TPQ As-Saadah ini berdiri pada pertengahan tahun 1989. Tepatnya sesaat setelah aku pulang dari pondok pesantren. Bertepatan pada hari Sabtu, tanggal 5 Agustus 1989.

Semua berawal di tahun yang sama, ketika aku pulang dari pondok pesantren. Saat itu aku melihat anak-anak di sekitar hanya bermain dan menonton TV. Mereka belum punya kegiatan positif di waktu luang mereka. Kondisi ini membuat hatiku terpanggil untuk mengajari mereka mengaji.

Akupun mendatangi satu persatu orangtua dari anak-anak tersebut. Kukumpulkan keberanian demi menyampaikan saran supaya mereka bersedia mengirim anak-anak untuk belajar mengaji bersamaku. Kukatakan kepada mereka bahwa aku bersedia menularkan ilmu yang selama ini kutempuh di pondok pesantren.

Respon para orangtua kala itu sangat positif. Hampir smeua orangtua yang kutemui menyambut hangat permintaanku. Para orangtua bersedia menyuruh anak-anak untuk belajar mengaji denganku.

Awal mula mengajari mengaji, hanya ada tiga orang anak yang belajar. Hal itu sudah membuat saya bersyukur. Suatu kebahagiaan bagi saya kala itu melihat ada anak yang mau belajar mengaji. Sehingga anak-anak sekitar tak hanya menghabiskan waktunya untuk bermain.




Metode yang saya ajarkan kala itu serupa dengan apa yang ayah ajarkan. Sebuah metode dimana Al-Quran harus dibaca, dipelajari dan diamalkan. Metode yang kami gunakan yakni metode Qiro'ati.

Metode ini menekankan pada cara membaca Al-Qur'an yang langsung dimasukkan dan dipraktekkan bacaan tartil sesuai dengan qa'idah ilmu tajwid. Sistem pendidikan dan pengajaran metode Qira’ati ini melalui sistem pendidikan berpusat pada murid. Kenaikan kelas/jilid tidak ditentukan oleh bulan/tahun dan tidak secara klasikal, tapi secara individual (perseorangan).

Seiring bertambahnyanwaktu jumlah anak didikku semakin bertambah. Kenyataan ini mmebuatbsaya mengambil beberapa tenaga pengajar tambahan. Alhamdulillah dengan adanya guru ngaji baru, kegiatan belajar mengajar Al-Qur'an semakin baik.

Kedepan aku berharap TPQ As-Sa'adah mampu mengeluarkan generasi Qurani yang mumpuni. Generasi yang kuat secara mental dan akhlak serta tangguh menghadapi dunia. Selain itu semoga keberadaan TPQ ini bisa menjadi syafaat bagiku dan para pengajar lainnya.