Kaskus

Entertainment

masukcomberaAvatar border
TS
masukcombera
Rasisme, budaya usang yang sudah tidak diperlukan lagi
Rasisme, budaya usang yang sudah tidak diperlukan lagi


Rasisme, budaya usang yang sudah tidak diperlukan lagi


Rasisme, budaya usang yang sudah tidak diperlukan lagi.




Rasisme, budaya usang yang sudah tidak diperlukan lagi


Puluhan minggu yang lalu, saya menghabiskan berjam jam waktu saya di sebuah studio rambut oramg afrika, sementara rambut saya dikeriting, diratakan, diputar, dan diikat ikat. Saya mendengarkan musik musik afrika jamaika.

Pemilik salon saya, dengan rambutnya yang panjang dan gimbal, serta tebal, (tentu saja, ini adalah ciri khas orang Afrikal) sangat asyik ketika diajak ngobrol. Kami mengobrol tentang banyak hal, tentang bagaimana cara menjalankan bisnis, melihat media lokal, studio yoga favorit kami, keluarga kami, dan sejuta topik mudah lainnya.

Lalu entah bagaimana, dia akhirnya mulai bercerita tentang perspektif dirinya sendiri terkait isu rasisme, rasa takut, dan hal lain yang berkembang menjadi pembicaraan yang lebih luas tentang rasisme dan nilai nilai yang terdapat di masyarakat.

Saya jadi ingat tentang rasisme, satu hal tentang rasisme adalah, hal ini tergantung pada seberapa banyak Anda ingin memberikan perhatian atau fokus terhadap hal tersebut. Serta seberapa sempit atau luas definisi Anda tentang itu.

Sejauh ini, seperti yang saya ketahui, hampir semua orang yang saya kenal, memiliki stereotip mengenai sebuah etnis atau yang lainnya. Contoh rasisme paling simpel. Nah belakangan ini, hal seperti ini sedang terjadi kepada saudara kita di Papua belakangan ini.



Intinya, terlepas dari semua itu, walaupun saya yakin stereotip dan rasisme ini memengaruhi banyak orang di Indonesia, orang Indonesia yang masih menghargai keberagaman budaya pastinya tidak akan menjatuhkan sebuah keputusan mereka hanya karena sebuah streotip yang pernah didengarnya.

Di sisi lain, orang yang memberikan berita gembira mengenai Papua, namun melakukan bisnis di sana dan mempekerjakan orang Papua secara tidak terhormat pun menjadi sama saja, rasisme dalam bentuk yang paling buruk.

Tentu saja, ada juga rasisme yang terang-terangan dan diilhami secara politis, di mana orang Tionghoa-Indonesia diperlakukan secara tidak adil seperti orang Yahudi di bawah naungan Nazi pada masa masa itu.

Afrika juga memiliki masalah di mana orang kulit hitam pribumi rasis terhadap Pendatang Putih (yang tinggal di sana selama beberapa generasi) dan disebut sebagai "Migran Hitam".

. . . . . .

Dulu, Indonesia bisa lebih damai. Dan saya menyukainya, karena tidak ada yang peduli siapa Anda, apa warna Anda, semua orang hanya memikirkan urusan mereka sendiri. Karena semua orang mengharapkan masa depan yang lebih baik..

Tapi hari ini…. nampaknya, setelah pemilihan umum di kota Jakarta yang terkenal itu, kondisi dan situasi politik di negara ini menjadi semakin buruk. Setelah itu, hampir setiap hari, saya mendengar berita atau forum berbicara menyudutkan tentang pribumi, komunis, dan segala macam ungkapan rasis yang lainnya.

Rasisme pun meningkat secara besar-besaran. Kini, jika Anda melihat Indonesia menjadi trending di youtube, setiap hari adalah tentang agama, pidato kebencian, dan lain-lain. Bahkan publik figur terkenal yang tampil di TV nasional, memberitakan ujaran kebencian tentang orang orang di youtube dan lain-lain nya.



Lebih buruknya lagi, organisasi yang memainkan peran besar dalam kehidupan sehari-hari di salah satu organisasi, seharusnya tetap netral, namun malah terseret kedalam peperangan pada kepentingan politik dari masing masing kelompok.

Dulu, demonstrasi dan protes adalah soal kesejahteraan sosial, harga bahan bakar, perawatan kesehatan, dan lain lain. Tapi hari ini, protes dan demonstrasi hanya tentang agama, ras, dan etnis. Lebih buruknya lagi dari semua, organisasi yang mengambil salah satu kepercayaan, sebagai atribut bertindak seperti mereka berada di atas hukum.

Dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan seperti pemerintah yang berwenang, dan hal menjadi lebih buruk ketika pemerintah hanya membiarkannya dan tidak melakukan apa-apa. Singkatnya, rasisme hari ini semakin buruk. Saya takut jika pemerintah tidak melakukan apa-apa, negara kita akan menjadi semakin kacau.

Jadi... mulai dari sekarang, mari kita kurangi rasisme terhadap orang lain, agar kondisi kehidupan kita bisa berlangsung lebih damai dan lebih tentram. So, keep calm and stop racism.



Inilah opini saya tentang rasisme... terima kasih...


Sumber tulisan: Opini Pribadi.
0
553
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan