Sebagai seorang muslim, tentunya kita sudah sangat paham apa itu adzan dan apa itu iqomah. Setiap hari mungkin kita bisa mendengarkan adzan, baik itu langsung dari speaker masjid, radio, handphone ataupun televisi.

Adzan dan iqomah sama-sama dikumandangan 5 kali dalam sehari. Yaitu pada waktu sholat wajib telah tiba.

Meski sama-sama dikumandangan saat akan sholat wajib, namun keduanya memiliki perbedaan.

Pengertian Adzan dan Iqomah

Secara bahasa, Adzan adalah panggilan untuk melaksanakan sholat. Pada umumnya, dikumandangkan sebagai tanda bahwa waktu sholat telah tiba. Sementara iqomah adalah seruah untuk segera melaksanakan sholat.

Perbedaan Adzan dan Iqomah

Setidaknya ada 3 perbedaan antara adzan dan iqomah yang terdapat pada hadits Rasulullah SAW. Apa sajakah itu? Silahkan simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Bacaan Lafaz

Jika di dengarkan sekilas, bacaan lafaz adzan dan iqomah memang tidak jauh berbeda. Yang membedakannya ada pada pengulangan  beberapa kalimat. Adzan di ulang dua kali sementara iqomah hanya satu kali. Serta ada beberapa kalimat yang berbeda.

Hal ini di dasari berdasarkan hadits berikut:

Bilal diperintahkan (oleh Nabi saw.) untuk menggenapkan azan dan mengganjilkan (bacaan) iqamat. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Adapun yang di ulang dari keduanya hanya kalimat takbir dan juga qad qaamatis salaah.

2. Tempo

Jika diperhatikan dengan baik, adzan dan iqomah mempunyai tempo bacaan yang berbeda. Adzan mempunyai tempo yang lebih pelan, sementara iqomah mempunyai tempo yang lebih cepat. Hal ini tentu saja bukan tanpa alasa.

Sesuai dengan fungsinya, Adzan diperlambat karena dikumandangkan untuk orang yang belum datang atau hadir di masjid untuk melaksanakan sholat. Sementara iqomah dipercepat karena dikumandangkan ketika orang telah datang dan hadir di masjid untuk sholat.

3. Waktu Dikumandangkannya

Adzan hanya bisa dikumandangkan ketika masuk sholat saja, jika sudah lewat dari waktu sholat maka tidak wajib lagi untuk dikumandangkan. Sementara iqomah, dapat dikumandangkan meski sudah lewat dari waktu sholat.

Misalnya, Anda dan rekan Anda telat Shola zuhur berjama'ah, yang mestinya (misal) jam 12 siang tetapi melakukannya jam 1 karena sedang ada urusan. Dalam kasus seperti ini, Anda dan teman Anda jika ingin melakukan shola berjama'ah tidak perlu lagi mengumandangkan adzan, namun tetap harus mengumandangkan iqomah.

Begitu juga jika Anda mempunyai tanggungan sholat qada' yang terlewat. Hal ini berdasarkan dari hadits sahih muslim bahwa Nabi SAW ketika di Muzdalifah menjama’ salat Maghrib dan Isya’ dengan dikumandangkan satu azan dan dua iqamat.

Penutup

Meski terkesan ringan, namun kita mesti memahami perbedaan antara keduanya. Hal ini agar lebih menambah ilmu dalam melakukan ibadah nantinya.

Meskipun adzan sangat populer di Indonesia namun ada beberapa lokasi dan kondisi yang memang sulit ketika akan mengetahui waktu sholat. Cara yang mudah untuk dilakukan adalah dengan mengaktifkan alarm di waktu sholat menggunakan suara adzan. Anda bisa download suara adzan lalu mengaktifkannya sebagai pengingat. Hal ini tentu saja sangat berguna sewaktu-waktu agar kita bisa tepat waktu beribadah tanpa terhambat oleh apapun.