- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Salah Kamar (fiksi)


TS
sitinur200
Salah Kamar (fiksi)

Sepasang suami istri yang sedang berbulan madu, bukannya menikmati keindahan berdua justru malah petaka datang tak terduga.
Kokom dan Komin, menikah satu bulan lalu dan baru sempat Honey Month. Terpancar kemenangan di wajah Komin, hanya menunggu beberapa jam lagi ia akan segera menerobos gawang yang sudah lama dibayangkannya.
Walaupun sudah sebulan menikah, Komin sama sekali belum mencapai puncak kejayaannya. Usahanya selalu GaTot, gagal total. Bukan karena mereka pemalu, tapi kedua mertua Komin selalu saja mengintip dari balik pintu kamar. Akhirnya, Kokom dan Komin memutuskan untuk berbulan madu ke Korea. Hawanya yang dingin, cocok untuk dijadikan tempat bulan madu mereka.
"Mak, besok kita mau ke Korea. Mau liburan sekaligus bulan madu, ya," ucap Komin saat makan malam.
"Kok, mendadak, Tong. Pan Emak belom siapin bekel buat di sono. Emang ngapa, sih, kudu bulan madu segala? Di sini juga sama bae. Mendingan tu duit bakal biaya hidup lu berdua," jawab Emak sambil mengunyah semur jengkol.
"Katanya Emak pengen cepet punya cucu, makanya kita mau bikin cucu di Korea, Mak," timpal Kokom.
"Iya, dah. Tapi, harus janji sama Emak, Babeh, ntar kalo pulang kudu bawa cucu."
Setelah berdebat setengah abad, akhirnya rencana Kokom dan Komin berhasil.
Keesokan harinya, Kokom dan Komin berpamitan untuk berangkat ke Bandara. Tidak banyak barang yang mereka bawa, karena rencananya hanya dua minggu.
Sebelum berangkat, beberapa ritual ala emak dilakukan. Mulai dari bacaan-bacaan ala-ala, dicamahin (biar terhindar dari dedemit). Ha-ha.
***
Setelah sampai di Hotel, Komin segera membereskan barang bawaan. Sedangkan Kokom, sudah lebih dulu menuju kamar mandi untuk sekedar menyegarkan badannya.
Sekitar jam sembilan malam, Komin sudah mulai memberikan kode-kode khusus pada Kokom. Dan Kokom pun sudah sangat mengerti apa yang harus dilakukan.
"Ayang! Bubu, yuk!" rayu Komin.
"Jamunya gak lupa, kan, Beb?"
"Jamu? Ya ampun! Lupa beli lagi, yaudah aku beli dulu, ya. Kali aja di sini juga ada yang jual."
"Iya, Beb. Jangan lama-lama, ya. Ntar keburu basi."
Dengan jurus cepat kilat, Komin segera keluar kamar untuk membeli jamu kuat cap K*d* Lu*ping. (Emang di Korea ada, Min?)
Muter-muter sampai keblinger, jamu yang dicari ternyata tidak ada. Namun, ada jamu lain khas Korea. Tidak mau menunggu lama karena takut basi, Komin buru-buru kembali ke kamar Hotel.
"Lha, kok lampunya gelap? Masa iya di Korea mati lampu?" Komin heran saat membuka kamar.
"Mungkin Kokom mau ngasih kejutan."
Pikirannya meracau, membayangkan sesuatu yang selama ini dia inginkan. Tangannya meraba-raba ke atas kasur dan ....
"Udah siap, Yang?" bisik Komin.
"Udah, dong."
Tidak perlu waktu lama, sebuah pertempuran hebat di sana. Tapi, ada yang janggal ... Komin merasakan ada yang berbeda dengan tubuh Kokom. Yang saat ini dia peluk rasanya sedikit kurus, sedangkan Kokom tubuhnya sedikit berisi. Semok.
Cetrek!
Lampu kamar dinyalakan ....
"Heh! Kamu siapa? Ngapain di sini?" teriak seorang perempuan.
"Lho! Ini bukan kamarku, kenapa aku ada di sini?" Komin terheran-heran.
"Jadi, yang tadi malam--nganu--kamu? Bukan suamiku?"
Jleb!
Catatan koral, eh moral: Kalo Agan atau Sista nginep di Hotel yang pintunya menggunakan kunci manual, jangan lupa dikunci. Jangan sampai kejadian ini terjadi pada dunia nyata Anda.
Thanks for reading
BBB






anasabila dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.1K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan