Penyidikan Kasus penipuan penggelapan pembelian saham PT Bali Perkasa Sukses ( BPS ) dihentikan Mabes Polri.

Pelaporan terhadap Andy Soewatdy bermula ketika Hasyim membeli saham  PT Bali Perkasa Sukses ( BPS ), Hasyim menuduh Andy menggelapkan dana sebesar 75M, dugaan itu muncul karena Andy tidak memberikan keterangan secara rinci dan detail perihal saham yang ia beli.

"Hanya secara lisan saja Andy memberitahu bahwa saham PT BPS telah dibeli, tapi rinciannya tidak pernah diberi tahu," jelas penyidik yang berpangkat perwira ini. Akhirnya pada Oktober 2006, Hasyim melaporkan kasus ini ke Bareskrim Mabes Polri. Dan pada 15 Juni 2007, Andy serta saudaranya Lioe Freddy diperiksa.

Dalam pemeriksaan Andy Soewatdy menjelaskan, bahwa dirinya telah menyerahkan sepenuhnya berkas pembelian saham kepada kuasa suadara Hasyim yaitu Hanry Wee. Seperti yang dijelaskan oleh kuasa hukum Andy Soewatdy, bahwa berkas pembelian saham memang benar-benar telah diterima oleh Hanry wee.

"Bahwa sebenarnya berkaitan pembelian Saham PT Bali Perkasa Sukses yang dipermasalahkan oleh Saudara Hasyim tersebut, seluruh saham sudah diterima dan dimiliki oleh Saudara Hasyim melalui Wakil atau Kuasanya yaitu saudara Henry Wee," terang Kosasih.

Menurut kuasa hukum Andy Soewatdy perkara ini hanyalah kesalahpahaman dan miss komunikasi antara Hanry wee selaku kuasa dari Hasyim yang tidak memberitahu Hasyim bahwa berkas pembelian saham PT Bali Perkasa Sukses ( BPS ) telah ia terima sepenuhnya.

“ Saudara Hasyim terlalu menaruh curiga kepada klien kami dan terburu-buru melaporkan kepada yang berwajib, padahal berkas pembelian saham sudah diserahkan sepenuhnya kepada kuasanya yaitu Henry Wee, dan yang saya bingungkan kenapa saudara Henry Wee tidak melaporkan atau memberitahu  Hasyim bahwa berkas pembelian sahamnya telah ia terima sepenuhnya.” Jelas H Kosasih kepada media.