TS
amdar07
[TRUE STORY] Pengalaman Perdana Mendapatkan Beasiswa Pendidikan
#AmdarGanteng
![[TRUE STORY] Pengalaman Perdana Mendapatkan Beasiswa Pendidikan](https://s.kaskus.id/images/2019/08/12/4176847_20190812110329.jpg)
Halo agan dan sista
Berbicara soal pendidikan memang gak ada habisnya sih dan banyak topik yang bisa dibahas dalam dunia ini seperti metode pembelajaran, jenjang pendidikan, sampai pengembangan bakat dan minta anak didik. Biasanya para orangtua yang berkecukupan akan mulai menyekolahkan anaknya pada usia 3 tahun di Pendidikan Anak Usia Dini disingkat PAUD. Habis itu barulah ke jenjang taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA/SMK, dan yang terakhir jenjang perkuliahan.
Tapi tidak banyak pula orangtua yang mampu menyekolahkan anaknya sampai tingkat tertinggi. Biasanya mereka mengandalkan beasiswa dari pemerintah atau instansi apapun itu.
Nah ngomongin soal beasiswa, ane punya pengalaman unik tentang bagaimana kesan pertama ane waktu dapat bantuan pendidikan ini.
![[TRUE STORY] Pengalaman Perdana Mendapatkan Beasiswa Pendidikan](https://dl.kaskus.id/i.ibb.co/QDb58hh/841471101681.jpg)
sumber: beritasatu.com
Semua itu dimulai ketika ane baru aja menginjak bangku kelas 5 SD. Ane dipanggil ke ruang guru karena kepala sekolah katanya nyariin. Sebagai anak yang masih polos, ane langsung kaget donk. Soalnya di hari itu, ane memang membuat kegaduhan di dalam kelas bersama teman dengan berteriak seperti orang lagi orasi, nah ane waktu itu jadi korlapnya
.Karena hal itu, ane jadi takut ketemu dengan orang nomor satu sekolah. Tapi sebagai anak polos, ane beraniin diri aja ke ruang guru.
"AssalamuAlaikum pak" Amdar,
"Walaikumsalam nak, eh Amdar sini masuk" Kepala Sekolah,
Perasaan ane mulai gak enak disini.
"Sini duduk dulu" bapak kepala sekolah langsung menyodorkan kursi.
Ane pun duduk dan berkata,
"Ya pak, tadi anu......."
Kepala sekolah langsung memotong pembicaraan ane,
"Nanti sampai dirumah, tanya mama ya besok suruh ke sekolah. Bapak mau bicara"
Sebenarnya ane mau jelasin ke kepala sekolah soal kegaduhan di dalam kelas. Tapi mendengar perkataan itu, otak dan hati ane langsung berasa hampa kalau diandaikan seperti orang yang lagi di hutan tapi tidak menemukan jalan keluarnya.
Singkat cerita, ane pun sampai di rumah dan mengerjakan sesuatu hal yang tidak pernah ane kerjain sebelumnya seperti membantu mama cuci piring, menyapu teras rumah, sampai menyiram semua tanaman hias yang ada di pekarangan rumah. Saking rajinnya, ane siram juga tuh rumput liar yang ada di rumah. Pokoknya waktu itu, ane betul-betul menjadi anak yang luar biasa rajinnya. Mama minta tolong beliin garam di warung, ane langsung gandain jadi dua garam pakai uang jajan sendiri lagi.
Malam pun tiba, ane langsung memberitahu mama soal wasiat kepala sekolah.
"AssalamuAlaikum ma, tadi kepala sekolah minta mama ke sekolah besok", Amdar.
"Tumben salam dulu, oh ya besok mama datang, tadi juga kepala sekolah udah nelpon mama", Mama menjawab.
Dalam hati ane berkata "Lah, ini maksudnya gimana yaa. Kenapa kepala sekolah nyuruh ane sampein ke mama padahal sudah nelpon sebelumnya". Dipikiran ane waktu itu cuma ada dua opsi yaitu kepala sekolah mau ngeluarin ane atau mama mau pindahin ke sekolah baru.
Kok segini ribetnya orasi tadi pagi, padahal cuma main-main aja itupun ane dan teman-teman cuma bahas tentang film kartun Doraemon yang gak tayang hari Minggu. Apapun orasi itu pasti kembali lagi ke ane, karena kita memang membuat gaduh dalam kelas sampai-sampai anak perempuannya terganggu. Cuma kenapa cuma ane yang kena yaa, kan semua anak laki-laki juga ikut orasi. Lagi-lagi harus tahu diri, disana ane bertindak sebagai korlap orasi Doraemon.
Pagi pun tiba,
Ane sebagai anak kelas 5 SD yang taat aturan tetap tabah menjalani takdir kedepannya seperti sepenggal lirik lagu SLAM, Gerimis Mengundang.
Kusangkakan panas berpanjangan
Rupanya gerimis, rupanya gerimis
Mengundang . . .
Lagu ini ane tahu berkat bapak kepala sekolah yang sering putar di ruangannya.
Oke lanjut ke ceritanya, ane pun belajar seperti biasanya dan tidak sengaja mata ane langsung melihat mama di dekat pintu kayak mau nangis gitu. Rasa bersalah ane semakin memuncak, jujur ketika melihat raut muka mama. Ane langsung nangis terseduh-seduh di dalam kelas. Teman-teman pun langsung bingung juga waktu itu, kenapa ane tiba-tiba langsung nangis.
"Amdar, kenapa nangis" sontak teman-teman bertanya.
"Ini hari terakhir ane sekolah disini, terimakasih telah menjadi teman orasiku" ane menjawab sambil nangis.
Mendengar percakapan kita, guru yang mengajar dalam kelas langsung samperin.
"Kenapa nangis? Amdar tetap sekolah disini kok, gak akan kemana-mana", Imbuhnya wali kelas.
"Tapi kenapa mama nangis, bu" Ane bertanya.
"Nah itu karena Amdar cerdas, hari ini ada lima orangtua yang hadir di sekolah termasuk mamanya Amdar, untuk menerima beasiswa pendidikan sampai tamat sekolah".
Berkat penjelasan wali kelas, ane cepat-cepat usap air mata dengan merobek kertas dibagian tengah buku tulis. Setelah itu ane membusungkan dada donk
. Walaupun ane sama sekali gak tahu beasiswa itu apa, tapi yang paling penting ane tetap bersekolah disini dan tetap menjadi korlap orasi teman-teman.Oh ya gansist, sampai lupa ane dapat beasiswa itu berkat sering wakilin sekolah diajang lomba baca puisi dan pastinya selalu masuk dalam peringkat tiga besar. Bukan cuman itu aja sih karena sering juara baca puisi, ane dipanggil untuk mewakili Kecamatan juga di PORSENI Tahunan tingkat Kabupaten/Provinsi. Hebat kan ane
.![[TRUE STORY] Pengalaman Perdana Mendapatkan Beasiswa Pendidikan](https://dl.kaskus.id/i.ibb.co/MBdHhxg/pendidikan-5a654be3cbe5237bc375e542.jpg)
sumber: kompasiana.com
Nah makanya teman-teman kelas sering nunjuk ane sebagai korlap orasi karena memiliki suara keras dan lantang. Orasi ala anak SD ini menjadi pengalaman terakhir ane menjadi pemimpin barisan demo dan tidak sedikitpun terlintas dibenak ane untuk melanjutkan dijenjang perkuliahan. Cukup teman-teman SD ane yang tahu gimana lantangnya suara AmdarGanteng.
Mengenai beasiswa tadi, uang pendidikan diberikan langsung ke orangtua tiap semester. Total ada empat kali ane terima beasiswa ini sampai tamat sekolah. Dan lucunya ane gak pernah tahu berapa nominalnya. Tapi berapapun itu yang ane tahu waktu SD cuma main aja, urusan duit biar mama yang ngurus.
Sekian thread dari ane.
See you next thread GanSist.
swiitdebby dan 2 lainnya memberi reputasi
3
841
16
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan