Sudah selayaknya seorang ayah melindungi anak-anak sedari mereka terlahirkan ke dunia sampai usia dewasa. Memberikan kasih sayang, perhatian juga hak-hak yang harus mereka dapatkan. Baik perempuan maupun laki-laki, mereka memiliki hak yang sama. Lalu apa yang akan terjadi, jika seorang ayah sudah tidak lagi sebagai pelindung, namun justru menjadi penyebab utama sebuah kekerasan itu sendiri? Jika sudah begitu, haruskan anak-anak mencari perlindungan di lain tempat? Lalu apa artinya sebuah keluarga jika jiwa anak merasa terganggu? Di sinilah pr para orang tua untuk menjadi sosok panutan yang baik bagi anak-anak.

Belum lama ini tengah terjadi topik hangat yang sedang diperbincangkan orang. Seorang ayah tega merudapaksa anak kandung. Bukan hanya satu, tetapi dua anak perempuan sekaligus. Hal ini terjadi di kabupaten Maluku Tengah, tepatnya di kecamatan Leihitu. Seorang warga yang merupakan ayah dari dua orang putri tega memerkosa putri kandungnya sendiri. Aksi bejad ini sudah dilakukan selama 9 tahun belakangan. Karena tidak tahan dengan ulah sang ayah, mereka pun melapor ke kantor polisi. Dari keterangan yang diperoleh, pelaku selalu mengacam korban sebelum melakukan aksi bejad itu. Hal ini berlangsung berulang-ulang selama 9 tahun. Korban yang takut dengan ancaman sang ayah, tidak bisa berbuat apa-apa bahkan tidak berani mengadu pada keluarga.

Saat ini RAL sudah ditangkap dan kasusnya ditangani oleh polres Ambon. Atas perbuatan tersebut, tersangka dijerat Pasal 81 Ayat (3) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 285 KUHP.

Sungguh menyedihkan ya gan sis , seorang ayah tega melakukan hal sekeji itu. Menurut gan sis, hukuman apa yang pantas diberikan orang semacam ini? Berikan komentarnya ya!

Hawa nafsu sudah mengalahkan hati nurani. Orang tua yang harusnya mengajarkan moral yang baik pada anak-anak, justru tidak memiliki moral sama sekali. Kekerasan seksual justru datang dari orang yang paling dekat dengan korban. Sungguh miris, bukan?

sumber di sini