Rasisme seolah menjadi makanan sehari - hari dimanapun. Entah mengapa ada segelintir orang yang merasa bahwa kelompoknya lah yang paling baik. Di luar komunitasnya, semua dianggap tak sekelas. Terutama apabila tampilan fisik orang lain tampak berbeda daripada mayoritas orang disekitarnya. Padahal perbedaan adalah sesuatu yang pasti dan tak mungkin dihindari. Rasisme muncul akibat kurang terbukanya diri seseorang terhadap perbedaan, menggeneralisasi satu suku hanya dari hasil observasi secuil anggota sukunya yang bisa jadi bertentangan dengan kenyataan. Tindakan membeda - bedakan tersebut yang harusnya dikaji ulang agar perlakuan rasis tak memicu pergolakan antar ras yang semakin memanas.

Toleransi, satu sikap yang mulai langka di abad ini. Hal yang sebetulnya dapat menjadi solusi atas segala permasalahan rasisme di bumi pertiwi. Aku merindukan toleransi itu terutama saat melihat acara berita di layar kaca. Acara berita di televisi lokal menayangkan kabar duka di kota kelahiranku.

Keributan tidak jelas siapa pelaku yang memicunya. Perkara berskala antar kelompok membesar menjadi kericuhan nasional. Permasalahan inti terjadi di salah satu kota besar di Jawa Timur yaitu Surabaya. Namun karena alasan solidaritas dan persaudaraan, rekan yang berasal dari satu daerah yang sama ikut membela saudaranya yang dirasa mendapat perlakuan rasis walaupun mereka berada di kota yang berbeda.

Semua permasalahan antar kubu itu terjadi mungkin karena kesalahpahaman saja atau memang ada pihak - pihak yang ingin mengadu domba. Sudah sepatutnya kita menyelesaikan perkara dengan kepala dingin agar tidak mudah terpecah belah karena diadu domba. Sebagai warga negara yang menjunjung tinggi persatuan dan kedamaian, tak selayaknya kita saling membeda - bedakan darimana kita berasal, apa warna kulit kita serta suku apakah kita ini. Mari kita berdamai demi Indonesia bersatu dan rukun sesuai dengan harapan kita yang tercermin pada poin sila ketiga, Persatuan Indonesia. Kita semua bersaudara tak peduli darimanapun kita berasal karena pada hakikatnya semua manusia itu sama.




Sumber :
Berita Nasional