Rencana pemindahan Ibukota Negeri ini kini sudah bukan lagi sekedar wacana setelah Presiden Jokowi mengumumkan bahwa Ibukota Negara akan pindah ke Pulau Kalimantan tepatnya di daerah Kalimantan Timur. Daerah yang dipilih untuk dijadikan Ibukota adalah sebagian dari Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara. Meskipun Ibukota Negara pindah dari Jakarta, menurut Presiden Jokowi bukan berarti semuanya berpindah karena Jakarta sendiri tetap menjadi kota bisnis, keuangan dan pusat perdagangan dan jasa.


Memang menindahkan Ibukota itu bukan perkara yang mudah karena pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka wajar bila hal ini menuai pro dan kontra di masyarakat. Rencana pemindahan Ibukota ini sudah ada sejak zaman dahulu mulai dari masa kolonial, masa Presiden Soekarno, masa Presiden Soeharto hingga masa pemerintahan Presiden SBY. Hanya saja memang rencana itu hanya sekedar wacana karena banyaknya hambatan yang membuat kepindahan Ibukota urung dilakukan dan belum bisa direalisasikan.

Rencana pemindahan Ibukota sendiri menuai pro dan kontra, dari mereka yang pro atau mendukung pemindahan ibukota sendiri dikarenakan Jakarta sudah kurang mendukung lagi menjadi daerah Ibukota karena berbagai sebab mulai dari kemacetan, sering terjadi banjir dan berbagai permasalahan lainnya. Selain itu bagi mereka yang mendukung pemindahan Ibukota beralasan bahwa pemindahan Ibukota untuk pemerataan pembangunan, mengurangi populasi pulau Jawa yang terlampau padat, dan juga menjadi angin segar bagi para investor karena pemindahan ibukota sendiri menelan biaya yang tak sedikit yaitu hingga Rp 466 Triliun dan hal ini menjadi kesempatan investor untuk berpartisipasi lewat investasi. Bagi mereka yang kontra dengan pemindahan ibukota sendiri beralasan bahwa perekonomian Indonesia sedang tidak bagus mulai dari masih banyaknya kemiskinan hingga kondisi keuangan Negara sedang sulit sehingga kurang mendukung untuk pemindahan Ibukota.

Diantara pro dan kontra pemindahan Ibukota sendiri, apakah pemindahan Ibukota merupakan kebijakan tepat? Menurut ane pribadi pemindahan Ibukota merupakan kebijakan yang tepat. Jakarta sudah kurang mendukung lagi sebagai Ibukota karena sudah terlalu padat, belum lagi masalah kemacetan dan juga problema lainnya seperti sering terjadinya banjir yang membuat Ibukota sebaiknya Pindah. Masa sekarang adalah masa yang tepat untuk pindah Ibukota karena Pulau Jawa sudah terlalu sesak untuk dihuni. Belum lagi ancaman gempa Sunda Megathrust yang berpotensi tsunami mengancam Pulau Jawa termasuk Jakarta yang tidak bisa diprediksi kehadirannya membuat keputusan pemindahan Ibukota merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. Pulau Kalimantan setidaknya cukup aman untuk ditinggali dibandingkan Pulau Jawa. Selain itu dengan pemindahan Ibukota tentunya bisa menciptakan pemerataan perekonomian dan pembangunan yang saat itu belum merata di seluruh Indonesia.


Memang memindahkan Ibukota bukan perkara mudah dan menelan biaya yang tidak sedikit, namun bila berkaca pada Negara lain yang sukses memindahkan Ibukota bukan hal mustahil hal itu bisa dilakukan. Pemindahan Ibukota merupakan rencana jangka panjang, untuk itulah pemerintah harus bisa mempersiapkan dengan matang pemindahan Ibukota dari berbagai aspek pendanaan dan aspek lainnya agar pemindahan Ibukota bisa berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti. Demikian paparan tulisan ane kali ini, Agan dan Sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber :
Opini Pribadi
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4
Sumber 5
Sumber gambar via google images