter bocah mempunyai porsi yang lumayan banyak dan aktingnya juga benar-benar luar biasa. Habis itu barulah ke Sancaka dewasanya yang diperankan oleh Abimana. Terus origin-powernya Gundala itu, kenapa bisa petir jadi kekuatannya. Semuanya bisa dibilang masuk akal, gak terkesan memaksa dan dijelaskan secara perlahan-lahan. Nah pembuatan kostumnya pun rapi dan dekat banget dengan apa yang ada ditahun itu. Jadi bagi yang sudah baca komiknya pasti banyak banget cerita yang gak masuk akal, tapi di film ini dibuat dengan gaya khas Indonesia dan bisa diterima penonton.
Cerita yang sederhana menjadi kunci sukses film Gundala. Karakter Sancaka dan Awang, salah satu hal yang paling memorable meskipun singkat.
sumber: bumilangit.com
Sebelum ane masuk pada pembahasan adegan perkelahian, pasti banyak diantara kalian bertanya bagaimana sih efek CGI-nya. Memang ada beberapa yang masih agak janggal, tapi secara keseluruhan sudah memenuhi gairah film superhero alias mantaplah. Intinya tidak seburuk apa yang ada dipikiran kalian.
Hal yang menjadi poin penting penilaian ane terdapat pada adegan fight. Entah kenapa dibuat berpindah-pindah, ane aja sempat bingung loh. Habis berkelahi pindah adegan lagi, terus berkelahi lagi. Kalau bahasa milenialnya kebanyakan JUMPING. Tapi lagi-lagi ane harus mengerti karena film ini memang diperuntukkan untuk semua kalangan umur (familiy friendly) jadi wajar kalau adegan fight-nya tidak banyak. Ohh ya Kang Cecep disini kayak berkelahi beneran

, berasa bukan koreo lagi. Beda sih kalau memang alumni artis luar negeri.
Kesimpulannya, ane benar-benar menikmati film Gundala ini. Tidak usah membandingkan dengan Marvel ataupun DC yang memiliki budget yang besar. Ane pun memaklumi kekurangan yang di film ini. Untuk pembukaan BCU, ane beri nilai 8/10.