- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Gara-gara Ketua Sangga


TS
mamaproduktif
Gara-gara Ketua Sangga

Wanita berjilbab coklat dengan ciri khas lesung pipi menghiasi wajahnya ketika tersenyum dan tinggi semampai ini sedang teringat akan acara tahun 2018 ketika sekolahnya mengadakan PERSAMI di Lapangan Desa Mandala, Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Lapangan di Desa Mandala memang kerap menjadi langganan sebagai tempat perkemahan dari sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Kuningan.
Selain hawanya udaranya yang masih segar, banyak pepohonan, dekat dengan sungai dan kuburan penduduk juga medan yang mendukung untuk kegiatan pramuka.
Quote:
Karina baru beranjak kelas 1 SMA. Entah merupakan keberuntungan atau kerugian, saat itu Ketua Sangga Mawar jatuh sakit pada kegiatan mencari jejak hingga akhirnya diganti oleh wakil ketua sangga yang tak lain adalah Karina.
Pada saat Sangga Mawar tiba di Pos 7 yang merupakan pos terakhir, disaat-saat itulah awal dari kedekatan mereka.
"Kalian lapar?"Tanya Kakak Penegak kepada Sangga Mawar.
"Siap, tidak kak."
"Benar kalian tidak lapar?"
"Siap, tidak kak"
"Jawab jujur!"
"Siap, iya lapar"
"Yang kompak doong .... "
"Siap, iya lapar"
Jawab sangga mawar kompak pada kakak penegak."
Jawaban mereka akhirnya menjadi petaka bagi anggota sangga karena harus memakan singkong mentah yang diberikan kakak penegak kepada kami.
"Kamu? Siapa nama kamu?"
"Siap, Karina Kak."
"Ketua sangga kamu pindah ke belakang!"
"Siap kak, saya bukan ketua sangga hanya wakil ketua sangga karena ketua sangga kami sakit jadi saya yang gantikan."
"Ah ... Sudahlah sama saja kamu jadi ketua sangga saat mencari jejak, ayo pindah di belakang"
Karina memiliki firasat tidak enak kenapa dia harus pindah ke belakang.
Benar saja, akhirnya anggota sangga harus saling berbagi makanan singkong mentah dan diakhiri oleh Karina sebagai anggota sangga sekaligus wakil ketua sangga yang menjadi pengganti saat ketua sangga tidak mengikuti kegiatan mencari jejak.
Karina melihat dari kejauhan jika sangga sebelumnya hanya beristirahat, mengerjakan tugas, laporan terus lanjut perjalanan kembali.
"Hei kamu yang terakhir, habiskan!"
Perintah Kakak Penegak dengan suara tegas dan matanya seakan mau keluar ke arahnya.
"Setelah selesai kamu laporan ke saya dengan jalan jongkok"
Quote:
'Asem ni orang, cuma jadi penegak ajah gayanya sok banget. Liat ajah pembalasan dari gue nanti'
Bisik Karina dalam hati untuk cowok nyebelin itu.
Tanpa disangka semua orang termasuk para penegak tidak mengetahui akan adanya kegiatan tambahan setelah mencari jejak selesai. Kakak Pembina turun ke bawah sungai dan mempersilahkan para penegak untuk ikut turun.
Deretan para penegak membentuk satu banjar.
Disisi lain para penggalang memenuhi jembatan sungai tanpa berbaris dan saling berbaur satu sama lain.
"Bagi para penggalang yang pernah merasa disakiti, dicaci, dibentak dan lain sebagainya oleh para penegak dalam deretan banjar ini, silahkan turun ke bawah sungai untuk melampiaskan uneg-uneg kalian" seru Kakak Pembina mempersilahkan kepada semua penggalang yang masih ada di atas jembatan sungai.
"Dan untuk para penegak harus bisa menerima apapun yang dikatakan oleh para penggalang dan tidak boleh ada dendam diantara kalian sesudah itu"
***
Bagi Karina inilah waktu yang tepat untuk melakukan pembalasan pada sang penegak songong itu
"Siapa yang akan maju duluan?" Tanya Pak Guru Dadi sekaligus Kakak Pembina mereka.
Karina mengacungkan tangan
"Saya kak pembina" Jawab Karina dengan lantang
"Ya ... Silahkan maju."
Terdengar suara bisikan di belakang teman-teman Karina bahwa Karina adalah gadis yang akan mencari masalah.
Eka adalah Kakak Penegak yang terkenal ditakuti oleh teman-temannya yang lain dan cara bicaranya dapat memukau banyak wanita di kelasnya bahkan di seantero sekolah.
Saat itu Karina langsung face to face dengan Eka
"Hei ... Kamu masih ingat gak tadi nyuruh saya ke belakang? Tadi saya perhatikan tidak ada ketua sangga pindah ke belakang"
"Tadi juga tidak ada yang makan singkong mentah kecuali sangga mawar"
"Siap saya ingat"
"Terus inget juga kan kamu nyuruh saya jalan jongkok untuk laporan?"
"Siap saya ingat."
"Mau saya kamu praktekkan jalan jongkok tadi sampai kepada Kakak Pembina dan mengakui kesalahan bahwa telah menyuruh saya seperti itu"
Akhirnya si Eka melakukan hal yang diperintahkan oleh Karina sampai pada kakak pembina. Kakak pembina pun memaafkan kesalahan yang telah dilakukan Eka.
Quote:
"Akan aku ingat selalu wajah dan sikapmu padaku Karina Niken Prameswari." Ucap Eka sambil berlalu melewati Karina.
Karina terkejut ternyata Eka mengetahui nama lengkapnya.
Singkat cerita Eka menyukai Karina sejak ia pertama kali bertemu saat bertabrakan tak sengaja di depan Ruang Guru. Buku teman sekelas Karina berserakan dimana-mana, saat itulah Eka merasakan kupu-kupu beterbangan diatas kepalanya, waktu seakan terhenti hanya ada Eka dan Karina.
Ketika membantu merapikan buku itulah Eka memperhatikan nama lengkap dalam seragamnya.
-end-
Diubah oleh mamaproduktif 26-08-2019 07:52




indriketaren dan anasabila memberi reputasi
2
641
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan