Rasisme dan persekusi di Indonesia



Salam santun agan dan sista, kaskuser yang selalu up to date ....

Persoalan rasisme dan persekusi sedang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini. Menurut agan, bagaimana semestinya kita menanggapi kasus tersebut?

Menurut pengamatan ane yang sesekali nimbrung di grup-grup yang ada di kota tercinta, Malang ijo royo-royo.persoalan dengan mahasiswa yang berasal dari luar pulay, khususnya wilayah timur,sebetulnya bukan masalah baru. Beberapa kali terjadi bentrok dengan warga juga 'Berita sudah banyak bersliweran ya gansis'.

Persoalan demi persoalan memang seringkali terjadi saat kita berada dalam lingkungan yang sama. Hal itu tidak hanya terjadi dengan mereka yang berbeda latar belakang, tapi yang sudah hidup berdampingan sejak kecil pun, tidak jarang juga terjadi cek Cok dan perselisihan.

Sebetulnya, hal ini bukan tersebab, siapa dengan siapa, ras dengan ras, suku dengan suku. Akan tetapi memang sifat alamiah manusia yang hidup berdampingan dan memiliki kepentingan pribadi yang seringkali berbeda dengan orang lain.

Lantas hal apa yang menjadi dasar hingga kasus ini mencuat dan memunculkan kasus dan kejadian yang lain? Menjadi masalah yang semakin hari semakin melebar?

'kalau salah, mohon dimaafkan, ini murni pendapat ane pribadi, yang menjadi silent reader di beberapa grup yang membahas masalah tersebut

Pertama adalah "Dampak sosial media, yang siapa saja berhak memposting berita dan berkomentar"

Teknologi, layaknya dua mata pisau yang sama berbahayanya jika kita salah dalam "pemanfaatannya". Kalau dulu, hanya yang berwenang seperti wartawan yang berhak menyampaikan berita, jama sekarang siapapun bisa menjadi wartawan dadakan.

Akan ada banyak manfaat jika pembuat berita mengetahui penyebab pasti awal kejadian bermula. Berbeda jika hanya pembuat berita asal repost, dan menambah caption seenak udelnya, bisa dibayangkan postingan hoax banyak tersebar dan menjadi konsumsi publik. Yang berujung munculnya Komentar netizen.

Maha benar netizen dengan segala komentarnya, apalagi yang Hanya membaca judul tanpa mau membaca keseluruhan. Berbahaya sekali bukan?



Perbedaan culture budaya, hal ini juga melatarbelakangi permasalah yang sedang ramai ini. Tentunya kembali pada pelajaran PMPjaman sekolah SD dulu, dimana sikap tenggang rasa dan saling menghormati, harus digalakkan lagi dan dimulai dari diri sendiri.

Sebagai warga lokal, layaknya kita bisa mengenalkan adat dan kebudayaan wilayah setempat dengan pendekatan dan rasa persaudaraan tanpa memandang suku, ras dan agama.

Begitupula apabila kita berlaku sebagai pendatang, sepatutnya bisa menghormati dan berusaha bersikap baik dan menjaga sopan santun serta tata Krama, serta peraturan yang berlaku dilingkungan baru. Karena jauh sebelum kita datang, masyarakat lokal tentunya sudah memiliki kearifan lokal yang mereka jaga turun temurun. Dan kita harus menghormati hal itu.





Wah, Ndak berasa sudah jam istirahat, lain kesempatan ane sambung lagi.

Harapan ane, semoga tidak ada lagi kasus rasisme dan persekusi di Indonesia. Termasuk bullying di kalangan anak-anak. Yuk mulai dari diri sendiri dan keluarga.