Dari Maleficent sampai The Joker: Kenapa Kisah Villains Begitu Menarik?
TS
benben1404
Dari Maleficent sampai The Joker: Kenapa Kisah Villains Begitu Menarik?
Beberapa tahun terakhir, dunia perfilman mulai diwarnai sama kisah para tokoh antagonis, yang sebagian besar namanya udah familiar di telinga kita. Mulai dari Maleficentdi tahun 2014, yang mengisahkan cerita Sleeping Beauty dari sisi pandang si penyihir jahat, Suicide Squad yang menampilkan aksi sekelompok villains dari DC Universe, hingga Joker, penjahat yang begitu legendaris, yang bisa kita saksikan kisah solonya akhir tahun ini. Nggak berhenti sampai di situ, Disney juga bakal mengeluarkan sederet film dan series lain yang terfokus sama villains di tahun-tahun ke depan, seperti Cruella dan Loki.
Kalau biasanya sebuah cerita fokus sama para heroes, film-film ini punya jalan cerita yang mengusung para villains atau penjahat sebagai tokoh utamanya. Kita sebagai penonton pun bisa menyaksikan tokoh-tokoh antagonis ini dari kaca mata dan perspektif baru. Nggak jarang, pada akhir film kita malah berbalik mendukung dan bersimpati pada tokoh-tokoh yang selama ini sengaja digambarkan dengan konotasi yang buruk tersebut.
Kisah para villains ini mendapat respons yang mayoritas positif dari penonton. Hal ini membuktikan kalau para tokoh antagonis pun punya kisah yang nggak kalah menarik, atau bahkan lebih menarik dari para protagonis. Nggak sedikit, lho, orang yang lebih kagum sama tokoh-tokoh villains dibandingkan para heroes. Lalu apa yang membuat para tokoh antagonis—yang seharusnya dibenci ini—begitu menarik bagi kita? Kenapa kita malah mendukung mereka yang bertindak curang, berkhianat, dan membunuh orang-orang yang nggak bersalah?
Quote:
1. Mereka adalah karakter yang kompleks
Sebaik-baiknya para heroes atau protagonis, mereka cenderung punya karakter yang lebih flat. Yah, mereka cinta kedamaian, mau mewujudkan keadilan, membasmi kejahatan, dan sederet kualitas "baik" lainnya. Sementara itu, para villainspunya karakter yang lebih kompleks, yang menarik untuk dieksplor dan digali lebih jauh.
Karakter mereka nggak sekedar “jahat”. Mereka pasti punya alasan mengapa mereka jadi diri mereka yang sekarang (nggak ada, kan, orang terlahir jahat?). Kebanyakan dari mereka punya masa lalu yang traumatis yang mempengaruhi psikologis dan tingkah laku mereka. Kebanyakan dari karakter buruk mereka juga lahir akibat kesalahpahaman yang nggak kita ketahui, karena kita selama ini terlalu fokus sama para pahlawan atau tokoh protagonis. Inilah yang membuat backstory para villains menjadi lebih menarik buat kita simak.
2. Mereka lebih relatable
Karakter antagonis yang punya banyak sisi buruk, tentu lebih relatable bagi kita dibandingkan dengan karakter heroes yang cenderung tanpa cacat dan kelihatannya serba sempurna. Seperti mereka, kita pun punya banyak sisi buruk. Para villains punya emosi yang lebih nyata dan realistis. Mereka egois, dan seringkali (atau selalu?) mementingkan diri sendiri. Memang, karakteristik tersebut nggak baik, tapi siapa sih yang nggak pernah punya dorongan untuk berbuat seperti mereka? Selain itu, seperti yang dibilang di atas, banyak villains yang lahir akibat kesalahpahaman. Siapa sih, yang nggak pernah merasa disalahpahami? Kita sebagai manusia pasti punya rasa empati. Rasa empati inilah yang mendorong kita buat mendukung tokoh-tokoh antagonis ini, karena kita sedikit atau banyak bisa merasakan apa yang mereka rasakan.
3. Mereka punya kemauan yang kuat
Harus diakui, para villains selalu punya kemauan dan ambisi yang kuat. Meski mereka punya ambisi untuk hal yang salah, mereka nggak membiarkan apapun menghalangi mereka untuk mencapai tujuan akhir mereka. Ambisi mereka inilah yang membuat kita kagum dan respect sama mereka, dan menjadikan mereka karakter yang menarik untuk ditonton.
4. Niat mereka sebenarnya baik
Every villain is the hero of their own story. Setiap penjahat adalah pahlawan dalam cerita mereka sendiri. Perhatiin deh, semua penjahat, baik itu dari film maupun dari buku, pasti sebenarnya punya tujuan yang baik. Mereka sebetulnya ingin menjadi pahlawan dengan niat yang positif, namun dengan cara yang keliru. Thanos contohnya. Si Titan ungu ini ingin membasmi separuh populasi dunia yang dia nilai udah terlalu penuh, supaya mereka yang tersisa bisa hidup dengan lebih sejahtera. Niat yang baik kan sebenarnya?
Nah, itu dia beberapa alasan kenapa kisah para penjahat bisa lebih menarik bagi kita. Setuju nggak Gan sama poin-poin di atas? Apa Agan sendiri punya villain favorit? Bisa komen di bawah, ya.