Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ibliss666Avatar border
TS
ibliss666
Pramuka itu Menyenangkan
Pramuka itu Menyenangkan

Pramuka itu Menyenangkan

Pagi itu aku bergegas berangkat ke sekolah, hari Jum'at, hari di mana seragam Pramuka dikenakan.. Sebelum berangkat sekolah seperti biasa aku memunguti botol dan barang-barang lain yang bisa dijual ke pengepul sampah atau biasa disebut tukang rosok di sini.
Pramuka itu Menyenangkan
Perkenalkan namaku Ari, masih bersekolah di salah satu SMA Negeri dan baru kelas X, jadi belum banyak yang tahu tentang aku yang terbiasa kerja dikala ada waktu dan sampah. Awal ajaran baru masih ada acara seperti setelah MOS dan itulah kesempatanku mengambil banyaaak botol air mineral yang dibuang. Waktu SMP aku giat sekali mengikuti organisasi karena disitulah banyak air mineral berserakan saat ada acara, hehe.

Minggu depan adalah saatnya Pramuka untuk kelas X, kegiatan yang akan dilaksanakan cukup banyak dan ternyata ada uang yang harus diserahkan karena memakan waktu sekitar 3 harian. Menurutku uang yang dibutuhkan cukup banyak, bisa untuk aku makan selama 1 minggu.

"Kelas X keseluruhan nanti ikut dan kita akan berkemah di hutan Y yang jaraknya sekitar 20KM dari sini, untuk menghemat nantinya kita jalan kaki ke sana bersama-sama. Bawa alat-alat yang tertera di edaran undangan untuk orangtua kalian", terang seorang siswa mengenakan baju Pramuka di depan sana, kita sedang berada di lapangan sekolah sembari menginformasikan tentang kegiatan dari Pramuka ini.

Sebenarnya ini tidak wajib, namun aku sangat ingin mengikutinya, waktu SMP aku pernah camping dan itu sangat mengsyikkan, berbaur dengan alam, menggunakan alat seadanya, skill survival bertambah hingga kebersamaan yang sangat terasa walau bukan dengan teman satu sekolahan. Aku rindu masa-masa itu, dan aku bertekad untuk mengumpulkan uangnya agar bisa mengikuti acara ini.

Hari itu terasa panjang karena sampai sore hari aku berada di sekolah untuk menyisir tempat-tempat yang sekiranya menyimpan botol mineral bekas, tak lupa aku ijin ke Pak Man selaku sie kebersihan di sekolahan, dia pun heran karena ada anak yang mau bersusah-susah di era modern ini. Dari situlah aku yang masih bersekolah di SMA ini mendapat botol mineral bekas lebih banyak karena ibu-ibu kantin dengan senang hati memisahkan sampahnya untukku.

Aku pulang dengan jalan kaki karena bisa sekalian mengambil botol bekas yang berada di jalanan, baju seragam ku taruh didalam tas dengan kubungkus plastik agar tidak tertular bau sampah-sampah yang aku cerai beraikan. Kalau tidak ada banyak waktu, aku hanya mengambil botol dari kantin sekolah, tak seperti pada masa sekolah menengah dulu yang tiap hari berjalan kaki karena belum memiliki sepeda dan selalu mencari di tengah perjalanan. Jika dirasa kurang banyak, aku masih mencari botol bekas setelah istirahat sebentar di rumah. Botol-botol yang bersih biasa aku jual kepada penjual jamu dengan harga 750 per botolnya, dari itu aku bisa mendapat 30ribuan per karung, untuk yang kotor dan tidak sempat membersihkannya, aku jual kiloan kepada pengepul yang tak jauh dari tempat tinggalku.

Perlahan namun pasti aku melangkah dengan santai menuju rumah sambil membawa karung ini, tak ada yang heran dengan aku dan karungku karena teman-teman sudah terbiasa melihatku, terkadang juga mereka memberikanku botol bekas minuman yang tak digunakan lagi. Rumah dari sekolahku tidaklah terlalu jauh, hanya 5KM an. Jarak segitu sudah beberapa kali menemui tempat sampah dan terkadang hingga membuat punggungku lelah.

Di rumah aku hanya bersama dengan ibuku, serasa sepi tanpa kehadiran ayah dan saudara, sejak kecil memang hanya berdua, entah dimana ayah, ibu tak pernah cerita.

"Bu minggu depan akan ada camping di daerah Y", cetusku pada ibu yang tengah mengolah dodol di belakang. Ibuku menjual makanan kecil, dodol salah satunya.

"Acara apa itu?", tanya ibuku setelah ku cium tangannya.

"Hari Jadi Pramuka bu, yaudah kedepan dulu milahin botol", kataku. Aku pun ganti baju, setelah makan siang akupun memilah-milah botol untuk ditukarkan ke tengkulak. Untuk ke tengkulak aku bisa menggunakan sepeda jika mampu membawanya bersama karung botol ini, karena tak terlalu banyak akupun mengayuh sepedaku dan membonceng karungnya.

Diperjalanan kulihat pernak pernik merah putih sudah berdiri, ya karena sudah memasuki bulan Agustus, dimana kampungku terlihat lebih meriah menggunakan berbagai hiasan yang indah. Tak luput dari perhatianku pula para anak-anak yang berlarian ke sana kemari dengan riangnya sambil membawa layang-layang, untung saja lapangan di sini termasuk luas, jadi tidak menuju ke arah jalan yang membahayakan para penduduk. Setelah sampai di tengkulak, akupun menimbangkan hasil pungutan botol ini dan mendapat uang sekitar 20ribu rupiah, masih 50ribuan lagi agar aku bisa mengikuti kegiatan Pramuka nanti.

Sejak hari itupun aku berusaha setiap hari agar bisa mengumpulkan uang untuk membayar iuran dan memiliki uang saku sendiri, mengingat di luar sana bisa saja ada kejadian yang tak biasa dan membutuhkan uang, siapa tahu..

Enam hari aku mengumpulkan uang dan jumlah yang kudapat sekarang adalah 125ribu rupiah, jadi masih ada sisa untuk aku simpan. Sudah seminggu semenjak pengumuman, dan hari Jumat ini adalah keberangkatan kami menuju tempat camping. Seperti yang sudah diberitahukan bahwa kita ke sana dengan jalan kaki, karena sering berjalan kaki lama, jarak segini seperti tak ada apa-apanya, padahal banyak juga temanku yang terengah-engah di tengah perjalanan.

Ternyata ini adalah Camping yang tak melibatkan sekolah lain, jadi acara sendiri dan di tempat yang cukup luas namun dikelilingi pohon ini sudah ada yang mendirikan tenda. Oh ya dari awal dibentuk kelompok di mana satu kelas dibagi menjadi 4-5 kelompok untuk tidur dalam satu tenda, jadi kelompokku yang datang entah nomor berapa ini pun bergegas mendirikan tenda setelah beristirahat sebentar.

Pramuka itu Menyenangkan

Tak butuh waktu lama untuk mendirikan tenda karena beberapa temanku sudah terbiasa melakukannya, kalau aku bukan tenda yang biasa didirikan namun selter minim yang sering kubangun saat kelelahan mengumpulkan sampah di perjalanan. Yah tali menalinya cukup digunakan di sini karena selain tenda juga kita harus memiliki dapur sendiri, mendirikan panggangan hingga membuat api karena hari sudah beranjak sore.

Pramuka itu Menyenangkan

Makanan yang dibawakan kakak-kakak pembina cukup beragam namun tak ada bumbu yang banyak, air juga tak dibawakan, kita harus mencari sumber air sendiri katanya. Namun karena sudah sore dan persediaan air masih cukup maka besok baru kita mulai pencariannya.

Pramuka itu Menyenangkan

Kami semua masih beristirahat sambil bercengkerama dengan santai, kita bernyanyi yel-yel dan melakukan tepuk Pramuka, kami juga mengadakan games di acara ini. Cukup ramai dan cukup meriah. Ada juga acara motivasi kehidupan dan tanpa sangka teman-teman mengajukan aku untuk berbicara di tengah-tengah lingkaran manusia ini agar bercerita tentang hidup yang telah kulalui, tanpa persiapan apapun, akhirnya aku bercerita di depan dan mengalir saja seperti air. Untunglah cerita itu tak terlalu jelek dan membuat banyak orang lumayan haru, menurutku.

"Di sekolah kita ternyata ada adik kelas yang sangat hebat dalam berjuang", kata Kakak Pembina yang duduk paling depan sambil ia bertepuk tangan.

Sepertinya ceritaku itu adalah sebuah penutup dari acara malam itu, akhirnya kami kembali ke tenda sambil melihat daftar kegiatan untuk esok hari. Di dalam tenda kami mengeluarkan barang-barang yang dibawa untuk mengecek apakah lengkap untuk acara Camping ini, karena kami terkejut ternyata ada lomba berhias diri dalam menyambut ulang tahun Pramuka 2019 ini, dan karena kami semua laki-laki maka perlengkapan berhias jelas tidak ada emoticon-Big Grin yasudah mungkin bisa pinjam ke anak perempuan yang memiliki banyak amunisi untuk ini. Akhirnya kami pun tidur di dalam tenda dan tenda-tenda lain juga sudah mulai sunyi senyap.

Sekitar pukul 3 pagi kakak Pembina berteriak-teriak membangunkan kami sambil memukul-mukul panci yang terdengar sangat nyaring, kami pun bergegas di dalam kegelapan malam ini untuk melengkapi pakaian kami mulai dari topi, sampai sepatu, tak jarang hasilnya ambrul adul dan yang salah mengenakan atribut, mendapat hukumannya seperti mengucap Dasa Dharma Pramuka, Trisatya, menyanyikan yel-yel hingga baris-berbaris. Pagi itu dalam suasana yang sangat mengantuk kami diharuskan tetap semangat dan saat subuh tiba kamipun mengambil air wudlu.

Pagi ini kami mendapat sarapan, dan acara untuk hari itu ialah mencari kayu bakar, bahan makanan untuk siang, malam dan pagi berikutnya, mencari air dan mencoba berbagai bushcraft seperti membuat api, membuat tempat duduk, membuat penangkap ikan, membuat perangkap air dan lainnya.

Aku suka bagian bushcraft ini dimana dari bahan yang minim bisa membuat suatu mahakarya yang berguna untuk hidup di alam liar ini.

Kelompok kami memulai dengan membuat perangkap ikan karena tak jauh dari sini terdapat sungai, selain itu kami juga membuat penyaring air sederhana hanya dengan pasir dan wadah air, tak lupa juga kami membawa tali untuk membawa kayu bakar yang akan dicari.

Pramuka itu Menyenangkan

Perjalanan seharian ini sangatlah seru, dengan kekompakan dan kebersamaan, berbagai hal yang tak pernah kami dapatkan di sekolah, kami dapatkan di sini.

Pramuka itu Menyenangkan

Pramuka itu Menyenangkan

Perangkap ikan kami bekerja, ia menangkap ikan yang lumayan mengganjal perut, kami juga mendapat ketela yang mungkin di tanam oleh warga, karena banyak sekali emoticon-Hammer

Selain itu kami juga mendapatkan ulat jati yang rasanya lumayan enak kalau dibakar.

Pramuka itu Menyenangkan

Karena kami berdelapan maka makanan yang harus didapatkan untuk sampai besok pagi lumayan banyak hingga kami bingung bagaimana cara membawanya karena kami tak diperbolehkan membawa kantong modern, jadilah kami menggunakan anyaman dari daun kelapa dan seadanya.

Untunglah untuk air boleh menggunakan wadah yang kami bawa dari rumah, karena kami membutuhkannya. Sesudah mendapatkan semua yang diperlukan, kemudian kami membuat api unggun sambil memasak apa yang telah di bawa.

Pramuka itu Menyenangkan

Kebersamaan dalam Pramuka ini sangatlah hangat.. sangat terasa sebagai keluarga..

Sembari beristirahat kami menunggu matangnya masakan kami, walau tak berasa yang penting bisa mengganjal perut ini walau piring menggunakan rajutan dari alam, kami menikmatinya..

Pramuka itu Menyenangkan

Seharian kami berjalan, hingga sorepun tiba dan kami kembali ke sungai untuk membersihkan badan. Malam ini kami bebas menggunakan baju biasa, sehingga rasa gerah sedikit berkurang, untung saja aku membawa baking soda untuk mengurangi bau badan yang berjuang melawan alam emoticon-Ngakak (S)

Malam ini tidak ada kegiatan yang berarti, hanya berbagi makanan antar tenda dan bercengkerama serta memainkan musik dan bergembira ria, karena besok adalah hari terakhir dan siang hari kami sudah kembali lagi ke sekolah. Esok ialah hari di mana kami merayakan Hari Pramuka.

Saat pagi hari sudah menjelang kamipun bersiap dengan segala atribut yang ada untuk menghias diri dan menampilkannya di depan semua orang, semacam fashion show namun dengan alat seadanya.

Keseruan sangat terasa, kami meminjam alat makeup dari teman sekelas dan kelas lain, kasihan yang punya, bisa habis emoticon-Ngakak (S)

Pramuka itu Menyenangkan

Satu persatu kelompok yang ada menunjukkan hasilnya di depan para Kakak Tingkat yang berperan sebagai juri, dan yang menang pulangnya diantar pakai mobil. Wah, itu adalah hadiah yang luar biasa enak bagi kami karena badan rasanya sudah capek. Dan tentu saja bukan kami yang menang hahaha

Pramuka itu Menyenangkan

"Selamat Hari Pramuka wahai Para Pemuda Indonesia", ucap Kakak Tingkat saat acara berakhir, dan kamipun berkemas kembali untuk menutup acara hari ini kita memungut semua sampah yang telah di tinggalkan.

Perjalanan jauh tengah menunggu, selama tiga jam kami berjalan secara santai tanpa adanya aturan ketat, dan akhirnya kami berpisah dari sekolah menuju rumah masing-masing. Dan aku masih heran uang yang diberikan kemarin itu untuk apa, mengingat dua hari terakhir kami masih makan makanan yang didapat dari alam, ketika masuk sekoah keesokan harinya, terjawab sudah bahwa uang itu dikumpulkan untuk persiapan acara sekolah berikutnya sehingga tidak perlu membayar lagi, maklum masih ada banyak acara seperti karnaval, pawai pembangunan hingga bazar.

Pramuka itu MenyenangkanPramuka itu Menyenangkan


Spoiler for sumber gambar:
Diubah oleh ibliss666 24-08-2019 09:40
budhieAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan budhie memberi reputasi
2
651
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan