cutefairy04
TS
cutefairy04
Malin Kundang Si Anak Durhaka


Kisah Malin Kundang si anak durhaka merupakan cerita rakyat dari Sumatera Barat yang mengisahkan seorang anak dikutuk menjadi batu.

Cerita rakyat malin kundang ini adalah cerita mengenai seorang anak yang memiliki cita-cita untuk menjadi orang kaya.

Namun, ketika cita-citanya terpenuhi ia malah tidak mengakui ibunya dan terkutuk lah Malin karena telah durhaka.

Kenapa Malin bisa berubah menjadi seorang yang sombong?

Dan bagaimana perjalanan Malin bisa menjadi orang kaya?

—————
Alkisah pada zaman dahulu di sebuah perkampungan nelayan daerah Sumatera Barat hiduplah sepasang ibu dan anak.

Sang ibu bernama Mande Rubayah dan anak laki-laki nya bernama Malin Kundang.

Mande Rubayah merupakan seorang istri yang ditinggal suaminya merantau yang tak kunjung pulang sehingga ia harus bekerja untuk menghidupi anaknya.

Malin tumbuh menjadi anak yang patuh dan rajin membantu ibunya bekerja.

Waktu terus berputar namun kehidupan keduanya tak kunjung berubah.

Malin Kundang yang telah dewasa mulai memupuk niat untuk bisa menjadi orang kaya.

Berkat tawaran temannya, Malin mendapat kesempatan untuk bisa merantau dan bekerja menjadi awak kapal dagang.

Namun, sang ibu yang amat menyayangi anaknya tak langsung menyetujui keinginan Malin.

"Jangan pergi Malin, ibu takut hal buruk bisa menimpamu di tanah rantau. Menetaplah dan bekerja di sini saja, penghasilan kita sudah mencukupi kebutuhan makan sehari-hari," kata ibu nya setelah mendengar keinginan sang anak.

"Ibuku tenanglah, Malin akan menjaga diri dengan baik," kata Malin meyakinkan ibunya.

"Kesempatan ini belum tentu datang lagi bu, kapal dagang tersebut hanya hadir setahun sekali untuk menurunkan muatan di sini. Aku ingin mengubah nasib kita bu menjadi lebih baik lagi, izinkanlah Malin pergi bu." pinta Malin memohon sambil menggenggam tangan sang ibu.

Setelah Malin meyakinkan sang ibu bahwa ia akan menjaga diri dengan baik, akhirnya dengan berat hati Mande Rubayah mengizinkan sang anak untuk merantau ke tanah asing.

Malin pun pergi meninggalkan ibunya sendirian ke tanah rantau demi memenuhi keinginannya merubah nasib.

Setiap pagi dan sore dipandanginya lautan luas hanya untuk menanti sang anak kembali dari perantauan.

Setiap ada kapal merapat, tak pernah lupa ia menanyakan apakah ada kabar mengenai Malin Kundang.

Namun, kabar apapun terkait Malin tak pernah ada.

Dalam perantauan ternyata kapal dagang yang ditumpangi Malin Kundang mendapat musibah.

Kapal tersebut di rampok oleh bajak laut dan untuk menyelamatkan diri ia harus terombang-ambing dilautan hingga akhirnya terdampar di pulau asing.

Tak disangka berawal dari kegigihan dan kerja kerasnya selama di pulau asing, Malin dipercaya oleh saudagar kaya untuk mengelola bisnis dagangnya.

Malin dinikahkan dengan anak saudagar kaya dan kehidupan Malin pun berubah menjadi lelaki kaya.

Bertahun-tahun sudah Malin meninggalkan sang ibu yang kini semakin tua.

Hingga suatu hari karena suratan takdir, Malin kembali ke kampung halamannya.

Ia kini telah menikah dan menjadi saudagar kaya.

Mande Rubayah yang mendengar bahwa Malin telah kembali bergegas pergi ke pesisir pantai.

Orang kampung berkumpul di pesisir pantai untuk menyambut kapal tersebut menepi.

Setelah kapal menepi terlihat sepasang muda yang tersenyum cerah terlihat bahagia mengetahui mereka disambut.

Mande Rubayah berusaha mendekati kapan dan sangat yakin bahwa laki-laki di atas anjungan adalah anaknya.

"Malin, anakku sayang mengapa kau begitu lama tak memberi kabar? Ibu rindu nak," kata Mande Rubayah dengan isak tangis tertahan karena gembira.

Mendapat pelukan tiba-tiba Malin terkejut dan langsung mendorong ibu tua yang berpakaian compang-camping.

"Wanita gila! Ibuku tidak kotor dan melarat, aku bukan anakmu!" ucap Malin dengan kasar.

Betapa pedih hati sang ibu mendengar anaknya berbicara kasar hingga tak mengakui nya sebagai ibu kandungnya.

Mande Rubayah yang sakit hati menengadahkan tangannya ke langit dan berdoa kepada Tuhan Sang Maha Kuasa.

"Ya Tuhan, jika ia memang bukan anakku Malin, aku maafkan perbuatannya. Namun jika benar ia anakku Malin Kundang, aku memohon keadilan Mu ya Tuhan," ucap pilu Mande Rubayah sambil menangis.

Seketika badai besar datang dan menghantam kapal Malin Kundang hingga hancur berkeping-keping dan tersapu ke lautan lepas.

Keesokan harinya badai yang telah reda membuat langit bersih dan cerah.

Di kaki bukit terlihat jelas sebuah kepingan kapal dan ada sebongkah batu yang menyerupai tubuh manusia.

Itulah tubuh Malin Kundang yang telah diadili oleh sang Maha Kuasa atas tindakan durhakanya kepada sang ibu.

Hingga saat ini Anda bisa melihat kapal dan bongkahan batu yang konon merupakan Malin Kundang di daerah pesisir pantai Sumatera Barat.

Dalam cerita Malin Kundang terkandung nilai kehidupan bahwasanya seorang anak harus berbakti kepada kedua orang tuanya, setinggi apapun kedudukanmu saat ini.

Sumber: Cerita Malin Kundang

----

Cerita rakyat dan dongeng anak lainnya:

Cerita Sangkuriang Legenda Terciptanya Gunung Tangkuban Perahu
Cerita Timun Mas Si Bocah Perempuan Pemberani
Cerita Kancil dan Buaya Si Kancil Cerdik Tak Terkalahkan
Cerita Keong Mas
Cerita Jaka Tarub dan 7 Bidadari
Cerita Lutung Kasarung dan Purbasari
Legenda Batu Menangis di Kalimantan
Legenda dan Asal Usul Gunung Merapi
Legenda Rawa Pening dan Asal Usul Terbentuknya Danau di Semarang
Diubah oleh cutefairy04 03-07-2020 18:00
0
57.9K
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan