- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
PENGALAMAN 4 TAHUN DI KOMUNITAS WISATA MISTIS


TS
jurigciwidey
PENGALAMAN 4 TAHUN DI KOMUNITAS WISATA MISTIS
SAMPURASUN
MOHON MAAF SEBELUMNYA APABILA THREADNYA TIDAK UPDATE KARENA BARU SEKARANG BISA LOGIN LAGI KE AKUN ANE SETELAH 2 TAHUN GA BISA MASUK.... TAPI ANE AKAN UPDATE LAGI CERITANYA JADI DITUNGGU AJA YA GAN
MOHON MAAF SEBELUMNYA APABILA THREADNYA TIDAK UPDATE KARENA BARU SEKARANG BISA LOGIN LAGI KE AKUN ANE SETELAH 2 TAHUN GA BISA MASUK.... TAPI ANE AKAN UPDATE LAGI CERITANYA JADI DITUNGGU AJA YA GAN
Ini adalah cerita dari ane yang dari 2011 mengikuti salah satu komunitas yang ada di kaskus.... tepatnya salah satu komunitas wisata mistis yang ada di salah satu Regional Bandung salah satu komunitas yang dulu sudah menjelajah tempat-tempat yang memiliki mitos di sekitar bandung dan sekitarnya.... mungkin pada waktu itu komunitas atau paranormal experience seperti ini belum banyak bermunculan sehingga masih asing dan masih di katagorikan baru dan ane juga secara tidak langsung berkontribusi hingga komunitas ini berada di puncaknya dan beberapa kali FR dari komunitas ini bisa HT di kaskus.
Ini adalah pengalaman yang TS alami selama aktif di komunitas tersebut dari April 2011 hingga 2015 yang perlahan-lahan tidak aktif di komunitas karena ane menikah dan bekerja diluar Bandung.
Note : nama-nama yang ada di cerita ini tidak akan ane sebut karena mungkin mereka juga tau ketika baca thread kalaupun ada paling ane hanya menyebutkan inisial tanpa menyebutkan ID kaskusnya karena mungkin beberapa dari mereka masih aktif di kaskus dan ane dengan merekalah mengawali komunitas dan bersama-sama memajukan komunitas ini hingga akhirnya satu persatu dari kami tidak aktif karena ada hal yang lebih penting secara real life.
Spoiler for EXPEDISI PERTAMA DI SARANG KUNTIANAK :
Pekerjaan ane pada waktu itu hanya sekedar OP warnet di salah satu kota di kaki gunung patuha di area Bandung selatan, karena sering baca-baca tentang salah satu thread yang menceritakan tempat-tempat seram di Bandung, ada beberapa yang sengaja membuat ajakan untuk mengunjungi beberapa tempat itu secara langsung, mungkin apabila agan mencari lagi thread tersebut sepertinya sudah masuk ke archive kaskus karena thread tersebut sudah tidak aktif lagi.
Karena pekerjaan yang memang harus standby dari pagi sampe sore pada ajakan pertama ane tidak bisa hadir mengingat dikarenakan jarak yang lumayan jauh ke kota bandung sekitar 35KM dan juga saya adalah OP warnet satu satunya di warnet tersebut sehingga mau tidak mau ane harus skip untuk datang.
Akhirnya pada September 2011 ada ajakan kembali di thread tersebut dan waktunya pas dengan libur ane pada waktu itu. Sebuah ajakan untuk mengunjungi salah satu Villa di area Cieumbuluit yang sudah lama kosong, serta banyak kejadian penampakan kuntianak yang menggangu warga sekitar sehingga villa tersebut terlihat sepi karena banyak yang tidak berani untuk melintasi villa tersebut.
Sore hari ane pun sudah bersiap2, karena jaraknya jauh dari kota bandung jam 5 sore ane berangkat melintasi jalanan dari bandung selatan ke kota bandung, ane pun sesekali SMS untuk menanyakan sudah berapa orang yang sudah ada di meet point, maklum 2011 belum booming pemakaian WA seperti sekarang jadi hanya bermodalkan SMS dan BBM itupun bagi orang-orang tertentu saja yang sudah mempunyai BBM.
Jam 8 malam ane pun sampai di meet point, tepat di seberang salah satu kampus yang berada di cieumbuluit disana sudah ada beberapa orang yang sudah hadir, ane pun berkenalan dengan mereka dan memulai percakapan yang kebetulan sedang membahas tempat yang sedang akan kita datangi sekarang.
“kang akang dari ciwidey” “atuh geus biasa panggih jeung jurigmah (atuh sudah biasa ketemu sama hantumah)” kata salah satu agan yang setelah ane kenal ternyata dia adalah salah satu penghuni setia di Forsup bahkan sudah mempunyai thread tersendiri
“ah engga kang paling ya ari ketemu kayak gitu mah ya kabur we” kata ane sambil senyum-senyum.
maklum ane sebenarnya terkenal penakut yang sengaja ga di takut2in karena malu dong sama ID Kaskus ane JURIGCIWIDEY apalagi yang ane ajak ngobrol ini banyak anak-anak dari Forsup yang ikut gabung.
“udah kumpul semua” ujar salah satu ketua rombongan anak forsup yu kita jalan.
Kami pun kembali menyalakan motor dan menuju ke lokasi, dari kampus tersebut kami kembali naik dan belok ke jalan kecil di sebelah kanan, suasana yang tadinya rame karena area kampus semakin ke dalam semakin hening jalanan semakin gelap, hanya ada rumah rumah besar yang terlihat sepi, sepertinya itu memang vila tempat orang-orang kaya yang bermukin ketika liburan ke Bandung.
Dari jalan kecil tersebut jalanan belok lagi ke jalan yang lebih kecil kali ini jalanan menurun susana semakin hening dan sepi, semakin jauh dari keramaian.
Akhirnya motor di parkir di salah satu tanah lapang yang aga luas, kami pun turun dan berkumpul.
“dimana kang vilanya” tanya ane
“dibawah kang, kita jalan kaki dari sini karena pasti curam kalau pake motor” ujar salah satu peserta yang lain.
“owh” kataku sambil melihat sekeliling.
Tanah lapang itu terlihat sangat sepi, di kiri terdapat banyak pohon pisang dan di sebelah kanan langsung jurang karena posisi tanah lapang tersebut di atas, penerangan pun hanya satu, hanya ada penerangan dari salah satu mushola di salah satu pojok di tanah lapang tersebut, mushola tersebut terlihat usang berwarna hijau dengan lampu 5 wat yang menerangi luar mushola tersebut.
Mungkin karena banyakan perasaan takut ane tertutupi mengingat disana banyak orang sekitar 28 orang yang mengikuti acara ini.
Kitapun mengadakan briefing berkumpul memastikan acara apa saja yang akan kita lakukan disana, karena ya.... untuk beberapa orang ini adalah pertama kalinya bagi mereka untuk mengikuti acara seperti ini, termasuk ane sehingga belum di konsep secara matang.
Dan tiba tiba
“kang kang” salah seorang dari kami berteriak.
“aduh euy ane kena tegur dari mahluk yang dibawah” katanya.
Untuk sebagian peserta yang ikut dan memang mereka penghuni forsup mereka hanya memberi respon yang biasa, sedangkan ane “wahhhh udah ga bener belum mulai dah ditegur duluan” kata ane dalam hati.
“tadi ada kakek2 yang dateng ke ane dia sambil marah-marah mau ngapain kalian kesini, tanpa pamit sambil gruduk tempat ini sambil bawa pegangan pula” katanya sambil dia menunjukan expresi seperti ketakutan.
Memang sih banyak dari kita secara tidak langsung membawa pegangan masing-masing karena banyak beberapa dari peserta yang ikut memang praktisi jadi ya wajar, sedangkan ane cuman bengong-bengong sendiri “wadaw belum mulai udah kayak gini” kata ane.
Tapi kami ga menggubris peringatan tersebut karena memang ya basic sebagian dari yang ikut memang memiliki keilmuan masing-masing dan bisa menjaga diri dari hal-hal yang tidak di inginkan sedangkan ane, ya cuman ngikut-ngikut aja.
Kamipun menyiapkan senter masing-masing dan berjalan menuruni jalan menuju vila tersebut, turunan aspal yang sudah retak dan rusak serta beberapa ilalang yang tinggi di kedua sisi jalan mengingatkan kami bahwa semakin kami berjalan kami semakin menjauhi keramaian.
Setelah 5 menit berjalan beberapa dari kami berteriak “tuh villa nya tuh”
Villa yang terbengkalai yang depanya hanya tersisa beton yang ditutupi oleh bilik dan ditutupi oleh ilalang yang lumayan tinggi membuat villa itu semakin angker ditambah lokasinya yang memang paling ujung dan tepat di depan villa tersebut dan tepat di depanya terdapat sungai yang deras menambah keangkeran rumah tersebut. Rumah tersebut ada 2 lantai terdiri dari beberapa ruangan dan ada salah satu sumur tua di belakang villa tersebut yang semakin membuat villa tersebut angker.
ketika kami datang villa kami ga bisa memasuki bagian depan villa karena pintu dan jendela ditutup oleh bilik dan tertutup dengan ilalang yang lumayan tinggi ada salah satu alasan kenapa ditutupi oleh bilik oleh warga sekitar karena banyaknya penampakan wanita yang suka muncul di jendela di villa tersebut , kami pun sengaja memutar menuju pintu belakang tepat karena pada waktu itu, pintu belakang adalah satu-satunya jalan tempat kami masuk ke dalam.
Kami pun berkumpul di salah satu ruangan dibawah dan kembali briefing untuk menentukan kegiatan selanjutnya.
Dan tiba tiba salah seorang dari kami berkata “wah kang udah ga bener mereka kayaknya marah semua kesini tanpa permisi”, waduh batin ane semakin ga karuan baru juga masuk udah disambut kayak begini kata ane, agan-agan yang dari forsup sih ga masalah toh mereka punya pegangan masing-masing, lah ane orang yang ga tau apa apa ga ada pegangan macem2 ntar kalau ada apa apa gimana ‘batin ane semakin ga karuan” apalagi di susul ada seseorang dari kami yang menyetel lagu “lingsir wengi” di tempat tersebut. [/justify]
Spoiler for EXPEDISI PERTAMA DI SARANG KUNTIANAK PART 2:

[justify]“Pareuman kang, geus nyaho keur ngararambek didieu teh (matiin kang, udah tau lagi pada marah disini)” salah seorang dari kamipun berteriak.
Terjadi perdebatan kecil dari beberapa yang ikut “terus gimana atuh mau lanjut aja atau keluar” , suasana didalam memang aga kurang kondusif beberapa dari kami ingin melanjutkan karena sudah di dalem, dan beberapa dari kami juga berpendapat untuk mundur dan menghargai mereka dan berkumpul kembali diluar mencari solusi lain yang pasti kami tidak ada disini terlebih dahulu.
Awalnya kita melanjutkan dengan mencoba uji nyali di beberapa ruangan di lantai atas, Apabila masuk dari pintu belakang itu langsung menuju ke ruangan yang tidak begitu besar mungkin itu bisa disebut garasi tempat kami berkumpul dan ada ruangan kecil di sebelahnya seperti dapur, lalu apabila masuk lebih dalam ada ruangan besar yang mungkin digunakan sebagia ruang tamu dan ruang keluarga dan di pinggirnya ada tangga menuju lantai 2 serta ada toilet di bawah tangga.
Tak lama kemudian salah satu dari kami lari dari lantai 2 ke arah kami yang sedang berkumpul, “kang sepertinya kita harus keluar deh, mahluk tersebut malah tambah marah” katanya, walah ane malah tambah ga karuan karena ane pertama ga tau apa apa, terus situasi tidak kondusif dan beberapa dari kami pun berpendapat mengemukanan pendapatnya masing-masing karena banyak dari kita mempunyai basic keilmuan yang mumpuni dan akhirnya diputuskanlah kita keluar terlebih dahulu menuju tempat safe point yang dirasa aman dan apabila ada yang mau masuk kedalam maka akan lanjut tapi dengan tim yang lebih kecil secara bergantian.
ane kebetulan masuk ke tim yang kedua ketika masuk, suasana terasa lebih berbeda ketika kami masuk karena mungkin hanya beberapa orang kali ini yang masuk, serasa ada beberapa pasang mata yang melihat di atas kami ketika memasukin villa tersebut, memang pada saat itu hanya hening tidak ada suara aneh yang terdengar tapi suasana terasa lebih dingin dan lebih mencekan daripada tadi ketika kami masuk, kali ini dingin nya semakin menusuk, padahal pada saat itu ane memakai sweater tebel maklum tempat tinggal ane di gunung jadi sweater tebel-tebel coy.
Kami kembali masuk lewat belakang dan ketika di depan sumur seseorang berkata “aura didieu tah anu pang kuatna (aura disini yang paling kuat)” katanya, “tapi ieu teteh ngarapung ka lantai 2 (tapi ini teteh {sebutan kuntianak versi kami} pada terbang ke lantai 2”, walah ane dag dig dug ga karuan secara ane ga bisa apa apa, hanya ngikut doang tapi mereka kayak yang udah biasa ngomong tentang mahluk-mahluk tak kasat mata seperti itu.
“jadi siapa yang mau uji nyali nih” kata seseorang dari kami, ane pun terbengong-bengong, amit amit dah kata ane suasana aja dah kayak gini disuruh uji nyali juga.
lalu
“kang bawa kamera kan yu ke atas jadi dokumentasi” salah seorang dari rombongan menepuk pundak ane.
“astagfirullah kaget iya bawa kang, hayu” kataku mengangguk sambil sedikit kaget, kirain ada mahluk apa yang menepuk pundak ane dari belakang eh ternyata .... ahahaha masih manusia.
Beberapa dari kami kemudian uji nyali dan di tempatkan di lantai 2 yang memang di dalamnya terdapat beberapa ruangan.
Karena posisi ane membawa kamera maka tugas ane hanya berkeliling di villa tersebut sambil beberapa kali memotret ke setiap sudut ruangan yang ada di vila tersebut. Tapi ada salah satu ruangan yang bikin ane penasaran. Yaitu toilet dibawah tangga yang ane penasaran ingin masuk tapi batin ane merasa males masuk kesana ga tau kenapa, tapi ya yang namanya juga manusia rasa penasaran juga pasti ada, aneh perlahan-lahan mengarahkan senter tersebut ke arah toilet.
ane melihat bayangan putih melesat menembus tembok, reflek ane alihkan pandangan ane ke sisi yang lain, jantung ane dag dig dug ga karuan “eta kitu jurig teh (itu yang namanya hantu)” pikir ane.
Tak lama uji nyali pun selesai ane pun keluar menuju safe point dimana yang lain menunggu giliran untuk masuk kembali, disana kamipun bercerita atas pengalaman masing-masing selama di dalam, ada yang mendengar suara wanita, ada yang melihat sekelibatan seperti ane, dan ada juga yang tidak melihat apa apa selama di dalam padahal ditinggal sendirian di lantai atas.
posisi safe point memang aga jauh dari villa tapi samar samar vila yang mengerikan itu tetap terlihat,disana kita pun ngobrol pengalaman ketika ada di dalam dan ada seseorang yang menjelaskan bahwa disana itu seperti kost cewe karena hampir sebagian besar dihuni oleh kuntianak dan ada satu kuntianak merah disana yang memang bisa di sebut penguasa sana, tapi diluar villa itu lain lagi banyak mahluk yang bermacam-macam.
Ane terbengong-bengong medengar penjelasan dari sambil memandang villa itu dari kejauhan samar-samar ane melihat suatu cahaya di sungai depan villa.
“kang,kang lihat ga itu ada yang kedip kedip di sungai” kataku
“mana ah” kata agan disamping ku
“itu” kataku sambil menunjuk ke sungai, cahaya putih yang beberapa kali berkedip seperti memberikan suatu tanda yang ane tidak tau maksudnya apa. Karena hanya ane yang lihat cahaya itu muncul dan itupun ga lama karena keburu hilang tergantingan oleh cahaya senter dari kelompok terakhir yang keluar dari villa tersebut.
kelompok terakhir pun datang ke safe point, ada banyak dirasakan oleh kami terlihat dari raut muka kami yang expresikan dari yang ketakutan, bengong tidak mengerti apa yang terjadi, atau muka puas karena rasa penasaran yang selama ini menyelimuti tentang tempat ini sudah tersalurkan.
“udah semua” kata salah satu dari kami, yu ngobrol2nya di atas aja.
Kamipun sepakat menyudahi acara tersebut karena makam semakin larut. dan ketika kami berangkat menuju parkiran motor, kami semua dikejutkan dengan suara tawa yang keras dari dalam villa suara sesosok wanita,tawa kuntianak dan kali ini semua dari kita mendengar ketawa tersebut seperti ucapan selamat tinggal karena kita main di tempat mereka.
INDEX
DITEMPELI HULUK BUTO IJO
BAU DOMBA DI TAMAN SALMAN
Diubah oleh jurigciwidey 02-09-2021 12:27






aan1984 dan 18 lainnya memberi reputasi
19
15.8K
Kutip
53
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan