PROLOG

Awal bulan Januari 2015.

Perasaan ingin bunuh diri datang, keputus asaan akan kehidupan yg gua alami rasa nya begitu hambar, lir ibarat sayur tanpa garam.

Dalam suatu perjalanan hidup kadang kita menemukan kebahagiaan dan kesedihan, dari dua rasa itu tidak bisa dipungkiri, kadang kita ingin melupakannya dan mengingatnya kembali kejadian kejadian yg pernah kita alami di kehidupan ini.

Maka dari akumulasi itu semua gua menulis 'setengah' cerita dari perjalanan hidup gua yang amat berliku liku ini.

Tapi, alangkah baik nya gua memperkenalkan diri terlebih dahulu.

Nama gua Romli asal pandeglang, lalu merantau satu keluarga ke daerah kota Tanggerang.

Semua berawal di saat gua cek out (keluar) dari sekolah menengah kejuruan (SMK) yang tepat nya di daerah c*rug tangerang.

Bapak dan mamah gua marah besar atas kebohongan gua selama ini, komunikasi di rumah, pun jarang gua lakukan. Ada nya gua seperti tidak dianggap dalam keluarga ini, bapak dan mamah sudah terlanjur kecewa, ditambah para warga sekitar, seperti tidak enggan lagi melihat gua ada di muka bumi ini.

Satu tahun lebih gua menganggur, selama setahun lebih itu gua menghabiskan waktu di warnet yang lumayan deket dari rumah.

Siklus hidup gua cuman Tidur-makan-kewarnet. Gitu-gitu ajah selama satu tahun lebih.

Seiring berjalan nya waktu, warnet mulai sepi, teman-teman seperjuangan gua pada memfokuskan tujuan nya masing masing.

Yang kuliah-lah, yang kerja-lah, yang merantau-lah.

Dan gua, pun mulai merasakan kesepian, kecanggungan, bosan yang ada.

Sampai pada suatu hari di pertengahan bulan januari 2015. Gua merasakan hati nurani ini terketuk kembali.